Faktor Risiko Lekosituria pada Wanita Usia Reproduksi
Abstract
The purpose of this research to know the leucocyturia prevalence and its risk factors in reproduction age women. This is an analytic-observational with case-control design, performed in Kraton, Bambang Lipuro, Bantul District, Daerah Istimewa Yogyakarta. The subject are28 women in reproduction age who has leucocyturia (dipstick test) and the control are 54 women with negative leucocyturia. The risk factors of leucocyturia obtain from questionnaire. Relation between the risk factors and leucocyturia analyzed with univariat test. The result showed that leucocyturia prevalence in reproductive age women is 28%. Contact sexual risk factor was significantly relation with leucocyturia (odd ratio : 3,0 (CI 95%: 1,1-7,7; p=0,02) but perineal hygiene pre-coitus wasn’t significant (odd ratio : 0,135 (CI 95%: 0,03 - 0,53; p=0,002).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko lekosituria pada wanita usia reproduksi. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan case-control di Dusun Kraton, Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian adalah 28 orang wanita usia reproduksi yang mengalami lekosituria (uji dipstick) tanpa kelainan non infeksi dan 54 orang kontrol wanita usia reproduksi lekosituria negatif.. Data faktor risiko lekosituria digali melalui kuesioner. Analisis hubungan faktor risiko dengan lekosituria menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi lekosituria sebesar 28%. Faktor risiko sering kontak seksual bermakna dengan rasio odds sebesar 3,0 (CI 95%: 1,1-7,7; p=0,02). Kebersihan perineal pre- koitus bermakna dengan rasio odds sebesar 0,135 (CI 95%: 0,03 - 0,53; p=0,002). Faktor arah cebok, penggunaan AKDR, riwayat leukorea dan riwayat kateterisasi tidak bermakna (p>0,05).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Rahardjo P, Sualit E., Infeksi Saluran Kemih, dalam Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Balai Penerbit FKUI Edisi IV, 1999, 265-73.)
Tessy A., Ardaya, Suwanto., 2001: Infeksi Saluran kemih. Dalam Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam, edisi ketiga jilid II, edit. Suyono, S., Jakarta, Balai Penerbit FKUI, ,369-76.
Sukandar, 2006. Infeksi Saluran Kemih. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi 4: Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI 564-568)
Baron EJ., Petterson LR., Finegold SM., : Diagnostic Microbiology 9th ed, St Louis Missouri, Mosby-year Book Inc. 1994, 362-85.
Stamm WE., Urinary Tract infection. In Harrison’s Principles of Internal Medicine, 14th ed, Ed by Wilson JD, Braunwald E, Isselbacher KJ. New york Mcgraw-Hill, 1998, 817-24.
Dzen S., Kuman Penyebab Infeksi Saluran Kemih dan Kepekaannya Terhadap Antibiotika. Medika, 1996, 12:944-9.
Robbins, 1996, Infeksi Saluran Kemih. Dasar Patologi Penyakit, Edisi 5. EGC, Jakarta, 582-3)
Carson CC., Urinary Tract Infection. In Diagnosis of GenitoUrinary Disease, 2nd ed, Ed by Resnict MI, Older RA, Thieme- Stratton Inc. New York, George Thieme Verlag, 1982, 249-59
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v7i2%20(s).1666
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats