Aksesibilitas Petani Bawang Merah Terhadap Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Sumber Pembiayaan

Lestari Rahayu

Abstract


Microfinance institutions (MFIs) is an institution conducting the provision of financial services to micro and small entrepreneurs including shallot farmers. This study aims to determine the accessi­bility and the influencing factors of farmer's decisions in determining the source of financing for shallot business sustainability. The study was conducted in Bantul as the centre production of shallot in DIY Two hundred and five of farmers (205 persons) as microfinance client taken randomly, were interviewed and observed in collecting primary data, and then analyzed using Multinomial Logit Model. Farmers group is the microfinance institution that the most accessible for farmers to access short­term credit scheme (seasonal). The farmers can defer the payment to the next season in case the crop failure, while the farmers perceive that the administrative procedures is simple. Tne education level of farmers, the farming experience, the number of family members, the frequency of credit, the farmers' perception about MFI services, the total income, and the amount of credits are the factors that influence the decisions of farmers in the selection of the MFI as source of business finance.

Keywords


microfinance institution; shallot farmers; farmers group

Full Text:

PDF

References


Ashari. 2006. Potensi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pengembangannya. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengambangan Pertanian.

Ashari, Friyatno S. 2006. Perspektif pendirian bank pertanian di Indonesia. Forum Penelitian Agro

Ekonomi 24(2):107-134.

Cahyono, B.T. 1983. Manajemen Perkreditan. Ananda. Yogyakarta.

Ismawan, B. 2003. Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam Otonomi Daerah. http:// www.ekonomirakyat.org.com.

Kasmir. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Krisnamurti, B. 2005. Pengembangan Keuangan Mikro Bagi Pembangunan Indonesia. Media Informasi Bank Perkreditan Rakyat. Edisi IV Maret 2005 Pranadji T, 2004 Potensi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pengembangannya

Saptana T, Pranadji, Syahyuti, R. Elyzabet M. 2003. Transformasi Kelembagaan Tradisional: Untuk Menunjang Ekonomi Kerakyatan di Perdesaan (Studi Kasus di Provinsi Bali dan Bengkulu). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1987. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Sudarsono, H. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia. Yogyakarta.

Syukur M, Hastuti EL, Soentoro, Supriyatna A, Supadi, Sumedi, Wicaksono BWD. 2003 Kajian Pembiayaan Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri di Pedesaan Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Tjiptono (2008). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Penerbit Andi Offset edisi II Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.18196/agr.118

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed By:

     


Office Address:
Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ground Floor of F3 Building (Siti Walidah)
Jl. Brawijaya, Tamantiro, Kasihan, Bantul. 55183
Telp.: +62 274 387656, Ext.: 201
HP or WhatsApp: +62 85328737828
Email: agraris@umy.ac.id

AGRARIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0  (CC BY-SA 4.0) International License.