Anemia pada Tuberkulosis Paru

Ardi Pramono, Nur Shani Meida

Abstract


Pulmonary tuberculosis (TB) is still a serious health problem worldwide. The prevalence of pulmonary TB in Indonesia is 3.43 per ten thousand popu¬lation. It is the second cause of death after cardiovascular diseases or the first cause in infectious diseases. Chronic anemia disease usually occurs in pulmonary tuberculosis. The objective of this study was to reveal the inci¬dence of anemia in patients with tuberculosis. Data was collected from PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital medical records in the year of 2000. We found 43 male and 23 female subjects who were diagnosed as tuberculosis because of their clinical findings. Patients with cough were 72.73%, 50% with dispneu, 18,18% with “night sweat”, and 24.24% with bloody cough. There were 27.27% patients with positive AFB (Acid-Fast Bacillus), 62.12% with positive chest x-ray. All subjects had Hb concentration of 12% g/dl.. This findings showed that male patients were categorized as anemic, while in fe- I male were normal.

Tuberkulosis (TB) paru masih merupakan masalah kesehatan di negara berkembang maupun negara maju. Angka kejadian tuberkulosis paru di Indonesia 3,43 persepuluh ribu penduduk dan merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler atau urutan pertama pada penyakit infeksi. Anemia penyaki: kronis sering menyertai penderita dengan tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk: j mengetahui kejadian anemia pada penderita tuberkulosis paru dewasa di YogyakaitL Data diambil dari rekam medik penderita yang berobat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2000. Didapatkan 66 subjek penderita yang didiagnosis TB paru Diagnosis didasarkan atas hasil uji bakteriologis bakteri tahan asam (BTA) posir h zejala klinis, uji radiologis paru dan pemeriksaan penunjang. Ditemukan gejala klinis penderita berupa batuk 72,73%, keringat malam 18,18%, sesak napas 50% dan eatuk darah pada 24,24% baik sebagai gejala tunggal maupun bersama-sama. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan penderita dengan BTA + sebanyak 27,27%, ronsen paru positif 62,12%,. Kadar Hb ditemukan rata-rata 12g% pada pria dan L2g% pada wanita. Kadar Hb pada pria termasuk kategori anemia, sedangkan pada wanita termasuk normal bawah. Anemia yang ditemukan pada penderita TB merupakan anemia pada penyakit kronik. Penanganan anemia jenis ini terutama ditujukan pada penyakit dasar, tetapi perlu diperiksa lebih lanjut apakah benar ane¬mia penyakit kronis atau sebab lain, sehingga penanganan lebih tepat.


Keywords


pulmonary tuberculosis; clinical finding; chronic anemia disease; tuberkulosis paru; gejala klinis; pemeriksaan penunjang; anemia penyakit kronik.

Full Text:

PDF

References


Aditama, T.Y. 1996. Perkembangan di Bidang Tuberkulosis Paru. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 5:339-42

Bahar, A.Tatalaksana Baru Tuberkulosis Paru. 1994. Acta Medica Indonesia. 26:29-41.

Cole, R.A., Lu, H.M., Shi,Y.Z., Wang. J.,Hua,D.,Zhon,A.T. 1997. Clinical Evaluation of a Rapid Immunochromatographic Assay Based on The 38 kDa Antigen of Mycobacterium Tuberkulosis on Patients Pulmonary Tuberkulosis in China. Tubercle and Lung Disease. 77:363-8.

Dep. Kes RI. Pedoman Penyakit Tuberkulosis dan Penanggulangannya. 1994. Direktorat Jenderal P2M dan PLP Depkes RI, cetakan III. 586-94

Leonardo Sa, Papelbaum, M. 1999.Anemia of Cronic Disease. Hematology. Medstudents Homepage.

Marcia Datz. 1999. Hematology Approach to the Patient with Anemia. University of Sao Paulo — Brazil. Metstudent Homepage.

Misnadiarty, Simanjuntak, C.H., Gunawan, S. 1994. Penelitian Tuberkulosis, Tinjauan Beberapa Tuberkulosis di Indonesia. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 586-94.

Parwati, 1.1997. Beberapa Metode Pemeriksaan Laboratorium untuk Menunjang Diagnosis Penyakit Paru, dalam: Simposisum Nasional Penggunaan Antimikroba dalam Bidang Respirologi. Kumpulan Makalah Ilmiah, Bandung.

Soemantri, E.S. 1997. Penatalaksanaan Penyakit Tuberkidosis Masa Kini Khususnya pada Penderita dengan Mikobakterium Tuberkulosa yang Resisten. Dalam: Simposisum Nasional Penggunaan Antimikroba dalam Bidang Respirologi. Kumpulan Makalah Ilmiah, Bandung.

Raviglione, M.C., O’Brien, R.J. 1998. Tuberkulosis. In : Fauci A.S., Braunwald E., Isselbacher

K.J. Harrison’s Principle of Internal Medicine, 14 th ed. Me Graw Hill Health Profession Division, New York. 1004-14.




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v3i1.1545

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats