KEDUDUKAN PEMEGANG HAK JAMINAN DAN KOMPETENSI PERADILAN PAJAK DALAM PENAGIHAN PAJAK

AHMAD RIZKI SRIDADI

Abstract


This research paper is aimed to examine legal problems arising out of conflicting rights concerning private rights owned by holders of security rights and public rights owned by state through Directorate General of Tax under the Ministry of Finance of Republic of Indonesia. This kind of legal problems occurred due to the tax (payable tax) collectivity conducted by Indonesia Directorate General of Tax against goods secured by guarantee rights (mortgage right, hypothecation, fiduciary right, and pawn). First chapter elaborated on legal matters which could be imposed by tax collectivity. Research continued to which of the two (private rights and public rights) would obtain priority right satisfaction of the secured goods if such goods are sold caused by bankruptcy or default by debtor. Another problem was whether Directorate General of Tax could be included as creditor or not. Further problem continued to the competency of the court which stood for different legal authority to examine and to settle this kind of case. According to this research tax obligation had highest position in all legal obligations hierarchy. Thereafter, settlement of this dispute lied on tax court. Role of tax court depended on whether or not process server of tax has implemented immediate and whole collectivity at time of obtaining two matters namely seizure of goods of tax payer by third parties or indications of bankruptcy.

Keywords


Tax collectivity; creditor-debtor; priority right; legal authority

Full Text:

PDF

References


Sofwan, Sri Soedewi Masjchoen, 2000, Hukum Perdata: Hukum Benda, Yogyakarta, Liberty, Cetakan ke-5.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Fidusia.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang APBN 2006.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang APBN 2007.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Penyitaan dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

Sofwan, Sri Soedewi Masjchoen, 2000, Hukum Perdata: Hukum Benda, Yogyakarta, Liberty, Cetakan ke-5.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Fidusia.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang APBN 2006.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang APBN 2007.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Penyitaan dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa




DOI: https://doi.org/10.18196/jmh.v16i1.15478

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 AHMAD RIZKI SRIDADI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

             

  

JMH Visitor