Penggunaan Ranah Afektif sebagai Salah Satu Penilaian Keberhasilan Belajar di Fakultas Kedokteran
Abstract
Difficulties in evaluating affective domain include: 1) Disparity on the credibility of students ’ answers on the affective evaluation 2) Failure on the evaluation objectivity; 3) There is no agreement yet on how to measure and how far the affective domain will be evaluated in medical education. Therefore, medical faculties need to discuss together the methods and tools for measuring affective domain. This includes considering the objectives and function of the measurement and defining study goals on affective domain (using taxonomy of affective domain).
Ranah afektif atau pengukuran terhadap sikap, perasaan, dll merupakan bagian penting dalam pendidikan di bidang kedokteran, selain ranah kognitif dan psikomotor. Di dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) DI, dicantumkan tentang sejumlah tanggungj awab dokter di Indonesia yang dapat digolongkan dalam ranah afektif.
Kesulitan yang muncul dalam penilaian ranah afektif yaitu: 1) Kesenj angan dalam kredibilitas jawaban-jawaban mahasiswa terhadap penilaian afektif; 2) Kegagalan dalam objektifitas penilaian; dan 3) Dalam dunia pendidikan, belum adanya kesepakatan cara mengukurnya dan seberapa jauh ranah afektif ini akan dinilai. Untuk itu perlu institusi secara bersama-sama membicarakan cara dan instrumen pengukuran yang digunakan dengan mempertimbangkan antara lain tujuan dan fungsi pengukuran serta menetapkan target belaj ar dalam ranah afektif (misal menggunakan taksonomi ranah afektif).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.: 045/U/2002.
Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Pendidikan Kedokteran Dasar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Hojat M., Gonnella J.S., Nasca T.J. Physician Empathy: Definition,Components, Measurement, and Relationship to Gender and Specialty. Am J Psychiatry 2002; 159:1563-1569)
Adisewojo, S., Dantes, N., Duarsa, N.W. (1986). Penilaian Keberhasilan Belajar dalam Pendidikan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.
Ohtaki, S., Ohtaki T., Fetters, M.D (2003) Doctor-patient communication: a comparison of the USA and Japan. Family Practice Vol. 20, No. 3, 276-282
Blasco, P.G., Moreto, G., Roncoletta, A.F.T. Using Movie Clips to Foster Learners’ Reflection: Improving Education in the Affective Domain. Family Medicine 2006; 38(2):94-6.
Boon, K., Turner J. Ethical and professional conduct of medical students: review of current assessment measures and controversies. J. Med. Ethics 2004;30;221-226
Syah, M.(2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung
Isaac, S., Michael, W.B. Handbook in Research and Evaluation (2nd Edition). California: EdITS Publishers
Kumpulan Makalah dalam Workshop “Pengembangan Instrumen Evaluasi Pendidikan - Affective Test” 21-23 Februari 2005. Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v6i2.1884
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats