Pengaruh Ekstrak Alkohol Biji Jengkol (Pithecolobium lobatum) terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus norvegicus) Diinduksi Alloka

Nishi Dewi Ruci, Akhmad Edy Purwoko

Abstract


Pithecolobium obatum is tree in west archipelago with high until 26 m. Assumpted, Diabetes mellitus patient used Pithecolobium lobatum for traditional medicine. This research is experimental which had objective to prove that Pithecolobium lobatum has a hypoglycemic effect. Research subject were 2 months male white rat Wistar strain. Weight were 1.304 gram. This research used 30 subjects, divided into 5 groups, 6 subjects each. Negative control group was given water for 7 days. Positive control group was given 0,1 mg of glibenclamide for 7 days. Treatment group was given pithecolobium lobatum alcohol ecstract in 3 stageing dose one times a day for 7 days. Blood glucose test used spectrofotometri microlab 300 had been done twice, before and after treatment. Research data analyzed with onway ANOVA and Post hoc Test. The results showed the mean of blood glucose level before and after tretment in negative control group were 153,72 mg/dl and 91,32 mg/dl, in positive control group were 264,05 mg/ dl and 87,60 mg/dl, and in sampel group for 1, 2, and 3 dose were 372,67 mg/dl and 195,90 mg/dl ; 184,12 mg/dl and 131,40 mg/dl ; 135,47 mg/dl and 88,83mg/dl. Oneway Anova Homogenity test result showed a significant 0.002 that is the probability < 0.05, then rejected H0 Sixth variant not identic. Arithmetic F1454 with probability 0.246 > 0.05, then accepted H0 that means blood glucose level on an average after treatment is same. Oneway Anova test continuing with intergroup post hoc test showed not difference of blood glucose level before and after treatment in sixth test group (p > 0.005). In Homogeneus Subsets showed did not the real difference. No significant of blood glucose level reduction before and after treatment indicate that Pithecolobium lobatum alcohol extract in this research has not a hypoglycemic effect.

Jengkol (Pithecolobium lobatum Benth) adalah pohon di bagian barat nusantara dengan tinggi sampai 26 meter diduga sebagai obat tradisional penderita diabetes mellitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan membuktikan bahwa biji jengkol memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah.  Subyek penelitian adalah tikus putih jantan strain Wistar umur 2 bulan, ± berat badan ± 130,4 gram. Jumlah subyek 30 ekor, dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok kontrol negatif tidak diberi perlakuan apapun selama 7 hari. Kelompok kontrol positif diberi obat glibenklamid dosis 0,1 mg satu kali sehari selama 7 hari. Kelompok perlakuan diberi ekstrak alkohol biji jengkol dalam 3 dosis bertingkat satu kali sehari selama 7 hari. Pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan 2 kali, sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan Spektrofotometri Microlab 300. Data penelitian dianalisis dengan Oneway ANOVA dan uji post hoc. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar glukosa darah kelompok kontrol negatifsebelum dan sesudah perlakuan adalah 153,72 mg/dl dan 91,32 mg/dl. Kelompok kontrol positif sebelum dan sesudah perlakuan adalah 264,05 mg/dl dan 87,60 mg/dl. Pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah perlakuan 1, 2, dan 3 yaitu 372,67 mg/dl dan 195,90 mg/dl ; 184,12 mg/dl dan 131,40 mg/dl ; 135,47 mg/dl dan 88,83 mg/dl. Hasil uji Homogenitas Oneway Anova didapatkan hasil Sig. 0,002 yaitu probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. Keenam varians tidak identik. F hitung 1.454 dengan probabilitas 0.246 > 0.05 maka H0 diterima yang berarti rata-rata kadar glukosa darah setelah perlakuan adalah sama. Uji oneway ANOVA dilanjutkan dengan uji post hoc interkelompok menunjukkan tidak adanya perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan pada ke enam kelompok uji (p>0,005). Pada Homogeneus Subsets menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata. Penurunan kadar glukosa darah yang tidak bermakna sebelum dan sesudah perlakuan mengindikasikan bahwa ekstrak alkohol biji jengkol pada penelitian kali ini tidak memiliki efek hipoglikemik.


Keywords


biji jengkol (Pithecolobium lobatum Benth); diabetes mellitus; glukosa darah; blood glucose; diabetes mellitus; Pithecolobium lobatum Benth seed

Full Text:

PDF

References


Mansjoer, A. et al, (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

Winarto, W. P., & Surbakti, M, (2003). Khasiat dan Manfaat Pegagan, Tanaman Penambah Daya Ingat. Depok: P.T. Agro Media Pustaka, p.2-5.

Yogha. (2004). Efektifitas Tanaman Obat untuk Pencegahan dan Pengobatan Kanker Saluran Napas. Majalah Herba.

Sastroasmoro, S & Ismael, S, (2002) Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

http://www.ixoranet.com/ modules.php?op=modload&name =news&file=artide&sid=N&POSTNUKESD= 77f83d6d4c2b68d85c5e39fl03bb5d598




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v8i2%20(s).1634

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats