Uji Kepekaan Mycobacterium sp. terhadap Isoniazid (INH) Menggunakan Metode Rasio Resistensi secara In Vitro
Abstract
Infeksi mikobakteria termasuk diantara infeksi yang paling sulit disembuhkan dari semua jenis infeksi bakteri. Mikobakteria yang patogen utamanya adalah Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab tuberkulosis (TB), yang mengakibatkan lebih banyak kematian daripada agen mikroba tunggal lainnya di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan Mycobacterium sp. yang bermanifestasi klinis tuberkulosis atau mirip tuberkulosis. Salah satu usaha untuk mengobati penyakit infeksi akibat Mycobacterium sp. yang bermanifestasi klinis penyakit tuberkulosis atau mirip tuberkulosis adalah dengan menggunakan isoniazid. Terapi tunggal dengan isoniazid dan kegagalan penggunaan isoniazid ditambah obat lain yang sesuai telah mengakibatkan prevalensi resistensi isoniazid sebesar 10-20% dalam uji klinis di Karibia dan Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri Mycobacterium sp. yang berasal dari pasien RSSA Malang sudah resisten terhadap isoniazid. Penelitian bersifat semi kuantitatif untuk mengetahui resistensi Mycobacterium sp. terhadap isoniazid dengan menggunakan metode rasio resistensi. Dasar dari metode ini adalah membandingkan minimal inhibitory concentration (MIC) dari strain Mycobacterium sp. dengan MIC dari isoniazid untuk M. tuberculosis strain H37RV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% dari total isolat adalah resisten, 20% adalah intermediate resistant dan 40% adalah sensitif. Disimpulkan bahwa telah terjadi resistensi Mycobacterium sp. terhadap isoniazid.
Mycobacteria’s infection is one of the most difficult cured infection from all over kind of bacteria’s infection. The major pathogen mycobacteria is Mycobacterium tuberculosis, agent of tuberculosis (TB) that causes more deaths than other single microbes in the world. This research uses Mycobacterium sp. which clinically manifest as tuberculosis or tuberculosis-like disease. One of efforts to cure this infection is by using isoniazid. Single dose of isoniazid and failed use of isoniazid plus other suitable drug have resulted prevalence of isoniazid-resistant about 10-20% in clinical test in Caribbean and South East Asia. This research is aimed to know whether Mycobacterium sp. from RSSA Malang patients has been resistant toward isoniazid. This research uses a semi quasi experimental research to know the resistance of Mycobacterium sp. toward isoniazid by using resistance rasio method. This method compares minimal inhibitory concentration (MIC) of Mycobacterium sp. strain with MIC from isoniazid to M. tuberculosis strain H37RV. Result of this research indicates that 40% from total isolates are resistant, 20% are intermediate resistant, and 40% are sensitive. The conclusion is Mycobacterium sp. has been resistant toward isoniazid.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Levinson W, Jawetz E. Medical Microbiology and Immunology: Examina-tion and Board Re-view, Sixth Edition. USA: Mc Graw-Hill. 2002. hal. 134-139.
Dzen MS, Roekistiningsih, Santoso S, Winarsih S. Bakteriologi Medik. Malang: Bayumedia Publishing. 2003. hal. 293-312.
Katzung, BG. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 8, Sjabana D, Rahardjo, Sastrowardoyo W, Hamzah, Isbandiati E, Uno I, Purwaningsih S, 2004. Jakarta: Salemba Medika. 2004. hal. 91-96.
Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology, Twenty Third Edition. USA: Mc Graw-Hill. 2004. hal. 319-327.
Aditama TY, Kamso S, Basri C, Surya A. 2006. Tuberkulosis Secara Global. Dalam: Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi kedua. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.
Sandjaja B. Isolasi dan Identifikasi Mikobak- teria. Jakarta: Widya Medika. 1992. hal. 85-91.
Mitchison, DA. Drug Resistance in Tuberculo-sis. Eur Respir J. 2005; 25 (2): 376-9.
Balows A, Hausler WJ, Hermann KL, Isenberg HD, Shadomy HJ. Manual of Clinical Microbi-ology, Fifth Edition. USA: American Society for Microbiology. 1991. hal. 1139.
Chatim A, Bela B, Isjah L, Lintong M, Hutabarat T, Warsa UC. Penuntun Praktikum Mikro¬biologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara. 1991. hal. 32.
Pfyffer GE. Drug-Resistant Tuberculosis: Re-sistance Mechanisms and Rapid Susceptibil-ity Testing. Schweiz Med Wochenschr, 2000; 130 (49): 1909-13.
Cole ST, Eisenach KD, McMurray DN, Jacobs WR. Tuberculosis and The Tubercle Bacilli. Washington DC: ASM Press. 2005. hal. 115.
Heifets LB, Cangelosi GA. Drug Susceptibility Testing of Mycobacterium Tuberculosis: A Ne-glected Problem at The Turn of The Century. Int J Tuberc Lung Dis. 1999; 3 (7): 564-81.
Laszlo A, Gill P, Handzel V, Hodgkin MM., Helbecque DM. 1983. Conventional and Ra-diometric Drug Susceptibility Testing of Myco¬bacterium tuberculosis Complex. J Clin Microbiol. 1983; 18 (6): 1335-1339.
Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwal E, Hauser SL, Jameson JL. 2005. Harrison’s Prin¬ciples of Internal Medicine, 16th Edition, USA: Mc Graw-Hill. hal. 963.
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v13i3.2484
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats