Hasil Guna Edukasi Diabetes Menggunakan Telemedicine terhadap Kepatuhan Minum Obat Diabetisi Tipe 2

Denny Anggoro Prakoso, Nindy Ellena

Abstract


Angka insiden dan prevalensi diabetes melitus tipe 2 di berbagai penjuru dunia cenderung mengalami peningkatan. WHO memprediksi Indonesia mengalami kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21.3 juta pada tahun 2030. Kepatuhan pengobatan pasien dengan diabetes melitus umumnya rendah. Telemedicine dapat digunakan sebagai media edukasi diabetes melalui pesan multimedia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil guna edukasi diabetes menggunakan telemedicine terhadap kepatuhan minum obat penyandang diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pretest-post-test with control group design. Subjek penelitian adalah 56 pasien diabetes melitus tipe 2 yang terdiri dari 28 pasien kelompok perlakuan dan 28 pasien kelompok kontrol. Edukasi diabetes diberikan 8 kali selama 1 bulan. Penilaian tingkat kepatuhan minum obat menggunakan Morisky Medication Adherence Scales (MMAS‐8). Uji analisis statistik dengan wilcoxon signed rank test terhadap kepatuhan minum obat sebelum dan sesudah perlakuan, baik pada kelompok perlakuan dan kontrol, diperoleh nilai p = 0,539 pada kelompok perlakuan dan p = 0,071 pada kelompok kontrol. Hasil uji beda rerata perubahan kepatuhan pengobatan antar kedua kelompok dengan mann-whitney test diperoleh nilai p = 0,098. Edukasi diabetes dengan telemedicine tidak efektif terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2.

The incidence and prevalence rate of diabetes mellitus type 2 in various parts of the world tends to increase. WHO predicts Indonesia has increased the number of diabetician from 8.4 million in 2000 to about 21.3 million in 2030. Medication compliance in patient with chronic disease especially diabetes mellitus is generally low. Telemedicine can be used as a media for diabetes education via multimedia messaging. The study aims to determine the effectiveness of diabetes education using telemedicine to diabetician type 2 medication compliance. This study was quasi experiment with pretest-post-test control group design. The subjects were 56 patients with type 2 diabetes melitus comprising 28 patients in treatment group and 28 patients in control group. Diabetes education is given eight times for 1 month. The evaluation of level of medication compliance using Morisky Medication Adherence Scales (MMAS-8). Statistical analysis test by wilcoxon signed rank test against medication compliance, both, before and after treatment, in the treatment and control group, obtained p = 0.539 in the treatment group and p = 0.071 in the control group. Test results for mean changes in medication compliance between both groups with mann-whitney test obtained p value = 0.098. Diabetes education using telemedicine is not effective to increase medication compliance in patient with diabetes melitus type 2.


Keywords


Diabetes melitus; telemedicine; medication compliance; Diabetes melitus; telemedicine; kepatuhan minum obat

Full Text:

PDF

References


International Diabetes Federation. IDF diabetes atlas (7th ed.) 2015. International Diabetes Federation. 2015. Diunduh 18 Maret 2015, dari http://www.diabetesatlas.org/

World Health Organization. Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2014. World Health Organization. Geneva. 2014. Diakses 18 Maret 2015, dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus. Jakarta. 2010.

Basuki, E. Konseling Medik: Kunci Menuju Kepatuhan Pasien. Majalah Kedokteran Indonesia, 2009; 59 (2): 55-60.

Jamil, M., Khairan, A. & Fuad, A. Implementasi Aplikasi Telemedicine Berbasis Jejaring Sosial dengan Pemanfaatan Teknologi Cloud Computing. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), 2015; 1 (1):

Morisky, D.E., Green, L.W., Levine, D.M. Concurrent and Predictive Validity of a Self-reported Measure of Medication Adherence. Med Care, 1986; 24: 67–74.

Mulyani, R., Andayani, M. T., Pramantara, P. D.I. Kepatuhan Terapi Berbasis Insulin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poliklinik Endokrinologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 2012; 2 (2): 85.

Kurniawan, I. Diabetes Melitus Tipe 2 pada Usia Lanjut. Maj Kedokt Indon, 2010. 60 (12): 576-584.

Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi, Jakarta: Direktorat pengendalian penyakit tidak menular. 2013.

Pradana, I.PA. Hubungan Karakteristik Pasien dengan Tingkat Kepatuhan dalam Menjalani Terapi Diabetes Melitus di Puskesmas Tembuku 1 Kabupaten Bangli Bali 2015. ISM, 2015; 8 (1): 1-5.

Irwanto, dkk. Psikologi Umum. PT Sramedik: Jakarta. 2000.

Supono, A.R. Penerapan Teknologi Informasi Pada Dunia Kedokteran: Peluang dan Hambatan Penerapan Pengobatan Jarak Jauh Berbasis Internet di Negara Berkembang. Bandung: Informatika. 2006.

Emilia, O. Promosi Kesehatan Dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press. 2008.




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v15i1.2489

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats