Efek Pemberian Madu sebagai Profilaksis pada Ulkus Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diinduksi Aspirin
Abstract
Honey is widely used to cure many disorders including digesting system disorder, but the scientifical evidence remains lacking. One of the most recurring digesting system disorders is gastric ulcer. This research is aimed therefore at figuring out the effect of honey on aspirin induced gastric ulcer on rat. The subject consist of 30 rats Wistar strain, classified into 5 groups, 2 control such as positive control group exposed to cimetidine and negative control group exposed to amylum and 3 treatment groups. Treatment group is treated with honey in 3 levels of dosages, which are 30 ml/day, 45 ml/day and 60 ml/day given orally for 2 days then left for 48 hours without meal. Aspirin 150 mg/kgBWis given as ulcer induction. All the subjects are then decapitated. The gasters are later examined and the ulcers appearing on the gaster are calculated using modified Ralph method. The observation result is then analyzed and statistically tested using Kruskal Wallis and Man Whitney Test, with reliability level of 95%. The result shows that the score of group exposed to amylum (9,08 ± 4,43) is significantly different from group exposed to cimetidin (1,42 ±1,11) but is not significantly different from group exposed to honey treatment, sequenced from the smallest dosage to the highest (3,75 ± 4,78; 6,50 ± 4,43; 4,58 ± 2,94). Meanwhile, the group exposed to honey with 30 ml/day dosage shows ulcer score of 3,75± 4,78 which is slightly different from that group exposed to cimetidin 1,42 ±1,11.
Madu banyak digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan atau penyakit termasuk gangguan pada saluran pencernaan. Salah satu gangguan pencernaan yang bersifat kronis dan kumat-kumatan antara lain adalah ulkus lambung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek profilaksis madu pada ulkus lambung tikus yang ditimbulkan olah aspirin. Penelitian dilakukan pada 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari kelompok kontrol positif diberikan cimetidin dan kontrol negatif diberikan amilum. Kelompok perlakuan diberikan madu dalam 3 peringkat dosis yaitu 30 ml/hari, 45 ml/hari dan 60 ml/hari. Bahan uji diberikan selama 2 hari secara oral, selanjutnya dipuasakan selama 48 jam. Ulkus lambung diinduksi dengan pemberian aspirin 150 mg/kgBB. Hewan uji didekapitasi dan lambung diperiksa, dihitung jumlah ulkus dan perdarahan menurut cara Ralph yang dimodifikasi. Hasil pengamatan dianalisis dengan uji statistik nonparametrik Kruskal Wallis dengan tarafkepercayaan 95 % dilanjutkan dengan uji Man Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan skor ulkus yang bermakna antar kelompok. Didapatkan skor ulkus kelompok amilum (9,08 ± 4,43) berbeda bermakna dengan kelompok cimetidin (1,42 ±1,11) tetapi tidak berbeda bermakna dengan kelompok madu sesuai urutan dosis terkecil (3,75 ± 4,78 ; 6,50 ± 4,43 ; 4,58 ± 2,94) namun demikian kelompok madu dosis 30 ml/hari menunjukkan skor ulkus 3,75± 4,78 tidak berbeda signifikan dengan cimetidin 1,42 ±1,11.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Garcia, G. (1992). Gastrointestinal Disorders dalam Melmon and Morell‘s. Clinical Pharmacology Basic Principles in Therapeutics. Pp. 219-232. 3ed., Mc Graw Hill. Inc.
Simadibrata,R.1993. Tukak Peptik (ulkus peptikum) dalam Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Balai Penerbit FK UI Jakarta.
Winarno, F.G. 1982. Madu teknologi, khasiat dan analisa. 1 st ed. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Sihombing,D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nzeako B C dan Hamdi J, 2000 , Antimicrobial potential of honey on some microbial isolates, Medical Sciences, 2, 75"79 Sultan Qaboos University http:// www.squ.edu.om/mi/Archive/Oct 00/ Honey/ 4 Juli 2005
Junus,M. 1996. Tarjamah Al Qur’an Al Karim,. Q. S. An Nahl . PT Al Maarif Bandung
Wahdan,H.A. 1998. Causes of the antimicrobial activity of honey. Infection 26 (1): 26 - 31
Vardi, a., Barzilay, Z., Linder, N., Cohen, H.A., Paret, G., Barzilai, A. 1998. Local application of honey for treatment of or tratment of neonatal postoerative wound infection. Acta-Paediatic 87 (4) : 429¬432.
Swayeh,OA.,Ali,AT. 1998. Effect of ablation of capsaicin-sensitive neurons on gastric protection by honey and sucralfate. Hepatogastroenterology 45(19) : 297 - 302
Best,R.,Lewis,D.A.,Nasser,N. 1984. The anti-ulcerogenic activity of the unripe plantain banana (Musa species). Br.J. Pharmac. 82, 107 -116
Ngatidjan, Pramono,S., Chandrasari,S., 1995. Efek Pisang Klutuk (Musa brachycarpa Back) Pada Ulkus Lambung yang ditimbulkan oleh pemberian Salisilat. Konggres IKAFIIX. Makasar. Ujung Pandang
Arif,A.,Sjamsudin,U. 1997. Obat lokal dalam Farmakologi dan Terapi. Farmakologi dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta.
Neal, MJ.,1997. Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs (NSAIDs) dalam Medical Pharmacology at a Glance. Blackwell Science Ltd. London.
Subrahmanyam M., Hemmady A.R., Pawar S.G., 2003, Multidrug-Resistant Isolated from infected burns sensitive to Honey, Annals of Burns and Fire Disasters - 16 (4), http://www.medbc.com/annals/review/vol 16/ num 4/text/ vol16n4p192.asD 4 Juli 2005
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v8i1.1651
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats