PRAKTIK COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
Abstract
Fokus utama penelitian ini adalah Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Sampah Studi Kasus Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Dalam Pengelolaan TPA Regional Piyungan Tahun 2020. Dinas Lingkungan dan Kehutanan DIY mengambil sebuah terobosan yaitu bentuk kerjasama dalam pengelolaan sampah dan tidak hanya itu saja melainkan juga sarana dan prasarana lainnya yang berada di Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Untuk mengetahui bagaimana praktik collaborative governance yang dilakukan DLHK untuk mengelola sampah di TPA Piyungan penulis menggunakan teori Collaborative Governance yang meliputi trust among participans, pembagian akuntabilitas, jenis struktur jaringan, governance, komitmen terhadap tujuan, information sharing, akses terhadap sumber daya, dan akses terhadap kekuasaan. Dan untuk melihat dampak TPA Piyungan terhadap masyarakat penulis menggunakan teori ekologi politik serta pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta menggunakan data sekunder dan data primer yang berasal dari Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK serta Kepala Dusun Ngablak, Nglengkong dan Banyakan III. Selanjutnya dalam mengolah data penulis menemukan bahwasanya saat ini DLHK memenuhi kriteria collaborative governance. Akan tetapi, dalam mengimplementasikannya pemerintah dinilai kurang berhasil karena banyaknya indikator ekologi politik dan pembangunan berkelanjutan yang tidak terpenuhi.
Full Text:
PDFReferences
Amelinda, A. D., & Kriswibowo, A. (2021). COLLABORATIVE GOVERNANCE IN WASTE ( Study In The Integrated Waste Management Site Of Tambakrejo Area , Sidoarjo Regency ). 19(1), 29–40.
Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032
Bahri, S. (2015). Strategi Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman ( Dkpp ) Di Kabupaten Tangerang. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultas Ageng Tirtayasa, 297.
Cocon. (2012). ANALISIS MULTIDIMENSI STATUS KEBERLANJUTAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT BERKELANJUTAN ( STUDI KASUS DI PERAIRAN TELUK EKAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROVINSI NTB).
Damanhuri, Enri ; Padmi, T. (2011). Pengelolaan Sampah. 638–639.
Dewi, R. T. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Collaborative Governance Dalam Ratna Trisuma Dewi Program Pasca Sarjana. Universitas Sebelas Maret, 1–123.
Dharmawan, A. H. (2007). Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi Nafkah (Livelihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 1(2), 1–40. https://doi.org/10.22500/sodality.v1i2.5932
Dwiyanto, B. M. (2011). Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dan Penguatan Sinergi Dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan *. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 12(2), 239. https://doi.org/10.23917/jep.v12i2.196
Fatimah, P. (2019). COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN WAJO. Rabit : Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Univrab, 1(1), 2019. http://www.ghbook.ir/index.php?name=فرهنگ و رسانه های نوین&option=com_dbook&task=readonline&book_id=13650&page=73&chkhashk=ED9C9491B4&Itemid=218〈=fa&tmpl=component%0Ahttp://www.albayan.ae%0Ahttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&q=APLIKASI+PENGENA
Huzaimah, S. (2020). Kehidupan Sosial Ekonomi Pemulung Di Tempat Pembuangan Ahir ( TPA ) Kelurahan Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta. 2(1), 81–92. https://doi.org/10.18326/imej.v2i1.81-92
Kasam, I. (2011). Analisis Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Studi Kasus: TPA Piyungan Bantul). Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 3(1), 19–30. https://doi.org/10.20885/jstl.vol3.iss1.art2
Kosmanto, Y., Rohidin, & Brata, B. (2012). Strategi Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1(1), 7–14.
Mahyudin, R. P. (2014). Strategi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan. 10, 33–40.
Mayangkara, A. P. (2016). Evaluasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Tpa Gunung Panggung Kabupaten Tuban. JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, 2(02), 427–444. https://doi.org/10.30996/jpap.v2i02.1001
Mulasari, S. A., Husodo, A. H., & Muhadjir, N. (2014). Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah Domestik. Kesmas: National Public Health Journal, 8(8), 404. https://doi.org/10.21109/kesmas.v8i8.412
Prameswari, S. A. A., Muluk, M. R. K., & Wanusmawatie, I. (2013). Kerjasama Antar Daerah Dalam Sektor Persampahan Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (Studi Di Sekretariat Bersama Kartamantul, DI YOGYAKARTA). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(7), 1323–1330.
Priatna, L., Hariadi, W., & Purwendah, E. K. (2019). “Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.” Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan IX”, 6(November), 494–501.
Puspa, B. B., Pringadi, B. H., & Nurwulandari, F. S. (2017). LIFE CYCLE INVENTORY UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH.
Rahim, M. (2020). Strategi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan. 10, 31–40.
Rahmawati, N. (2019). COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN KASUS EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL ANAK (ESKA) DI KOTA SURAKARTA. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Said, L. O. A., Mardiyono, & Noor, I. (2015). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan Kota BauBau. Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(1), 53–60.
Satria, A. (2015). Fondasi , Teori dan Diskursus Ekologi Manusia. 18, 406–423.
Setiawan, S. D. (2020). Gerah, Warga Blokir TPST Piyungan. https://www.republika.co.id/berita/qlmzmp396/gerah-warga-blokir-tpst-piyungan
Sulistyaningsih, S. (2016). Respon Masyarakat Desa Sitimulyo terhadap Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Piyungan Bantul. Jurnal Sosiologi Reflektif, 9(2), 49–78. http://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/sosiologireflektif/article/view/909/847
Susanti, E. Y., Adhi, S., & Manar, D. G. (2014). Analisis Faktor Penghambat Penerapan Kebijakan Sanitary Landfill di TPA Jatibarang Semarang Sesuai Dengan Undang-Undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Diponegoro Journal of Social and Political Science, 10, 1–10. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
Widyaningsih, T. (2017). Eksternalitas Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. 18(April). https://doi.org/10.18196/jesp.18.1.4013
Winahyu, D., Hartoyo, S., & Syaukat, Y. (2019). Strategi Pengelolaan Sampah Pada Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang, Bekasi. Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 5(2), 1–17. https://doi.org/10.29244/jurnal_mpd.v5i2.24626
Yulida, E., Martoyo, & Patriani, I. (2019). Evaluasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara. 1–16.
Yulistia, G., Suryaningsih, M., & Rostyaningsih, D. (2015). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Kota Semarang Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah. Journal of Public Policy and Management Review, 4(3), 174–185.
Yuneke, V. (2016). PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANTUL.
DOI: https://doi.org/10.18196/jpk.v2i1.12608
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office:
Master of Government Affairs and Administration, Postgraduate Building 2nd Floor, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Phone: +62 274 387 656 (ext: 173)
Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.