Gambaran Rekam Medik Gigi sebagai Posisi Sentral bagi Dokter Gigi di Yogyakarta

Iwan Dewanto

Abstract


Permasalahan dan kendala utama dari pelaksanaan rekam medis pada pelayanan kesehatan adalah dokter dan dokter gigi tidak menyadari sepenuhnya manfaat dan kegunaan rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan. Akibatnya, rekam medis seringkali dibuat tidak lengkap, tidak jelas dan tidak tepat waktu. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan bentuk survey. Cara pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan limitasi sampel yaitu dokter gigi praktek swasta mandiri di wilayah Kota Yogyakarta, dengan masa pengalaman buka praktek dokter gigi 0 sampai dengan 10 tahun. Cara penelitan sampel menggunakan teknik observasional dengan instrumen checklist yang diisi oleh surveyor. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Subyek penelitian adalah 40 dokter gigi praktek sore di kota Yogyakarta. Seorang dokter gigi tidak menggunakan rekam medik pada saat praktek swasta mandiri. Terdapat 12 dokter gigi (30%) yang menggunakan media buku sebagai rekam medik dan 19 dokter gigi (47,5%) yang menggunakan rekam medis sederhana, yaitu hanya berisi data pasien dan terapi. Standar rekam medis nasional yang mengharuskan menulis odontogram (gambar skema gigi dengan penomoran khusus sesuai FDI World Dental Federation) hanya dilakukan oleh 2 dokter gigi (5%). Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyak rekam medis dokter gigi yang harus diperbaiki sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini menggambarkan rentannya profesi kedokteran gigi di bidang regulasi hukum di Indonesia.

The main problem and obstacle of the implementation of medical/ dental record in the health care services is that medical doctors and dentists do not have sufficient understanding about the importance and functions of medical/ dental records in health care facilities. Consequently, health care providers often write incomplete, unclear and untimely medical/ dental records. This research was a cross sectional study done in a survey. The sampling method used was a random sampling with sample limitation i.e. independent private-practicing dentists in Yogyakarta with practice length of 0-10 years. Research instrument used in this research was a checklist completed by a surveyor. Data collected was analyzed descriptively. Research subjects were 40 independent private-practicing dentists in Yogyakarta. One dentist did not use dental record in his private practice. There were 12 dentists (30%) who used books as media for dental record and 19 dentists (47.5%) us/ed simple dental record consisting of patient data and treatment. National standard of medical record, which obliges writing odontogram (teeth diagram with special numbering in accordance to FDI World Dental Federation) was only done by 2 dentists (5%). The findings revealed that the writing of dental record needed to be improved in accordance with the prevailing standard. This shows the vulnerability of dental profession in the field of law regulation in Indonesia.


Keywords


central position; dental record; dentist; dokter gigi; posisi sentral; Rekam medik gigi

Full Text:

PDF

References


Konsil Kedokteran Indonesia, (2006), Standar kompetensi profesi kedokteran gigi, Jakarta.

Hanafiah, Jusuf M dan Amir Amri, (1999), Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi 3, EGC, Jakarta

Interpol Disaster Victim Identification Guide (2002), Interpol DVI Standing Committee Lyon France.

Konsil Kedokteran Indonesia, (2006), Manual rekam medis, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, (2004), Standar Nasional Rekam Medik Kedokteran Gigi, Dirjend. Pelayanan Medik., Jakarta

Dahlan sofwan, (2005), Hukum Kesehatan; rambu-rambu bagi profesi dokter, edisi 3, Badan Penerbit universitas Diponegoro, Semarang.

Anonim, Profil kesehatan kesehatan propinsi DIY,( 2006 ), Dinas Kesehatan Propinsi DIY

Konsil Kedokteran Indonesia, (2006),Buku kemitraan, Jakarta.

Konsil Kedokteran Indonesia, (2006), Penyelenggaraan Praktek Kedokteran yang baik, Jakarta.

Anonim, (2002), Kode etik Kedokteran Gigi, pengurus Besar Persatuan doketr Gigi Indonesia, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v7i2.1672

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats