Pengetahuan dan Penggunaan Asam Folat Wanita Umur Reproduktif
Abstract
Neural Tube defects (NTDs), termasuk spina bifida dan anencephali merupakan malformasi serius yang terjadi pada saat perkembangan janin selama hari ke 17-30 sesudah konsepsi. Konsumsi suplemen yang berisi asam folat dapat mengurangi kejadian NTDs 50-70 %.
Dari laporan “The 1998 behavioral risk factor Surveillance System (BRFSS)” mengenai pengetahuan asam folat dan penggunaan multivitamin pada wanita usia reproduktif di Michigan:
Telah dilakukan survey pada 739 wanita usia reproduktif (18-44 tahun) mengenai pengetahuan dan penggunaan asam folat. Usia, ras, pendidikan, status pernikahan, status berat badan, perokok, dan konsumsi sayur/buah diidentifikasi menjadi variabel perhatian dan termasuk dalam analisis multivariabel
Pengetahuan tentang asam folat dibatasi pada jawaban mengenai alasan rekomendasi para ahli pada penggunaan asam folat, yaitu pencegahan cacat kelahiran.
Dari seluruh wanita 30% memiliki pengetahuan tentang penggunaan asam folat. Prevalensi tertinggi pada wanita lulusan sarjana (42,2%), umur 25-29 (39,8%), perokok (37,0%), menikah (35,8%), konsumsi sayur/buah (34,9%) non obesitas (31,9%), Kulit putih (31,5%). Analisa multi variabel menunjukkan bahwa wanita yang berpendidikan tinggi, perokok dan yang tidak menikah secara statistik kurang bermakna dibandingkan masing-masing kelompok pembanding terhadap pengetahuan yang benar mengenai asam folat. Wanita usia 18-29 tahun secara statistik lebih bermakna.
Penggunaan multivitamin dibatasi untuk sedikitnya sekali sehari mengkonsumsi multivitamin atau suplemen asam folat. Dari survey menunjukkan bahwa 42,4% wanita mengkonsumsi suplemen asam folat tiap harinya. Penggunaan multivitamin meningkat sesuai umur, dari umur 18-24 tahun 33,1% hingga 41,8% untuk wanita umur 40-44 tahun. Prevalensi wanita yang menggunakan multivitamin paling tinggi berturut turut:
Konsumsi sayur/buah (54,9%), lulusan sarjana (49,9%), umur 35-39 tahun (49,6%), perokok (47,4%) menikah (46%) non overweigth (44.5%) dan kulit putih (44,2%).
Analisa multivariabel menunjukkan bahwa kelompok berikut secara statistik kurang bermakna dibanding masing-masing kelompok pembanding terhadap penggunaan multivitamin: wanita umur 18-24 tahun, berpendidikan rendah, sedikit konsumsi sayur/buah dan wanita dengan obesitas.
Disarankan upaya multi strategis dalam meningkatkan intake dan penggunaan asam folat, baik melalui program pendidikan maupun fortifikasi makanan.
Full Text:
PDFReferences
Morbidity and Mortality Report (MMWR) 50 (10): 185-189,2001. Centers for Disease control)
DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v1i2.1898
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
E-mail: mmjkk@umy.university
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats