Resiko Keterlambatan pada Pembangunan Gedung Delapan Lantai Menggunakan Metode Work Breakdown Structure (WBS)
Abstract
Abstrak
Keterlambatan proyek kontruksi dapat diartikan bertambahnya waktu penyelesaian suatu proyek yang melebihi kontrak yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian risiko keterlambatan beserta upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan proyek Pembangunan Gedung 8 Lantai. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengumpulan penilaian risiko keterlambatan dengan form yang dibuat berdasarkan WBS yang bersumber dari kurva S, serta wawancara responden mengenai upaya untuk menanggulangi risiko keterlambatan proyek tersebut. Penelitian ini didapatkan hasil bahwa proyek Pembangunan ini memiliki nilai risiko skala rendah sebesar 3,7. Pada pekerjaan persiapan dengan nilai risiko sebesar 5,78(skala sedang). Pada pekerjaan struktur bawah dengan nilai risiko sebesar 3,7(skala rendah). Pada pekerjaan struktur atas dengan nilai risiko sebesar 4,04 (skala rendah). Pada pekerjaan finishing dengan nilai risiko sebesar 2,78 (skala rendah). Terakhir, pada pekerjaan elektrikal dengan nilai risiko 2,2 (skala rendah). Untuk kemungkinan kejadian tertinggi yaitu cuaca hujan saat pengecoran pelat lantai dan balok didapatkan upaya untuk mencegah terjadinya risiko keterlambatan proyek yaitu melakukan pekerjaan lainnya yang tidak terpengaruh cuaca dan melakukan lembur saat cuaca mendukung.
Kata-kata kunci: keterlambatan, risiko, upaya, proyek kontruksi, gedung.
Abstract
Construction project delays can be interpreted as increasing the time to complete a project that exceeds the existing contract. This study aims to assess the risk of delays along with the efforts that must be made to prevent delays in the building construction project, as well as interviews with respondents regarding efforts to overcome the risk of delays in the project. This study found that the building project had a low scale risk score of 3.7. In preparatory work with a risk value of 5.78 (medium scale). The lower structure work has a risk value of 3.7 (low scale). In superstructure work with a risk value of 4.04 (low scale). In finishing work with a risk value of 2.78 (low scale). Finally, on electrical work with a risk value of 2.2 (low scale). For the highest possible event, namely rainy weather when casting floor slabs and beams, efforts are made to prevent the risk of project delays, namely doing other work that is not affected by the weather and doing overtime when the weather supports it .
Keywords: delay, risk, on, construction project, building
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aldy., 2021, Proyek Pembangunan Rehabilitasi Jalan Di Desa Ranggi Terancam Terlambat. Retrieved fromwww.kabartoday.co.id: https://www.kabartoday.co.id/proyek-pembangunan-rehabilitasi-jalan-di-desa-ranggi-terancam-terlambat/
Alshammari, S., Al-Gahtani, K., Alhammad, I., & Braimah, N. (2017). A systematic method to analyze force majeure in construction claims. Buildings, 7(115), -.
Fashina, A. A., Omar, M. A., Sheikh , A. A., & Fakunle, F. F. (2021). Exploring the significant factors that influence delays in construction projects in Hargeisa. Heliyon, 1-9.
Fathurrahman. (2022). Proyek pembangunan Islamic Center HSS terlambat, baru capai 92 persen. Retrieved fromkalsel.antaranews.com: https://kalsel.antaranews.com/berita/311793/proyek-pembangunan-islamic-center-hss-terlambat-baru-capai-92-persen
Ika, L. A. (2012). Project Management for Development in Africa: Why Projects Are Failing and What Can Be Done About It. Project Management Journal.
Ilmi, A. A., Supriadi, L. S., Latief, Y., & Muslim, F. (2020). Development of dictionary and checklist based on Work Breakdown Structure (WBS) at seaport project construction for cost estimation planning. 4th International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) (pp. 1-10). Surabaya: IOP Conference Series: Materials Science and Engineering.
Pan, Y., & Zhang, L. (2021). Roles of artificial intelligence in construction engineering and management: A critical review and future trends. Automation in Construction, 122, -.
Shahsavand, P., Marefat, A., & Parchamijalal, M. (2018). Causes of delays in construction industry and comparative delay analysis techniques with SCL protocol. Eng. Constr. Archit. Manag, 25, 497–533.
Sungkana, S. R., Ratnaningsih, A., & Soetjipto, J. W. (2023). Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Pondasi Bore PileMenggunakan Metode Fault Tree Analysis. Bulletin of Civil Engineering, 25-30.
Tim Detik Bali (2022). Sejumlah Proyek di Klungkung Terlambat, Suwirta Instruksikan Tambah Pekerja. Retrieved fromwww.detik.com: https://www.detik.com/bali/berita/d-6296729/sejumlah-proyek-di-klungkung-terlambat-suwirta-instruksikan-tambah-pekerja
Zidane, Y. J., & Andersen, B. (2018). The top 10 universal delay factors in construction projects. International Journal of Managing Projects in Business, 11(3), 650-672.
DOI: https://doi.org/10.18196/bce.v3i2.18332
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office :
BULLETIN OF CIVIL ENGINEERING
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Jln. Brawijaya Tamantirto Kasihan Bantul 55183 Indonesia
Telp:(62)274-387656, Fax.:(62)274-387656
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/bce
Print ISSN : 2797-1104
Online ISSN : 2775-6351
Bulletin of Civil Engineering is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.