Tingkat Adopsi Teknologi True Shallot Seed di Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan

Pusdima Rahma Pratiwi, Siswanto Imam Santoso, Wiludjeng Roessali

Abstract


The productivity of shallot in Grobogan Regency is still low because the use of superior varieties is limited. The deployment of superior shallot seed technology that profitable is widely unknown to farmers. This research aims to analyze the adoption rate of true shallot seed (TSS) technology and the influence of internal and external factors of onion farmers on the adoption of TSS technology. The study was conducted in Klambu District, Grobogan Regency from July to August 2017 by interviewing 100 farmers who selected using multistage sampling. Data were analyzed using the descriptive method and logistic regression. The results showed that the adoption rate of TSS technology in Klambu District, Grobogan Regency was in a high category. Farmer’s age, land tenure status, cosmopolitan rate, requency of interaction with extension agent, and institutional support significantly influenced TSS technology adoption.


Keywords


adoption; farmers; technology; true shallot seed

Full Text:

PDF

References


Aditiawati, P., Rosmiati, M., & Sumardi, D. (2014). Persepsi Petani terhadap Inovasi Teknologi Pestisida Nabati Limbah Tembakau (Suatu Kasus pada Petani Tembakau di Kabupaten Sumedang). Sosiohumaniora, 16(2), 184–192. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v16i2.5731

Agustina, F., Zahri, I., Yazid, M., & Yunita, Y. (2017). Determinant Factors of Agricultural Extension Competence in The Implementation of Good Agricultural Practices in Bangka, Belitung Province. RJOAS, 9(69), 231–238. https://doi.org/10.18551/rjoas.2017-09.29

Astuti, U. P., Sugandi, D., & Hamdan. (2014). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Adopsi Petani terhadap Inovasi Teknologi Jeruk Gerga Lebong Di Provinsi Bengkulu. In Prosiding Perlindungan dan Pemberdayaan Pertanian dalam Rangka Pencapaian Kemandirian Pangan Nasional dan Peningkatan Kesejahteraan Petani (pp. 79–85). Bengkulu.

BPS. (2017). Statistik Pertanian Hortikultura Jawa Tengah Tahun 2011–2015. Retrieved from http://hortikultura.pertanian.go.id.

Dinpertan Grobogan. (2017). Bantuan Pengembangan Teknologi Produksi Umbi Mini Bawang Merah Asal Biji (TSS). Retrieved from https://dinpertangrobogan.com.

Erlina, M. D., & Kurniasari, N. (2007). Adopsi Teknologi Palka Berinsulasi untuk Penanganan Ikan Segar Di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Jurnal Perikanan, IX(2), 241–253.

Far-far, R. A. (2011). Pemanfaatan Sumber Informasi Usahatani oleh Petani Sayuran di Desa Waiheru Kota Ambon. Jurnal Ilmiah Agribisnis Dan Perikanan, 4(2), 38–46.

Forbes, S. L., Cullen, R., & Grout, R. (2013). Adoption of Environmental Innovations: Analysis from The Waipara Wine Industry. Wine Economics and Policy, 2(1), 11–18. https://doi.org/10.1016/j.wep.2013.02.001

Gujarati, D. N. (2003). Ekonometri Dasar. (Z. Sumarno, Ed.). Jakarta: Erlangga.

Hailu, B. K., Abrha, B. K., & Weldegiorgis, K. A. (2014). Adoption and Impact of Agricultural Technologies on Farm Income: Evidence From Southern Tigray, Northern Ethiopia. International Journal of Food and Agricultural Economics, 2(4), 91–106.

Hanafi, A. (1987). Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional.

Hanafie, R. (2010). Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Hariadi, S. S. (2007). Kelompok Tani Sebagai Basis Ketahanan Pangan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 3(2), 79–86.

Hasan, I. (2004). Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. (M. S. Khadafi, Ed.) (2nd ed.). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Indraningsih, K. S. (2011). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Keputusan Petani dalam Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu. Jurnal Agro Ekonomi, 29(1), 1–24.

Irwandi, D., Prajarto, N., & Haryadi, F. T. (2014). Hubungan dan Pengaruh antara Karakteristik Petani dan Penyuluh Partisipatif dengan Sikap Petani Lokal dalam Adopsi Inovasi Padi di Lahan Pasang Surut Kalimantan Tengah. Agrica Ekstensia, 8(2), 75–98.

Lucie, S. (2005). Teknik Penyuluhan & Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mackenzie, F. D. (2003). Innovation in Natural Resource Management. The Role of Property Rights and Collective Action in Developing Countries. Land Use Policy, 20(3), 294–295.

Manongko, A., Pakasi, C. B. D., & Pangemanan, L. (2017). Hubungan Karakteristik Petani dan Tingkat Adopsi Teknologi pada Usahatani Bawang Merah Di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso. Agri-Sosio Ekonomi Unsrat, 13(2A), 35–46.

Mardiyanto, T. C., Pangestuti, R., Prayudi, B., & Endrasari, R. (2017). Persepsi Petani Terhadap Inovasi Produksi Umbi Mini Bawanng Merah Asal Biji (True Seed of Shallot/TSS) Ramah Lingkungan Di Kabupaten Grobogan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 24(1), 41–53.

Marsaulina, M., Herlina, & Yumiati, Y. (2014). Persepsi Petani Padi Terhadap Kegiatan Penyuluhan Pertanian Di Desa Sukarami, Kelurahan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Agritepa, I(1), 27–35.

Merhi, F., Auger, J., Rendu, F., & Bauvois, B. (2008). Allium Compounds, Dipropyl and Dimethyl Thiosulfinates as Antiproliferative and Differentiating Agents of Human Acute Myeloid Leukemia Cell Lines. Bioloigics: Targets & Therapy, 2(4), 885–895.

Narti, S. (2015). Hubungan Karakteristik Petani dengan Efektivitas Komunikasi Penyuluhan Pertanian dalam Program SL-PTT (Kasus Kelompok Tani di Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara), 2(2), 40–52.

Nisa, N. K., & Zain, I. M. (2015). Motivasi Petani dalam Menanam Komoditas pada Daerah Lumbung Padi Di Kabupaten Gresik. Swara Bhumi, 3(3), 80–90.

Nuryati, L., & Noviati. (2015). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura (Bawang Merah). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta.

Pangestuti, R., & Sulistyaningsih, E. (2011). Potensi Penggunaan True Seed Shallot (TSS) Sebagai Sumber Benih Bawang Merah Di Indonesia. In Prosiding Semiloka Nasional Dukungan Agro-Inovasi Untuk Pemberdayaan Petani, Kerjasama UNDIP, BPTP Jateng, dan Pemprov Jateng (pp. 258–266). Yogyakarta: Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada.

Pannell, D. J., Marshall, G. R., Barr, N., Curtis, A., Vanclay, F., & Wilkinson, R. (2006). Understanding and Promoting Adoption of Conservation Practices by Rural Landholders. Australian Journal of Experimental Agriculture, 46(11), 1407–1424. https://doi.org/10.1071/EA05037

Pratama, D., & Swastika, S. (2016). Persepsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Bawang Merah pada Lahan Kering di Kecamatan Tapung, Kampar, Provinsi Riau. Buletin Inovasi Pertanian, 2(1), 6–12.

Prayudi, B., Pangestuti, R., & Kusumasari, A. C. (2014). Produksi Umbi Mini Bawang Merah Asal True Shallot Seed (TSS). In Prosiding Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat (pp. 35–44). Jawa Tengah: BPTP Jawa Tengah.

Priyono, Shiddieqy, M. I., Widiyantono, D., & Zulfanita. (2015). Hubungan Kausal antara Tingkat Penguasaan Teknologi, Dukungan Kelembagaan, dan Peran Penyuluh terhadap Adopsi Integrasi Ternak-Tanaman. Informatika Pertanian, 24(2), 141–148.

Putra, A. M. D. D., Witjaksono, R., & Harsoyo. (2017). Respons Petani terhadap Teknologi Pengendalian Penyakit Busuk Buah dengan Agens Hayati Di Kawasan Agrowisata Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Berkala Ilmiah Agribisnis AGRIDEVINA, 6(1), 27–42.

Putri, R. E., Astuti, L. T. W., & Yanti, N. (2016). Adopsi Petani terhadap Teknologi Pengendalian Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet (Hevea Brasilliensis Muel. Arg) Di Kejuruan Muda – Aceh Tamiang. Agrica Ekstensia, 10(2), 8–18.

Rahmadona, L., Fariyanti, A., & Burhanuddin. (2015). Analisis Pendapatan Usahatani bawang Merah di Kabupaten Majalengka. AGRISE, XV(2), 72–84.

Rahmawati, D. R., Widjayanthi, L., & Raharto, S. (2010). Tingkat Adopsi Teknologi Program Prima Tani dan Penguatan Kelembagaan dengan PT Tri Sari Usahatani. J-SEP, 4(1), 1–14.

Rastiyanto, E., Surachmanto, A., & Pullaila, A. (2014). Adopsi Teknologi Pertanian Organik dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan Perkotaan Di Kota Serang, Provinsi Banten. Buletin Ikatan, 4(1), 39–47.

Romdon, A. S., Supardi, S., & Sasongko, L. A. (2012). Kajian Tingkat Adopsi Teknologi pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah (Oryza sativa L) Di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 8(1), 42–60.

Rosegrant, M. W., Cai, X., & Cline, S. (2002). World Water and Food to 2025: Dealing with Scarcity. Food Policy. https://doi.org/10.1098/rstb.2005.1744

Rosyadi, S. (2003). Paradigma Baru Manajemen Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Santoso, P., Suryadi, A., Subagyo, H., & Latulung, B. V. (2005). Dampak Teknologi Sistem Usaha Pertanian Padi Terhadap Peningkatan Produksi dan Pendapatan Usahatani Di Jawa Timur. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 8(1), 15–28.

Sasongko, W. A., Witjaksono, R., & Harsoyo. (2014). Pengaruh Perilaku Komunikasi terhadap Sikap dan Adopsi Teknologi Budidaya Bawang Merah Di Lahan Pasir Pantai Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Agro Ekonomi, 24(1), 35–43.

Satya, G., & Aminah, M. (2009). Dominant Factors on Social Institution Establishment. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 27(1), 29–41.

Soemarno, Kartasasmita, U. G., & Hakim, L. (2010). Pengelolaan Lahan Sawah dan Reorientasi Target Alih Teknologi Usahatani Padi Di Jawa. IPTEK Tanaman Pangan, 5(2), 126–145.

Suharni, Waluyati, L. R., & Jamhari. (2017). Aplikasi Good Agriculture Practices (GAP) Bawang Merah Kecamatan di Kabupaten Bantul. Agro Ekonomi, 28(1), 48–63.

Suharyanto, & Kariada, I. K. (2011). Kajian Adopsi Penerapan Teknologi Pupuk Organik Kascing Di Daerah Sentra Produksi Sayuran Kabupaten Tabanan. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 14(1), 28–39.

Sulistyaningsih, E. (2004). Fertilitas Tanaman Bawang Merah Doubled Haploid. Ilmu Pertanian, 11(1), 1–6.

Sumarni, N., Sumiati, E., & Suwandi. (2005). Pengaruh Kerapatan Tanaman dan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap Produksi Umbi Bibit Bawang Merah Asal Biji Kultivar. J. Hort., 15(3), 208–214.

Suprayitno, A. R., Sumardjo, S., Gani, S. D., & Sugihen, G. B. (2015). Dukungan Lingkungan Sosial Budaya terhadap Kemampuan Petani dalam Pengelolaan Hutan Kemiri di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan, 8(1), 1–14.

Theresia, V., Fariyanti, A., & Tinaprilla, N. (2016). Pengambilan Keputusan Petani Terhadap Penggunaan Benih Bawang Merah Lokal dan Impor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2(1), 50–60. https://doi.org/10.18196/agr.2125

Uaiene, R., Arndt, C., & Masters, W. (2009). Determinants of agricultural technology adoption in Mozambique. National Directorate of Studies and Policy Analysis, (Ministry of Planning and Development, Republic of Mozambique), 1–31. Retrieved from http://196.46.4.208/gest/documents/67E_AgTechAdoptionMoz.pdf

Ukrita, I., Musharyadi, F., & Silfia. (2011). Analisa Prilaku Petani dalam Penerapan Penanaman Padi Metode SRI (The System Rice of Intensification) (Kasus: Kelompok Tani Sawah Bandang di Kanagarian Koto Tuo, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota). Jurnal Penelitian Lumbung, 10(2), 119–127.

Umar, H. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Van den Ban, A. W., & Hawkins, H. S. (2005). Penyuluhan Pertanian. (A. D. Herdiasti, Ed.). Yogyakarta: Kanisius.

Van den Brink, L., & Basuki, R. S. (2012). Production of True Seed Shallots In Indonesia. Acta Horticulturae, 958, 115–120. https://doi.org/10.17660/ActaHortic.2012.958.12

Yahya, M. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terhadap Adopsi Petani dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Agrica Ekstensia, 10(2), 1–7.




DOI: https://doi.org/10.18196/agr.4155

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed By:

     


Office Address:
Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ground Floor of F3 Building (Siti Walidah)
Jl. Brawijaya, Tamantiro, Kasihan, Bantul. 55183
Telp.: +62 274 387656, Ext.: 201
HP or WhatsApp: +62 85328737828
Email: agraris@umy.ac.id

AGRARIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0  (CC BY-SA 4.0) International License.