Kesyubhatan TIK: Sisi Gelap dan Terang Penggunaan TIK Pada Literasi Digital Pondok Pesantren

Faiz In'amurrohman

Abstract


Media sosial saat ini telah dipenuhi konten-konten yang belum sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan kredibilitasnya. Dampak buruk yang ditimbulkan mengarah pada pemikiran santri yang tidak arif akibat meluasnya dakwah kaum Islam Radikal yang menyudutkan ajaran pesantren dengan mengabaikan konteks zaman dan kearifan lokal masyarakat. Doktrin kaum Islam Liberal yang menyangkut kebebasan HAM dalam syariat Islam baik ushuliyyah maupun furu’iyyah juga gencar mendekadensi akidah dan moral santri. Selain itu, turut muncul propaganda Barat yang secara masif mendiskreditkan kaum pesantren dengan konstruksi terorisme. Kiai dan santri diharapkan dapat berkontribusi dalam pembelaan siber terhadap ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin yang menjaga kearifan lokal masyarakat melalui kegiatan literasi digital. Literasi digital dapat memberikan banyak pengaruh positif kepada masyarakat dalam berbagai bidang. Namun, dibutuhkan implementasi yang tepat agar fungsi tersebut tidak disalahgunakan dan menggiring massa pada ideologi yang keliru. Langkah yang dapat diambil yaitu mengakuisisi kearifan pengetahuan kiai dan santri yang selanjutnya dipublikasikan secara berkala melalui media sosial guna meneguhkan spiritual dan meluruskan ideologi yang keliru di masyarakat. Melalui penelitian ini didefinisikan dampak dan kemampuan penggunaan TIK pada literasi digital di pesantren yang didukung dengan Individual Competence Framework. Diperoleh dampak positif dan negatif yang dipetakan ke dalam tiga aspek yaitu dakwah, pendidikan, dan sosial. Dampak positif dominan pada aspek pendidikan yaitu memperluas wawasan dan dampak negatif dominan pada aspek sosial yaitu kecanduan penggunaan TIK. Selain itu, kemampuan literasi dipetakan ke dalam tiga tingkat yaitu dasar, menengah, dan mahir berdasarkan dimensi kemampuan teknis, pemahaman kritis, dan kemampuan komunikatif. Diperoleh baik ustadz, pengurus, maupun santri dari 32 pesantren berada pada tingkat menengah. Pada dimensi kemampuan teknis tertinggi dimiliki ustadz dengan level 105.38, pemahaman kritis tertinggi dimiliki santri dengan level 104.09, dan kemampuan komunikatif tertinggi dimiliki pengurus dengan level 105.26.

Keywords


Dampak TIK, Literasi Digital, Individual Competence Framework

Full Text:

PDF

References


A. Husaini, “Islam Versus Kebebasan/Liberalisme,” Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 2010.

A. M. Fahham, “Standardisasi Kurikulum Pesantren,” Majalah Info Singkat Kesejahteraan Sosial, vol. 9, no. 5, 2017.

A. Rohman, “Hukum Toleransi Kelompok Salafi Terhadap Kelompok Islam Lainnya di Kabupaten Banyumas,” Jurnal Dinamika Hukum, vol. 11, no. 3, pp. 377–388, 2011.

B. M. Rachman, “Islam dan Liberalisme,” Friedrich Naumann Stiftung, edisi 1, 2011.

D. Susanto, “Pesantren dan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Islam,” An-Nida: Jurnal Komunikasi Islam, vol. 6, no. 2, pp. 128–136, 2014.

EU, “Testing and Refining Criteria to Assess Media Literacy Levels in Europe,” April, 2011.

K. Ummatin, “Globalisasi Komunikasi dan Tuntutan Dakwah Bermedia,” Jurnal Dakwah, vol. 9, no. 2, 2008.

Kementerian Agama RI, “Statistik Data Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren,” 2015.

L. Harahap, “Rekonstruksi Paradigma Pendidikan Agama Islam Era Globalisasi,” Jurnal Ilmu Sosial Dan Keislaman, vol. 1, no. 1, 2016.

M. I. Fitriani, “Kontestasi Konsepsi Religius dan Ritualitas Islam Pribumi Versus Islam Salafi di Sasak Lombok,” Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, vol. 5, no. 2, pp. 513–531, 2015.

M. S. Zuhriy, “Budaya Pesantren dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf,” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, vol. 19, no. 2, pp. 287–310, 2011.

S. Mohammadyari and H. Singh, “Understanding the effect of e-learning on individual performance: The role of digital literacy,” Computers and Education, vol. 82, pp. 11–25, 2015.

S. N. Azizah, “Pengelolaan Unit Usaha Pesantren Berbasis Ekoproteksi,” Ekbisi: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, vol. 9, no. 1, pp. 103–115, 2014.

V. Rambousek, J. Štípek and P. Vaňková, “Contents of Digital Literacy from the Perspective of Teachers and Pupils,” Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 217, pp. 354–362, 2016.

W. Techataweewan and U. Prasertsin, “Development of digital literacy indicators for Thai undergraduate students using mixed method research,” Kasetsart Journal of Social Sciences, vol. 30, pp. 1–7, 2017.




DOI: https://doi.org/10.18196/mt.010105

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia is indexed by :


Our Office

Editorial of Medika Teknika UMY, Building D, Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Telp : (0274) 387656, Ext : 455
Fax : (0274) 387646
WA : +62 813-2871-3795 (Wisnu Kartika)
Email : mt@umy.ac.id

website : http://journal.umy.ac.id/index.php/mt

Creative Commons License
Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.