Perbedaan Daya Antibakteri antara Klorheksidin Diglukonat 2% dan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Berbagai Konsentrasi (Tinjauan Terhadap Enterococcus Faecalis) Differences Of Antibacterial Power Between Chlorhexidine Digluconate 2% And Vari

Erma Sofiani, Dhita Ardian Mareta

Abstract


Latar belakang: Enterococcus faecalis merupakan bakteri patogen penyebab kegagalan paska perawatan
saluran akar karena memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mentoleransi secara ekologis pada kondisi
perawatan saluran akar yang gagal. Pemberantasan Enterococcus faecalis dari saluran akar dapat dilakukan salah
satunya dengan penggunaan bahan irigasi. Salah satu bahan irigasi yaitu klorheksidin diglukonat 2% yang efektif
melawan Enterococci dan jamur, namun tidak dapat melarutkan jaringan. Klorheksidin diglukonat 2% dapat
menimbulkan reaksi alergi apabila digunakan secara berulang dalam jangka waktu yang lama. Bahan alternatif
irigasi lain untuk menghindari reaksi alergi tersebut yaitu ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn) yang
dapat berfungsi sebagai antibakteri. Adanya kandungan tanin di dalam daun jambu biji (Psidium guajava Linn)
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Tujuan penelitian: untuk mengetahui
perbedaan keefektivitasan daya antibakteri antara klorheksidin diglukonat 2% dengan berbagai konsentrasi
ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn). Desain penelitian: eksperimental laboratories in vitro dengan
metode difusi sumuran agar pada media TSA. Media TSA di olesi Enterococcus faecalis kemudian ditetesi
larutan uji khorheksidin diglukonat 2%, aquabides steril dan ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 20%,
40%, 60% dan 80%. Perhitungan daya antibakteri dengan mengukur zona radikal menggunakan slidding caliper.
Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian: klorheksidin
diglukonat 2% memiliki daya antibakteri yang lebih tinggi terhadap Enterococcus faecalis dibandingkan dengan
ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava Linn) sebesar 60% memiliki daya antibakteri paling tinggi dibandingkan konsentrasi lain
sehingga dapat digunakan sebagai bahan alternatif irigasi saluran akar.

Keywords


Enterococcus faecalis; Klorheksidin diglukonat 2%; Ekstrak daun jambu biji( Psidium guajava Linn)

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.18196/di.v3i1.1726

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva are indexed by:

 

Office:

Gedung Siti Walidah F3 4th Floor, Faculty of Dentistry Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Brawijaya (Lingkar Selatan), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387656 Ext.217
Email: jurnalkgumy@gmail.com
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/di/index

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) International license.