Collaborative Governance dalam Pengembanan Agroindustri Gula Semut (Studi Kasus pada Badan Usaha Milik Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2018)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group.
Zaenuri, M. (2018). Tata Kelola Pariwisata-Bencana Berbasis Collaborative Governance; Konsep, Analisis dan Pemodelan. Yogyakarta : Explore.
Dwiyanto, A. (2013). Mengembalikan kepercayaan publik melalui reformasi birokrasi. Gramedia Pustaka Utama.
Van Aartsen, J. (1953). Agricultural Geography. Tijdschrift voor Economische en Sociale Geo-graphie, 44, 27-28.
Santoso, H., Hartono, R., & Savitri, S. L. (2010). Potensi Agroindustri Berdasarkan Kinerja Usaha Dan Strategi Pengembangannya. Agricultural Socio-Economics Journal, 10(3), 177.
Wanna, J. (2008). Collaborative government: meanings, dimensions, drivers and outcomes. Collaborative governance: a new era of public policy in Australia, 3-12.
Mardiharini, M., & Jamal, E. (2016). Kinerja dan Prospek Pengembangan Agroindustri dalam Perspektif Pembangunan Pertanian Nasional. Analisis Kebijakan Pertanian, 10(1), 75-86.
Kurniasih, D., Setyoko, P. I., & Imron, M. (2016). Kinerja kelembagaan program sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM). Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 29(1), 14-21.
Kencono, D. S., & Supriyanto, E. E. COLLABORATIVE GOVERNANCE FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA: THE CASE OF DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROVINCE. The 2nd Journal of Government and Politics, 449.
DOI: https://doi.org/10.18196/jpk.v1i1.7615
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office:
Master of Government Affairs and Administration, Postgraduate Building 2nd Floor, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Phone: +62 274 387 656 (ext: 173)
Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.