BAGAIMANA PERAN LEMBAGA KEUANGAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL BAGI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH?

Herjuna Mai Hatmaka

Abstract


Abstract: This study discusses the benefit of Baitul Maal wat Tamwil (BMT) as a Microfinance Institution (MFI) on the growth of Small and Medium Scale Enterprises (SMEs) in the state region of Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. The study shows the detailed profile of SMEs, analyzing the benefit rate of MFI’s product such as credit utilization and the rate of saving utilization by SMEs in supporting the growth of SMEs. This study also aim at revealing the importance of nonfinancial services other than financial services as an effort to find missing links and bridges the real problems of SMEs and the real needs of SMEs. Credit and Saving have had a positive impact on the growth of SMEs and nonfinancial services or enterprise development services also had a positive effect on the growth of SMEs. Based on those three positive variables, we can say that BMT has become a good facilitator toward the SMEs growth.

 

Abstrak: Studi ini membahas tentang peran Baitul Maal watTamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan yang menempati posisi sebagai penggerak serta pendukung pertumbuhan usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Studi ini juga menyajikan gambaran profil responden UMKM, menganalisa tingkat kemanfaatan produk BMT yang berupa pembiayaan dan tabungan sebagai bentuk dukungan finansial BMT. Studi ini juga mengungkap peran penting dari variabel bantuan usaha yang bersifat non finansial yang disediakan BMT sebagai wujud upaya untuk menemukan hubungan antara lembaga keuangan dan nasabahnya yang selama ini jarang terungkap dan kemudian memberi solusi yang menjembatani masalah riil yang sebenarnya dialami UMKM serta kebutuhan riil yang dibutuhkan oleh UMKM. Pembiayaan dan Tabungan memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan UMKM serta terdapat juga variabel layanan nonfinansial yang dalam studi ini disebut sebagai Enterprise Development Services yang juga memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan UMKM. Berdasar ketiga variabel yang diteliti dapat dinyatakan bahwa BMT mampu menjadi fasilitator pertumbuhan UMKM.

 


Keywords


microfinance institutions; small and medium enterprises; financial services; nonfinancial services; Growth of SMEs

Full Text:

PDF

References


Akram, M. (2011). The role of microfinance in uplifting income level: A study of Dis¬trict Okara – Pakistan. Interdiciplinary Journal of Contemporary Research in Busi¬ness vol 2 March 2011.

Badan Pusat Statistik. (2008). Hasil sensus ekonomi 2006, perusahaan menengah dan besar. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Statistik Indonesia. (2013). Jumlah dan persentase penduduk miskin, garis kemis¬kin¬an, indeks kedalaman kemisinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menurut Provinsi, http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php? tabel=1&id_subyek=23&notab=1 di¬akses tanggal 29-1-2013 05:40 AM.

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2013). Survei industri mikro dan kecil 2013; Profil Industri Mikro dan Kecil 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Kabupaten. (2012). Keca¬matan Jatinom dalam angka tahun 2012. Klaten: Badan Pusat Statistik: Kabupaten Klaten.

Badan Pusat Statistik Kabupaten. (2012). Klaten dalam angka tahun 2012. Klaten: Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten.

Basargekar, P. (2009). Economic empowerment through microfinance, An Assessment of CSR Activity Run by Forbes Marshall Ltd: India.

Ghozali,Imam. (2002). Aplikasi analisis multi variat dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometri dasar. Ter¬jemahan: Sumarno Zain. Jakarta: Erlang¬ga.

Hasan, S. (2013). Pidato menteri koperasi dan usaha kecil menengah Syarif Hasan pada Pertemuan Micro-Multinational, SMEs Go Global pada tanggal 5 september 2013 di Nusa Dua Bali.

Oni, E.O. (2012). Assessment of the contri¬bution of micro finance institutions (MFIs) to Sustainable Growth of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Nigeria”. Interdisci¬plinary Journal of Contemporary Research in Business Voll 3 No 9.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/ PMK.05/2010, Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat.

Shetty, N. K. (2008). Microfinance; for micro enterprise development: An Inquiry for a new paradigm. CFAI Journal of Financial Economics, Vol. VI, No. 1, 2008.

Sofwan, A. (2012). Peranan Kredit Usaha Rakyat terhadap Pengembangan UMK di Keca¬matan Gebang Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Bank BRI Kecamatan Gebang). Skripsi. Medan: Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

Zainal, M.Y. (2010). Peran Koperasi BMT Amanah Madina dalam pengembangan usaha kecil di Desa Ngeni Kecamatan Waru-Sidoarjo. Skripsi. Jawa Timur: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan




 

Office:
Redaksi JESP UMY, Gedung E2 Lantai 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183
Telp: (0274) 387656 ext.184
Fax: (0274) 387646
Email: jesp@umy.ac.id


Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan (JESP) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.