Hubungan antara Asupan Protein, Zat Besi dan Vitamin C dengan Kadar Hb pada Anak Umur (7-15) tahun di Desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo

Yoni Astuti

Abstract


The high risk age of malaria infection in Kulonprogo is 5-14 year old. Anemia is a common condition that caused by chronic infection of malaria. Anemia worsefor patient with malnutrition. This research aims to reveal how dietary intake of children, especially protein, vitamin C and iron intake on the incidence of anemia in aged 7-15 years in malaria endemic malaria. This study use cross sectional - retrospectif design. The research subjects were 61 children (class 4-6 elementary school) from 6 hamlets. They are healthy children, no history of chronic illness other than malaria or kongenita disease. Children fill list of food intake for 7 days. After that weight and height were measured and blood Hb was deternined by Sahli method. Food intake was analyzed using Food Proseccor I. To analyze the relationship between protein intake, vitamin C and iron and hemoglobin concentration were used Pearson test.The result showed that the average ofprotein, iron and vitamin C were 25.064 ± 10.055 g (38.9% RDA (RecommmendedDaily Allowance), 6.523 ± 2.635 mg (56.33% RDA), 69.5% o RDA consecutively. The mean of hemoglobin level was 10.3 ± 1.2 grams / dl. The statistical analysis showed that there were linear relationship between vitamin C and iron (r = 0,765), between iron intake and hemoglobin (r = 0.675). It can be concluded that the low of intake of protein, iron and vitamin C associated with incidence of anemi.

Kelompok usia risiko tinggi infeksi malaria di Kulonprogo adalah 5-14 thn. Anemia merupakan kondisi umum yang terjadi akibat infeksi kronis malaria. Anemia akan makin berat bila penderita menderita kekurangan gizi dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara asupan makanan anak terutama protein, vitamin C, zat besi terhadap kejadian anemia pada usia 7-15 tahun di daerah endemik malaria. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional - retrospectif pada sampel terpilih. Subyek penelitian sebanyak 61 anak (kelas 4-6 sekolah dasar) berasal dari 6 dusun. Anak sehat tidak memiliki riwayat penyakit menahun selain malaria atau penyakit kongenital. Anak mengisi daftar asupan makanan selama 7 hari, setelah itu diukur berat dan tinggi badan, darah diperiksa kadar Hbnya dengan metoda Sahli. Asupan makanan dianalisis dengan Food Proseccor I, untuk mengetahui persen asupan makanan perhari. Analisis hubungan asupan protein, vitamin C, zat besi terhadap kadar hemoglobin digunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan rerata asupan protein, zat besi dan vitamin C berturut-turut adalah sebesar 25,064 ± 10,055 gram (38,9% RDA (Recommended Daily Allowance), 6,523 ± 2,635 mg (56,33% RDA), dan 69,5% RDA. Rerata kadar hemoglobin sebesar 10,3 ± 1,2 gram/dl. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan linier antara asupan vitamin C dengan asupan zat besi (r= 0,765), dan antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin( r=0,675). Disimpulkan asupan protein, besi dan vitamin C rendah berhubungan dengan kejadian anemia.


Keywords


asupan protein; zat besi; vitamin C; malaria; hemoglobin; Protein; Ferrous; endemic malaria

Full Text:

PDF

References


Anonim. 2001. Laporan Tahunan. Puskesmas Kalibawang

Harijanto, P.N. 2000. Malaria, Epidemiologi, Patogeneisi, Manifestasi Klinis & Penanganan, EGC, Jakarta

Husaini, M.A. 1990. Keadaan Gizi Besi dan Kekebalan Tubuh, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Jakarta

Soediaoetama, A.D. 1997. Ilmu Gizi, Masalah Gizi Indonesia, Perbaikannya. Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat.

Camitta, B.M. 1996. Anemia, Nelson : Ilmu kesehatan anak, ,edisi 15 vol 2, EGC. Jakarta.

Gregor Mc., I.A. 1982. Reviews of Infection Diseases. Malaria: Nutritional Implications. University of Chicago. 4:798-804

Rama, K. 2001, Nutritional Anemias. Boca Raton, FL. CRC Press.

Weigley, E.S. 1997. Basic Nutrition and Diet Theraphy. Prentice-Hall Inc. United States of America.

Paul, R., Curdy Mc., M..D., Raymond, J., and Dern, M.D. 2004. Some Therapeutic Implications of Ferrous Sulfate-Ascorbic Acid Mixtures. Food Chemistry. Juli. 86: 369-379.




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v10i2.1581

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats