Asosiasi Gambaran Tingkat Lesi Foto Toraks Penderita Klinis Tuberkulosis Paru dengan Diabetes Melitus Dibandingkan Non Diabetes Melitus
Abstract
Tuberkulosis di Indonesia menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak setelah penyakit jantung dan saluran pernafasan. Prevalensi tuberkulosis meningkat seiring dengan peningkatan prevalensi Diabetes Mellitus (DM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gambaran tingkat lesi foto toraks penderita klinis tuberkulosis paru dengan DM dibandingkan non DM di RS PKU Muham¬madiyah I Yogyakarta. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional menggu¬nakan data sekunder catatan rekam medis pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk semua kasus tuberkulosis periode Januari 2010-Desember 2012. Data rekam medis yang digunakan adalah penderita tuberkulosis paru dengan DM dan non DM yang memiliki hasil foto radiologi toraks. Hasil penelitian didapat 19 sampel tuberkulosis paru dengan DM perincian 6 sampel gambaran foto toraks lesi minimal, 10 sampel dengan lesi moderate, 3 sampel dengan lesi lanjut serta 23 sampel tuberkulosis paru non DM dengan perincian 17 sampel dengan gambaran foto toraks lesi minimal, 9 sampel dengan lesi moderat dan 6 sampel dengan lesi lanjut. Hasil analisis chi-kuadrat didapatkan nilai p 0,201 (>0,05, X2= 3,208 dan X2 tabel= 5,991 dengan db= 2). Disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkatan lesi radiologi pada pasien tuberkulosis paru dengan DM dan non DM.
Tuberculosis is one of the most common cause of death after heart disease and respiratory tract in Indonesia. The prevalence of tuberculosis increases with the increased prevalence of Diabetes Mellitus (DM). This research aims to know the correlation between chest x-ray imaging in patient with clinical manifestation of pulmonary tuberkulosis with DM and without DM and severity of lungs corresponding to the level of lesion in chest X-ray examination in RS PKU Muhammadiyah I Yogyakarta. This study is observational analytic cross-sectional design using secondary data patient’s medical records RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta for all tuberculosis cases from January 2010-December 2012. Medical record data used is a sample that includes pulmonary tuberculosis patients with DM and non DM having the photos radiology toraks. The results of research obtained 19 samples of pulmonary tuberculosis with Dia¬betes Mellitus 6 samples overview minimal radiographic lesions, 10 samples with moderate lesions, 3 samples with advanced lesions and 23 samples of non-pulmonary tuberculosis Diabetes Mellitus with 17 samples with minimal description of radiographic lesions, 9 samples with moderate lesions, and 6 samples with advanced lesions. After the data were analyzed by Chi square p value 0.201 obtained (> 0.05, X2= 3.208 and X2= 5.991 with tables db= 2. It can be concluded that there is no difference in the level of radiological lesions in patients with pulmonary tuberculosis Diabetes Mellitus and non-Diabetes Mellitus.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Soesanti, I., Woelansari, E.D. & Nurhayati. Hubungan antara Hasil Pemeriksaan Myco-bacterium tuberkulosis dengan Hasil Peme-riksaan Foto Rontgen pada Penderita TB Paru di Rumah Sakit Paru Pamekasan Madura Tahun 2006. Buletin Human Media, 2006; 3 (4): 1-10.
Depkes, S.T. Laporan Subdit TB Depkes RI, 2000-2010 (Tw-1). Jakarta. 2010.
Wang CS, Yang CJ, Chen HC, Chuang SH, Chong IW, Hwang JJ, et al. Impact of Type 2 Diabetes on Manifestations and Treatment Outcome of Pulmonary Tuberkulosis. Epide-miol Infect. 2009; 137 (2): 203-10.
Dooley KE, Tang T, Golub JE, Dorman SE, Cronin W. Impact of Diabetes Mellitus on Treat¬ment Outcomes of Patients with Active Tuberkulosis. Am J Trop Med Hyg. 2009; 80 (4): 634-9.
Alisjahbana B, Sahiratmadja E, Nelwan EJ, Purwa AM, Ahmad Y, Ottenhoff THM, et al. The Effect of Type 2 Diabetes Mellitus on the Pre¬sentation and Treatment Response of Pulmo¬nary Tuberkulosis. J Clin Infect Dis. 2007; 45 (4): 428-35.
Price, S.A. & Wilson, L.M. Patofisiologi - Konsep Klinis Proses-proses Penyakit (4 ed., Vol. 2). Jakarta: ECG. 1995.
Lestari, E. Nilai Diagnostik Pemeriksaan Mi-kroskopis Basil Tahan Asam Metoda Konsen-trasi Dibandingkan dengan Kultur pada Spu¬tum Tersangka Tuberkulosis Paru. Karya Tulis Ilmiah Akhir. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2005. p. 9.
Soeroso L. Variasi Pemeriksaan Radiologi pada Pasien Tuberkulosis dengan Diabetes. Buku makalah seminar TB 2004. Medan: Percetakan FK-USU. 2004; 69-74.
Tierney, L.M., McPhee, S.J. & Papadakis, M.A. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu Penya¬kit Dalam (Vol. 1). (A. Ghofir, Penerj.) Jakarta: Salemba Medika. 2002.
Sutomo, R.A., Sariningsih & Soetikno, R. Pencitraan Tuberkulosis Paru pada Orang Dewasa. PT. Grafiti Medika Pers. 2004.
Sembiring, H. Hubungan Pemeriksaan Dahak dengan Kelainan Radiologis pada Penderita TBC Paru Dewasa. Bagian Paru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2005.
p. 1-2.
Nasution, EJS. Profil Penderita Tuberkulosis Paru dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan dengan Kadar Gula Darah Puasa. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara. 2008.
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v14i1.2463
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats