The Level of SGOT and SGPT after Consuming Putri Malu (Mimosa pudica, Linn) Leaves Boiled on Carbon Tetrachloride (CCl4) Induced Rats (Rattus norvegicus)

Authors

  • Marina Sari Bulan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Ardi Pramono Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.18196/mmjkk.v9i2%20(s).1609

Keywords:

Mimosa pudica Linn, CCl4, SGOT, SGPT

Abstract

The activity testing of flavonoid compounds as antioxidant and as scavenger of free radical, from the putri malu (Mimosa pudica, Linn) leaves had been performed for prevention liver damage This study used unrandomized control trial method. Ten male Wistar rats with 150¬250 gr of body weight were divided into two groups. Measuring of SGOT and SGPT before treating was taken to determine first level of SGOT and SGPT. Group I as a control group was given with 1 ml aquadest orally for 9 days. Group II as a experiment group was treated 1, 890 gr for each rat/day putri malu (Mimosa pudica, Linn) leaves boiled for 9 days. In the day 10th, both of groups were induced 1 ml/of kg body weight carbon tetrachloride (CCl4) intraperitoneally. Twenty four hours after CCl-induced, measuring of serum SGOT and SGPT was done. The result showed Statistic test of independent t - test indicated that there was significant difference beetwen control group and experiment group. Grade of rate SGOT and SGPT after treatment of group control more than hight with p<0.001 (p<0.05) so it could be concluded that putri malu (Mimosa pudica, Linn) leaves boiled can be prevent liver damage greated carbon tetrachloride (CCl4) induced.

Telah dilakukan uji aktivitas hepatoprotektif penangkal radikal bebas terhadap flavonoid dari daun Putri malu (MimosaPudica, Linn.) pada tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) jantan induksi CCl4. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan rebusan daun putri malu (Mimosa pudica, Linn) sebagai hepatoprotektor dan menurunkan efek radikal bebas akibat perlakuan hepatotoksin CCl4. Penelitian ini menggunakan metode unrandomized control trial. Sepuluh ekor tikus putih galur wistar (Rattusnorvegicus) jantan dengan berat badan 150-250 gram dibagi menjadi dua kelompok. Pengukuran kadar SGOT dan SGPT sebelum perlakuan dilakuan untuk mengetahui kadar SGOT dan SGPT awal. Kelompok pertama sebagai kelompok control diberikan 1 ml aquades secara oral selama 9 hari. Kelompok kedua sebagai kelompok uji diberi rebusan daun putri malu (Mimosapudica, Linn) sebanyak 1,890 mg/ekor/hari selama 9 hari. Pada hari ke-10 kedua kelompok diinduksi 1 ml/kgBB CCl4 secara intraperitoneal. Dua puluh empat jam setelah induksi CCl4 dilakukan pengukuran kadar SGOT dan SGPT pada kedua kelompok. Hasil uji statistik independent t- test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok control dan kelompok uji. Kadar rata-rata SGOT dan SGPT setelah perlakuan pada kelompok kontrol lebih tinggi dari pada kelompok uji dengan nilai p<0,01 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan rebusan daun putri malu (Mimosapudica, Linn) dapat mencegah kerusakan hepar akibat induksi karbon tetraklorida.

References

Carbon Tetrachloride. (1999). World Health Organization. Diakses 29 April 2008, dari http://www.who.int.

Juliet, F. (2008). Putri malu (Mimosa pudica, Linn). Diakses 15 April 2008, dari http://www.putri malu.com/primary/ articles

Linawati, Y., Apriyanto, A., Susanti E., Wijayanti, I., Donatus, I.. (2007). Efek Hepatoprotektif rebusan herba putri malu (Mimosa pigra, Linn). Pada tikus terangsang parasetamol. Diakses 29 April 2008, dari http:// www.clinchem.org/cgi/content/abstract/ 43/7/1209

Sofia, D. (2008). Antioksidan dan Radikal Bebas. Diakses ,dari http:// www.chemistry.org

Flavonoid. (2008). Wikipedia Diakses 13 Nopember 2007, dari http:// en.wikipedia.org/wiki/Flavonoid

Lenny, S. (2006). Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida. Diakses 14 Nopember 2008, dari http:// library. usu.ac.id/download/fmipa/ 06003489.pdf

Downloads

Published

2009-10-22

Issue

Section

Research