Pemberdayaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga Menuju Keluarga Sehat Di Desa Sumberadi, Mlati, Sleman

Rifki Febriansah

Abstract


Pengembangan tanaman berkhasiat obat telah mengalami percepatan hingga pada penemuan obat maupun teknologi baru. Teknologi terapan harus dapat diimplementasikan agar mendatangkan manfaat luas hingga lapisan terbawah melalui kelompok-kelompok masyarakat. Kelompok tani dan masyarakat pedesaan memiliki peran vital dalam pembangunan masyarakat, tidak hanya dalam kemandirian pangan, namun juga dapat diarahkan pada kemandirian kesehatan melalui pengembangan tanaman obat keluarga. Kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Warak Kidul dan Dusun Gabahan VI adalah kelompok tani rintisan di Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, wilayah yang dekat dengan perkotaan namun kondisi masyarakatnya masih membutuhkan pembinaan. TOGA identik dengan jamu yang berasal dari tanaman obat yang berasa pahit, tidak memiliki nilai estetika dan tidak enak dikonsumsi, sehingga pengembangannya masih terbatas karena kurang diminati. Masyarakat belum menyadari bahwa sayuran dan bumbu dapur juga merupakan herbal berpotensi obat, sehingga dapat dikategorikan sebagai TOGA. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga masyarakat khususnya anggota kelompok TOGA dalam pemanfaatan dan pengolahan tanaman obat menjadi bentuk sediaan yang lebih ekonomis. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dengan pembentukan kelompok TOGA yang beranggotakan para ibu rumah tangga di dusun tersebut. Selanjutnya dilakukan penyuluhan tentang khasiat tanaman obat, pembuatan kebun TOGA yang benar, proses pembuatan obat herbal yang tepat dan pembentukan pos herbal desa sebagai fasilitator dan pendamping para anggotanya. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat meningkat terkait pemanfaatan tanaman obat dan dapat meningkatkan taraf perekonomian khususnya para anggota kelompok TOGA di Desa Sumberadi.

 

Kata Kunci : Desa Sumberadi, kebun TOGA, penyuluhan, sediaan obat herbal, pos herbal desa


Full Text:

PDF

References


Depkes RI, 1986, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

DepKes RI, 1995, CPOTB, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

DepKes RI, 2000, Petunjuk Pelaksanaan CPOTB, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

DepKes RI, 2011, Farmakope Herbal Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Martono, Yohanes, Andreas Setiawan, Slamet Widodo, 2017, SABDA TOGA (Sarana BudidayaTanaman Obat Keluarga) Untuk Daerah Perkotaan di RT 04

dan 06 RW 07 Kelurahan Tegalrejo Kota Salatiga, Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, Vol. 1, No. 1, pp. 01-05

Nugraha, Sumedi; Agustiningsih, Wanda Rusma, 2015, Pelatihan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4 No. 1, hal. 58-62.

Nuryanti, S., dan Swastika, D.K.S., 2011, Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi Pertanian, Forum Penelitian Agro Ekonomi,Volume 29 No. 2, Desember 2011:115-128, diakses online pada http:// pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/FAE29-2d.pdf




DOI: https://doi.org/10.18196/bdr.5221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

__________________________________________________________________

View My Stats

Contact us: BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks, Address: Gedung D, LP3M UMY, AlamatJl. Brawijaya, Tamantirto, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. Email: berdikari@umy.ac.id

  

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.