Studi Prevalensi Mikrofilaremia dan Faktor Risiko Sosial Ekonomi di Kelurahan Puluhan dan Gempol, Kabupaten Klaten

Agung Kurniawan, Tri Wulandari Kesetyaningsih

Abstract


Lymphatic filariasis is one of the diseases that cause disability which difficult to detect early. One of the filariasis controls is to screen the people who are risk in a possible endemic area to do the early diagnose and early treatment. In the beginning of2007, Klaten had been reported to have 4 filariasis patients and of them is lives in Puluhan village, Jatinom Subdistrict. A prevalence epidemiological survey and a social economic risk factors survey must be done at the people around the patient for filariasis elimination program.The aim of this study is to describe the prevalence and the social economic risk factors of the people who live in Puluhan and Gempol village. A cross-sectional research was done in August 2007 on both Puluhan ’s and Gempol ’s villagers at night (20.00-22.00 am) then identify the microfilaria with thick blood sample method. The social economic risk factor is measured from education, occupation, and salary level. There was 223 subject whose the periphery blood was taken (age mean = 42,3 year; 61,83% are women) and the result of Mf-rate was 0. It is mean that there was no filariasis spreading in this area. The social economic factors show that the people of Puluhan and Gempol village have the education factor of non-school person (50%), the occupation factor of unemployed person (29%) and laborer (26,9%), and salary factor of less than Rp. 600.000,- a month (93%)

Penyakit limfatik filariasis adalah salah satu penyakit penyebab kecacatan yang sukar untuk dideteksi awal. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan survei penduduk yang berisiko di daerah dengan kemungkinan endemis dengan harapan supaya dapat dilakukan deteksi serta pengobatan awal. Pada awal tahun 2007 ini di Klaten dilaporkan terdapat 4 penderita filariasis dan salah satunya adalah penduduk di Kelurahan Puluhan, Kecamatan Jatinom. Dalam rangka pemberantasan penyakit filariasis, dilakukan survei epidemiologi prevalensi mikrofilaremia serta faktor risiko sosial ekonomi pada penduduk di sekitar penderita.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi mikrofilaremia di kelurahan Puluhan dan Gempol beserta faktor sosial ekonomi. Penelitian dengan desain diskriptif cross sectional dilakukan di bulan Agutus 2007 dengan pengambilan sampel pada pukul 20.00-22.00 WIB pada penduduk di Pedukuhan Jemusan, Brajan, dan Karanggeneng yang terletak di Kelurahan Puluhan dan Gempol. Sampel darah kemudian periksa dengan metode darah tebal untuk melihat adanya mikrofilaremia. Faktor sosial ekonomi dinilai dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan serta tingkat penghasilan. Subyek yang terkumpul sebanyak 223 subyek (rata-rata umur 42,3 tahun (14-83 tahun) serta proporsi penduduk wanita adalah 61,83%) diambil darah tepinya dengan hasil Mf-rate = 0. Hal ini menunjukkan tidak adanya penularan limfatik filariasis di daerah tersebut. Faktor sosial ekonomi tergolong rendah: 29% tidak bekerja; 26,9% buruh, 50% tidak sekolah dan 93% penduduknya berpendapatan kurang dari Rp 600.000 perbulan.


Keywords


faktor sosial ekonomi; filariasis limfatik; Microfilaremia rate; Lymphatic filariasis; Microfilaremia rate; Social Economic Factor

Full Text:

PDF

References


Huda, A.H. (2004). Selayang Pandang Penyakit-Penyakit Yang Ditularkan Oleh Nyamuk di Provinsi Jawa Timur Tahun 2004. Diakses 21 April 2007, dari http://www.dinkesiatim.go.id/images/ datainfo/200501031458- Selpandanvamuk. pdf

Pamuji, H. & Amier, A., (2002). Penyakit Kaki Gajah : Mengejar Tenggat Waktu WHO. Gatra.com. Diakses 22 April 2007, dari http://gatra.com/ artikel.php?pil=23 &id=20713

Oemijati, S. (2004). Epidemiologi filariasis. Dalam Ilahude, H., Gandahusada, S., & Pribadi, W (Eds). Parasitologi Kedokteran (3sted). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p35-40

Anonim, (2007), Empat Warga Terserang Kaki Gajah. Suara Merdeka. Diakses 7 April 2007. Diambil dari http:/ /www.suaramerdeka.com/harian/0702 /09/slo06.htm

Notoatmodjo, S. (2003). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat (2nd ed.), Diakses 5 April 2007, dari http:// www.geocities.com/klinikikm/ epidemiologi/ penyakit-menular.htm

Partono. B. Malayi dan B. timori Dalam : Ilahude, H., Gandahusada, S., & Pribadi, W. (2004). Parasitologi Kedokteran (3sted). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 40¬42.

Sudjadi, F.A. (1996). Filariasis di beberapa daerah endemik di Kalimantan Timur. Tesis Strata Dua, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Soeyoko. (1998). Pengembangan antibodi monoklonal spesifik terhadap antigen beredar Brugia malayi untuk diagnosis Filariasis Malayi. Tesis Strata Dua, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Kesetyaningsih, T.W. (2001). Efek antifilaria Albendazole terhadap Brugia malayi pada Meriones unguiculatus. Tesis Strata Dua, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Ngurah, R.K., (1984). Diagnosis dan Pengobatan Filariasis. Cermin Dunia Kedokteran No. 35. Diakses 10 September 2007, dari http:// www.kalbe.co.id/files/ cdk/files/ 11DiagnosisdanPengobatanFilariasis.pdf/ 11 DiagnosisdanPengobatanFilariasis.html

Soeripto, N. dkk., (1980). Simnosium Masalah Penvakit Parasit : Kerja Sama antara Perguruan Tinggi dan Departemen Kesehatan dalam Program Pelayanan Kesehatan Khususnya Penyakit Parasit. Cermin Dunia Kedokteran, Nomor Khusus 1980. Diakses 10 September 2007 dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/34Kerjasama PT020.pdf/34KerjasamaPT020.html

Kartono, K. (1980). Pengantar Metodologi Research Social. Bandung : Alumni.

Bank Dunia. (2004). Masalah Ketimpangan dan Kemiskinan 1997. Jakarta.

Iskandar. (2005). Penyakit Kaki Gajah

Meluas di Tangerang. Diakses 30 April 2008, dari http://www.sinarharapan.co.id/berita/0505/ 11/jab01.html

Sumarni. (2004). Analisis Faktor - Faktor Resiko Kejadian Filariasis di Kabupaten Bonebolango Provinsi Gorontalo. Diakses 30 April 2008, dari http://dinkes.gorontalo.web.id/ index.php?option=com docman& task=doc download&gid=2&Itemid=61.

Lasbudi. (2006). Epidemiologi Filariasis di Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2006, Diakses 30 April 2008, dari http://www.pu.go.id/Ditjen mukim/ Backlog/sumsel banyuasin5.pdf.




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v8i1%20(s).1646

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats