STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI PERBENIHAN KENTANG DI KABUPATEN KERINCI

Adhitya Marendra Kiloes, Puspitasari Puspitasari, Muhamad Jawal Anwarudin Syah, Bagus Kukuh Udiarto

Abstract


There are several problems of potato seed in the production center of Kerinci. The purpose of the study was to develop strategies for developing potato seed farming at the production center of Kerinci. The primary data gained from the Focussed Group Discussion (FGD) to formulate internal and external factors in the development of potato seed farming. FGD’s participants were expert respondents stakeholders in potato farming in Kerinci. The analysis technique uses SWOT analysis and Analytic Hierarchy Process (AHP). The results showed that there were four internal factors of strength such as of agroecological conditions, the existence of Potato Seedling Hall, the presence of breeders, and the development of processing industries. While three internal weaknesses were non-strategic locations, the dependent on seeds from outside the area, and limited seed supervisors. External factors of opportunity were preferred superior varieties, opportunities to be seed suppliers, and investment, as well as three threat external factors such as faked labeled seed, continuity of supply is not guaranteed, and the government is not paying enough attention to potato agribusiness. From these factors, eight alternative strategies were formulated. The results of AHP followed by sensitivity analysis indicate that the alternative policy that must be taken is strengthening the breeder to produce certified seeds and produce massively certified seeds at affordable prices.


Keywords


SWOT; AHP; potato; seed farming.

Full Text:

PDF

References


Anwar, A., Sudarsono, & Ilyas, S. (2005). Perbenihan Sayuran di Indonesia: Kondisi Terkini dan Prospek Bisnis Benih Sayuran. Bul. Agron, 47(33), 38–47.

Basuki, R., Kusmana, & Dimyati, A. (2005). Analisis Daya Hasil, Mutu, dan Respons Pengguna terhadap Klon 380584.3, TS-2, FBA-4, I-1085, dan MF-II Sebagai Bahan Baku Keripik Kentang. J. Hort, 15(3), 160–170.

BPS Kabupaten Kerinci. (2017). Kabupaten Kerinci Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Kerinci.

Bujoreanu, I. (2011). WHAT IF ( Sensitivity Analysis ). Journal of Defence Resources Management, 1(2), 45–50.

Darmanto, E., Latifah, N., & Susanti, N. (2014). Penerapan Metode Ahp ( Analythic Hierarchy Process ) Untuk Menentukan Kualitas Gula Tumbu. Jurnal SIMETRIS, 5(1), 75–82.

Dianawati, M., Ilyas, S., Wattimena, G., & Susila, A. (2013). Produksi Umbi Mini Kentang Secara Aeroponik Melalui Penentuan Dosis Optimum Pupuk Daun Nitrogen. J. Hort, 23(1), 47–55.

Fauzi, D., Mohammad Baga, L., & Tinaprilla, N. (2016). Strategi Pengembangan Agribisnis Kentang Merah di Kabupaten Solok. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2(1), 87–96.

Görener, A., Toker, K., & Uluçay, K. (2012). Application of Combined SWOT and AHP: A Case Study for a Manufacturing Firm. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 58, 1525–1534.

Gunadi, N. (2009). Pengaruh sumber dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil kentang. In Prosiding Seminar Nasional Pekan Kentang 2008: Peningkatan Produksi Kentang Dan Sayuran Lainnya Dalam Mendukung Ketahanan Pangan, Perbaikan Nutrisi, Dan Kelestarian Lingkungan. Bandung. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. (pp. 134–150).

Gunawan, O., & Farrizal, D. (2009). Teknologi aeroponik terobosan perbanyakan cepat benih kentang. IPTEK Hortikultura, 5, 16–22.

Handayani, T. (2014). Persilangan untuk Merakit Varietas Unggul Baru Kentang. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 7(004), 1–7.

Hartati, A., & Setyadji, K. (2012). Tingkat Efisiensi Faktor Produksi pada Usahatani Kentang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Agrin, 16(1), 19–26.

Hermawan, R., Maghfoer, M. D., Wardiyati, T., & Pontiac, R. (2013).

Aplikasi Trichoderma harzianum terhadap Hasil Tiga Varietas Kentang di Dataran Medium . Jurnal Produksi Tanaman, 1(5), 464–470.

Hidayat, I. . (2011). Produksi Benih Sumber (G0) Beberapa Varietas Kentang dari Umbi Mikro. J. Hort, 21(3), 197–205.

Ikhsan, S., & Aid, A. (2011). Analisis SWOT untuk merumuskan strategi pengembangan komoditas karet di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Jurnal Agribisnis Pedesaan, 1(3), 166–177.

Karjadi, A. (2016). Teknik peningkatan kualitas dan kuantitas benih kentang (Solanum tuberosum L). Iptek Tanaman Sayuran, 010.

Kiloes, A. M., Puspitasari, & Jawal, M. A. S. (2017). Komparasi penggunaan benih bersertifikat dan tidak bersertifikat terhadap keuntungan finansial usahatani kentang di Kabupaten Kerinci. In Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi untuk Memantapkan Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, Bandar Lampung, 19-20 Oktober 2016, 723–729.

Kiloes, A., Sayekti, A., & Jawal, M. A. S. (2015). Evaluasi Daya Saing Komoditas Kentang di Sentra Produksi Pangalengan Kabupaten Bandung. J. Hort, 25(1), 88–96.

Kousalya, P., & Supraja, S. (2013). On some aspects of sensitivity analysis in AHP –an Illustration. International Journal of Sientific & Engineering Research, 4(6), 979–983.

Lestari, P. W. A., Defiani, M. R., & Astarini, I. A. (2014). Produksi Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.) G1 dari Stek Batang. Jurnal Simbiosis, II(2), 215–225.

Oreski, D. (2012). Strategy development by using SWOT -AHP. TEM Journal, 1(4), 283–290.

Palgunadi, Sulastri, S., & Handayawati, H. S. (2011). Kajian Manajemen Pemasaran Kentang ( Solanum tuberosum L .). Wacana, 14(1), 18–27.

Prabaningrum, L., Moekasan, T. K., Sulastrini, I., Handayani, T., Sahat, J. P., Sofiari, E., & Gunadi, N. (2014). Teknologi Budidaya Kentang di Dataran Medium.

Purnama, I., Sarma, M., & Najib, M. (2014). Strategi Peningkatan Pemasaran Mangga di Pasar Internasional. J. Hort, 24(1), 85–93.

Ridwan, H., Nurmalinda, Sabari, & Hilman, Y. (2010). Analisis Finansial Penggunaan Benih Kentang G 4 Bersertifikat dalam Meningkatkan Pendapatan Usahatani Petani Kentang. J. Hort, 20(2), 196–206.

Saptana, Siregar, M., Wahyuni, S., Saktyanu, K., Ariningsih, E., & Darwis, V. (2005). Kebijakan pengembangan hortikultura di kawasan agribisnis hortikultura Sumatera (KAHS). Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 3(1), 51–67.

Sudana, W. (2005). Evaluasi kinerja diseminasi teknologi integrasi ternak kambing dan kopi di Bngancina, Bali. SOCA, 5(3), 326–333.

Suharjo, U. K. J., Herison, C., & Farurrozi. (2010). Keragaan Tanaman Kentang Varitas Atlantik dan Granola di Dataran Medium ( 600 m dpl ) Bengkulu Pasca Irradiasi Sinar Gamma. Akta Agrosia, 13(1), 82–88.

Sumarni, E., Farid, N., Juansah, J., & Soesanto, L. (2016). Produksi Benih Kentang Secara Aeroponik dengan Root Zone Cooling di Dataran Rendah Tropika Basah dan Aplikasi Biopestisida. Jurnal Teknotan, 10(2), 22–26.

Syamsuddin, I. (2013). Multicriteria Evaluation and Sensitivity Analysis on Information Security. International Journal of Computer Applications, 69(24), 22–25.

Wuryandani, D., & Meilani, H. (2013). Peranan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 4(1), 103–115.




DOI: https://doi.org/10.18196/agr.5172

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed By:

     


Office Address:
Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ground Floor of F3 Building (Siti Walidah)
Jl. Brawijaya, Tamantiro, Kasihan, Bantul. 55183
Telp.: +62 274 387656, Ext.: 201
HP or WhatsApp: +62 85328737828
Email: agraris@umy.ac.id

AGRARIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0  (CC BY-SA 4.0) International License.