Upaya Preventif Penyakit Water Borne Disease Pada Masyarakat Paska Gempa Bumi Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.18196/bdr.5228Abstract
Gempa bumi besar yang terjadi di Yogyakarta menyebabkan sebagian besar sumur warga mengalami kerusakan. Sumur mengalami pendangkalan, air menjadi keruh, saluran air dari septitank banyak yang pecah. Hal ini menimbulkan masalah bagi kesehatan karena banyak air sumur yang tak layak untuk dikonsumsi. Air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Air bersih harus memenuhi persyaratan baik fisik, mikrobiologis dan kimiawi. Air yang tidak memenuhi persyaratan bisa menjadi media penularan berbagai penyakit saluran pencernaan (Water borne disease). Penyakit saluran pencernaan sangat berhubungan dengan perilaku manusia, sarana air bersih, pembuangan limbah dan kesehatan lingkungan. Salah satu upaya pencegahan penyakit water borne disease adalah mengetahui kelayakan sumber air minum di daerah terdampak gempa. Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di salah satu desa terdampak gempa yaitu Trirenggo, Bantul, Provinsi DIY. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terdampak gempa tentang pentingnya penyediaan air berkualitas yang memenuhi syarat kesehatan. Pelaksanaan kegiatan ada dua tahap yakni penyuluhan dan pemeriksaan. Penyuluhan dalam bentuk sosialisasi usaha promotif dan preventif manfaat air bersih bagi kesehatan dalam bentuk penyuluhan yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Dusun Pepe, Desa Trirenggo, Bantul. Penduduk yang datang dalam penyuluhan lebih kurang 100 kepala keluarga. Peserta yang datang meliputi para pengurus desa, para kader kesehatan, ketua karang taruna serta ibu-ibu di sekitar yang mempunyai sumur sendiri yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Pemeriksaan kualitas air dilakukan di laboratorium Mikrobiologi FKIK UMY untuk menguji kualitas mikrobiologik dan LABDA Provinsi DI Yogyakarta untuk menguji kesadahan air. Dari sekitar 150 sumber air minum, secara acak diambil 100 sampel air sumur. Hasil pemeriksaan kualitas air di Desa Trirenggo menunjukkan bahwa 97 % sumur penduduk positif terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Hasil pemeriksaan kesadahan air sumur masih dalam ambang batas normal. Air sumur gali di desa Trirenggo Bantul hanya 3% yang layak memenuhi standar baku kualitas air. Peningkatan pemahaman pengetahuan masyarakat akan pentingnya air bersih akan mempengaruhi perilaku dalam pencegahan penyakit water borne disease.
Kata Kunci: Kualitas, Sumber Air minum, Masyarakat, Paska Gempa
References
Anomin. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan No.907 Tahun 2002 Tentang Persyaratan
dan Pengawasan Air
Anonim.2004. PPRI No.82 tahun 2001 Tentang Baku Mutu Air kelas I, Kementrian
Lingkungan Hidup. Jakarta.
Anonim .2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 115 Tahun 2003
Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Jakarta.
Bibiana, 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional RI, 2006, Akibat Gempa Banyak Sumur dan Penanpung Limbah Rusak, Program Penanganan Pasca Gempa Jogyakarta,
Jogyakarta.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius.
Yogyakarta.
Hadioetomo, 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, Bandung, Penerbit Universitas
Press.
Insist, 2006, Peta Gempa Bumi Jogyakarta-Jateng, Jogyakarta.
Soemirat, 1994, Kesehatan Lingkungan, Jogyakarta, Gadjahmada University Press.
Sutrisno, T, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rineka Cipta .
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors retain copyright and grant BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK the right of first publication with the work simultaneously licensed under an Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) that allows others to remix, adapt and build upon the work with an acknowledgment of the work's authorship and of the initial publication in BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK.
Authors are permitted to copy and redistribute the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK
License
Articles published in the BERDIKARI Jurnal Inovasi dan Penerapan IPTEK) are licensed under an Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license. You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
This license is acceptable for Free Cultural Works. The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms. Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.