Pengembangan Desa Wisata Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian di Polengan, Srumbung, Magelang
DOI:
https://doi.org/10.18196/bdr.415Abstract
Untuk meningkatkan daya tarik desa sebagai tujuan wisata perlu upaya kreatif agar berbeda dengan yang lain dan lebih kompetitif, yakni perlu diarahkan menjadi Desa Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian. Tujuan pemberdayaan masyarakat ini yakni inisiasi pembangunan Desa Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian di Desa Polengan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, meliputi ceramah, diskusi, pelatihan dan praktik dengan pendekatan permasalahan dan solusi berbasis masyarakat (Participatory Rural Appraisal/ PRA). Metode PRA merupakan suatu teknik untuk menyusun dan mengembangkan program yang operasional dalam pembangunan tingkat desa. Metode PRA diterapkan dengan tujuan mampu mengungkap secara jelas keinginan masyarakat, memobilisasi sumberdaya lokal guna peningkatan produktivitas, pendapatan masyarakat, stabilisasi dan pelestarian sumberdaya lokal (Daniel, dkk, 2008). Proses pengungkapan potensi dan keinginan dilakukan melalui forum diskusi baik individual maupun kelompok atau Focus Group Discussion/FGD.Hasil yang dicapai program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang diapresiasi dengan baik oleh masyarakat melalui “Inisiasi Desa Belajar Alam dan Pertanian”. Keberlanjutan pembangunan Desa Belajar Alam dan Pertanian diperlukan pendampingan intensif pada program pemberdayaan masyarakat lanjutan.
Kata Kunci: Desa, Wisata Belajar, Potensi Alam, Pertanian, Polengan
References
Development Journal, 40/1 : 39 – 49
Daniel, M., Darmawati dan Nieldalina. 2008. PRA: Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. 155 hal.
Echtner, Charlotte M. 2002. The content of the third world tourism marketing
Approach. International Journal of Tourism Research, 4 : 413-434
Gartner, William C. 2004. Rural tourism development in the USA.International
Journal of Tourism Research, 6 : 151 – 164 Lansing, Paul dan Paul De Vries. 2007. Sustainable
tourism : ethical alternative or marketing ploy?
Journal of Business Ethics, 72:77-85
Pike, Steven. 2005. Tourism destination branding complexity. The Journal of Product
and Brand Management, 14/4: 258 – 259 Samidjo, Gatot S. 2016. Kajian Spasial-Ekologi
Varietas Padi pada Berbagai Ekosistem Sawah Irigasi dalam Rangka Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Disertasi Program Doktor Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana UGM.
Welford, Richard dan Bjarne Ytterhus.2004. Suistaneble development and tourism destination management : A case study of the Lillahammer region, Norwey.International Journal of Sustain-able Development and World Ecology, 11:410 – 422
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors retain copyright and grant BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK the right of first publication with the work simultaneously licensed under an Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) that allows others to remix, adapt and build upon the work with an acknowledgment of the work's authorship and of the initial publication in BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK.
Authors are permitted to copy and redistribute the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK
License
Articles published in the BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK) are licensed under an Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license. You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
This license is acceptable for Free Cultural Works. The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms. Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.