Perbedaan Kejadian Hipertensi pada Penduduk yang Tinggal di Dekat dan Jauh dengan Jalur Kereta Api
Abstract
One of hypertension risk factor is stress because of noise. Source of noise come from railway track. Objectives of this research is to find the difference of hypertension prevalence between risk people who lived near and far from railway track. The research used crossectional causal comparative study. The populations are people 35 years old or more who lived near and far from railway track. The samples were 100 subjects per group. We were collected data by interviewed based on the questioner and measured blood pressure. The data analyses were by Mann-Whitney test and t-test. The hypertension prevalence of people who lived near from railway track with 13 % hypertension stage I, 6 % stage II wasn ’t significantly different with the hypertension prevalence of people who lived far from railway track with 13 % hypertension stage I, 10 % stage II (p=0,435). The difference prevalence of hypertension between people who lived near and far from railway track with hypertension risk factors were BMI 34,61% and 40,00% (p=0,032), smoking23,53%and47,06% (p=0,200), alcoholics 0,00%and 100,00% (p=0,200), history of hypertension 52,94% and54,84% (p=0,000), sports 18,46% and 15,63% (p=0,029), disease caused hypertension 37,50% and 62,50% (p=0,002), high salt diet 32,43% and 28,13% (p=0,034). The nose of railway track wasn’t significantly influence the prevalence of hypertension.
Salah satu faktor resiko hipertensi adalah stress akibat bising yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi, salah satunya bisingjalur kereta api. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kejadian hipertensi penduduk pada populasi yang beresiko yang tinggal di dekat dan jauh dari jalur kereta api. Penelitian ini menggunakan metode kausal komparatif cross sectional. Populasi adalah penduduk laki-laki dan perempuan dengan usia 35 tahun atau lebih yang tinggal di dekat dan jauh dari jalur kereta api, dengan total sampel 100 per group. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang didasarkan kuesioner dan pengukuran tekanan darah. Analisis data menggunakan Mann-Whitney test dan uji beda t-test. Prevalensi hipertensi penduduk yang tinggal dekat jalur kereta api terdiri atas hipertensi stage I 13 %, stage II 6 %, tidak berbeda bermakna dengan penduduk jauh dari jalur kereta api yakni stage I 13 %, stage II 10 % (p=0,435). Perbedaan prevalensi hipertensi dengan berbagai faktor resiko pada penduduk dekat jalur kereta api dan penduduk jauh jalur kereta api berturut- turut sebagai berikut: BMI 34,61% dan 40,00% (n=0,032), merokok 23,53% dan 47,06% (n=0,200), minum-minuman beralkohol 0,00% dan 100,00% (n=0,200), riwayat hipertensi 52,94% dan 54,84% (n=0,000), tidak melakukan olahraga 18,46% dan 15,63% (n=0,029), penyakit pencetushipertensi 37,50% dan 62,50% (n=0,002), diet tinggi garam 32,43% dan 28,13% (n=0,034). Bising kereta api tidak mempengaruhi prevalensi hipertensi secara bermakna.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
World Health Organization. (1999). 1999 World Health Organization (WHO) / International Society of Hypertension (ISH) Guidelines for the Management of Hypertension. United Kingdom.
INA-MONICA (multinational monitoring of trends and determinans disease). Multinational Monitoring of Trends and Determinans Disease 2003. Suara Merdeka Post, p.A14.
Williams, Gordon, H. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 3 (13th Ed.). New York: McGraw-Hill.
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. (2003). The Seventh Report of the Joint National
Sutherland L. C., Lubman D. (2001). The Impact of Classroom Acoustic in Scholastic Achievement. 17th Meeting of The International Commission for Acoustics, Rome, Italy.
Babisch W, Fromme H, Beyer A, Ising H. (2001). Increased catecholamine levels in urine in subjects exposed to road traffic noise: the role of stress hormones in noise research. Environ Int, 26:475-481.
Wiyadi, M. S. (1996). Kurang Dengar karena Kebisingan Sebagai Salah Satu Penyakit Akibat Kerja. Kumpulan Naskah Ilmiah Pertemuan Ilmiah Tahunan PERHATI, Malang. 100-111.
Babisch W. (2000). Traffic Noise and Cardiovascular Disease: epidemiological review and synthesis. Noise Health, 8, 9-32.
Rosenlund M, Berglind N, Pershagen G, Jarup L, Bluhm G. (2001). Increased Prevalence of Hypertension in A Population Exposed to Aircraft Noise [Abstract]. Occup Environ Med, 58(12):769-73.
Haryoto, Kusnoputranto. (2000, 27 November). Polusi Suara, Ada namun Terlupakan. ArtikelPdpersi. Diakses 25 Juli 2007, dari http://pdpersi.co.id
Dockery DW. (2001). Epidemiologic Evidence of Cardiovascular Effects of Particulate Air Pollution [Abstract]. Environ Health Perspect, 109:483-486.
Williams, Gordon, H. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 3 (13th Ed.). New York: McGraw-Hill.
Pinzon, Rizaldy. (1999). Indeks Massa Tubuh sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada Usia Muda. Cermin Dunia Kedokteran, No. 123.
Kodim, Nasrin. (2001). Hipertensi Yang Besar yang Diabaikan. Diakses di: http/ / tempo.co.id/medika/arsip/0/2001/Edi- 1htm.
Anonim. (2005). Mengenal Hipertensi. Diakses dari: http//NovartisIndonesia.co.id/Novartis Indonesia-Info Kesehatan.htm.
Anonim. (2005). Mengenal Hipertensi. Diakses dari: http//NovartisIndonesia.co.id/Novartis Indonesia-Info Kesehatan.htm.
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v8i1%20(s).1640
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats