Pengembangan Desa Wisata Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian di Polengan, Srumbung, Magelang

Authors

  • Gatot Supangkat Samidjo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Sutrisno Wibowo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Sutrisno Sutrisno Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.18196/bdr.415

Abstract

Untuk meningkatkan daya tarik desa sebagai tujuan wisata perlu upaya kreatif agar berbeda dengan yang lain dan lebih kompetitif, yakni perlu diarahkan menjadi Desa Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian. Tujuan pemberdayaan masyarakat ini yakni inisiasi pembangunan Desa Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian di Desa Polengan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, meliputi ceramah, diskusi, pelatihan dan praktik dengan pendekatan permasalahan dan solusi berbasis masyarakat (Participatory Rural Appraisal/ PRA). Metode PRA merupakan suatu teknik untuk menyusun dan mengembangkan program yang operasional dalam pembangunan tingkat desa. Metode PRA diterapkan dengan tujuan mampu mengungkap secara jelas keinginan masyarakat, memobilisasi sumberdaya lokal guna peningkatan produktivitas, pendapatan masyarakat, stabilisasi dan pelestarian sumberdaya lokal (Daniel, dkk, 2008). Proses pengungkapan potensi dan keinginan dilakukan melalui forum diskusi baik individual maupun kelompok atau Focus Group Discussion/FGD.Hasil yang dicapai program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang diapresiasi dengan baik oleh masyarakat melalui “Inisiasi Desa Belajar Alam dan Pertanian”. Keberlanjutan pembangunan Desa Belajar Alam dan Pertanian diperlukan pendampingan intensif pada program pemberdayaan masyarakat lanjutan.

Kata Kunci: Desa, Wisata Belajar, Potensi Alam, Pertanian, Polengan

References

Blackstock, Kirstay. 2005. A critical look at community base tourism. Community

Development Journal, 40/1 : 39 – 49

Daniel, M., Darmawati dan Nieldalina. 2008. PRA: Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. 155 hal.

Echtner, Charlotte M. 2002. The content of the third world tourism marketing

Approach. International Journal of Tourism Research, 4 : 413-434

Gartner, William C. 2004. Rural tourism development in the USA.International

Journal of Tourism Research, 6 : 151 – 164 Lansing, Paul dan Paul De Vries. 2007. Sustainable

tourism : ethical alternative or marketing ploy?

Journal of Business Ethics, 72:77-85

Pike, Steven. 2005. Tourism destination branding complexity. The Journal of Product
and Brand Management, 14/4: 258 – 259 Samidjo, Gatot S. 2016. Kajian Spasial-Ekologi
Varietas Padi pada Berbagai Ekosistem Sawah Irigasi dalam Rangka Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Disertasi Program Doktor Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana UGM.

Welford, Richard dan Bjarne Ytterhus.2004. Suistaneble development and tourism destination management : A case study of the Lillahammer region, Norwey.International Journal of Sustain-able Development and World Ecology, 11:410 – 422

Downloads

Published

2016-02-27

Issue

Section

Articles