Tingkat Pencemaran Escherichia coli pada Air Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen, Semarang
Kanti Ratnaningrum, Merry Tiyas Anggraini, Pujangga Puspito Yunus Dahlan
Abstract
urangnya ketersediaan air bersih menimbulkan penyakit gangguan saluran pencernaan seperti diare. Sebagian besar bakteri penyebab diare adalah Escherichia coli. Insidensi diare dinilai masih jauh dari capaian target Puskesmas Mijen, Semarang. sehingga diperlukan penelitian tentang kontaminasi E. coli pada air rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel ditentukan dengan metode systematic random sampling dengan estimasi proporsi. Sampel diambil dari 10 kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja. Kadar bakteri E. coli dalam air rumah tangga dilakukan di dengan metode most probable number (MPN). Terkumpul 36 sampel yang berasal dari 3 jenis sumber air yaitu sumur gali, sumur artesis dan perusahaan air minum (PAM). Uji laboratorium menunjukkan bahwa 55,6 % sampel air minum telah memenuhi nilai uji bakteriologis E. coli. Air berasal dari sumur gali memiliki tingkat kontaminasi paling tinggi (100%) diikuti sumur artesis (34,61%) dan PAM bebas dari E. coli (0%).
Lack of clean water supply causes gastrointestinal disorders such as diarrhea. Most of the bacteria that cause diarrhea are Escherichia coli. The incidence of diarrhea is still far from the target of Mijen Puskesmas, Semarang, so research on E. coli contamination on household water in Puskesmas work areas is needed. This research was observational with cross sectional design. The sample is determined by systematic random sampling method with estimated proportion. Samples were taken from 10 urban villages included in the work area. E. coli bacteria levels in household water are carried out in the most probable number (MPN) method. Collected 36 samples derived from 3 types of water sources ie dug wells, artesian wells and drinking water companies (PAM). Laboratory tests showed that 55.6% of drinking water samples had met the bacteriological test value of E. coli. Water derived from dug wells has the highest contamination rate (100%) followed by artesian well (34.61%) and PAM free from E. coli (0%).
Keywords
Escherichia coli; households water pollution; diarrhea; Escherichia coli; pencemaran air rumah tangga; diare
Notoatmodjo S. Penyediaan Air Bersih dalam Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. 2007. Jakarta: Rieka Cipta.. Halm. 172-180.
Entjang I. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra aditya bakti, 74-78.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 / Menkes / Per / IV / 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 2010.
Mubarak WI, Chayatin N. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. 2009. Jakarta: Salemba Medika, 289-309.
Astuti MT, Rahdriawan M. 2013. Evaluasi Pengelolaan Program Pamsimas di Lingkungan Permukiman Kecamatan Mijen, Semarang. Jurnal Teknik PWK, 2013; 2 (4): 938-947.
Perusahaan Daerah Air Minum Tirto Moedal Semarang. Proses Pengolahan Air. 2014. http://www.pdamkotasmg.co.id
Editorial Office: Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Phone: +62 274 387 656 (ext: 231) WA : +62 811-2650-303 Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm E-mail: mmjkk@umy.university