Hubungan Kadar Ekskresi Yodium Urin Ibu Menyusui dengan Perkembangan Bayi Usia Bawah 2 Tahun di Daerah Endemik GAKY

Rizky Hermawan Saputra, Zulkhah Noor

Abstract


Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) pada bayi berdampak menghambat proses tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar ekskresi yodium urin (EYU) ibu menyusui dengan perkembangan bayi usia dibawah dua tahun di daerah endemik GAKY. Penelitian ini bersifat observational dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 30 ibu menyusui yang memiliki bayi berusia dibawah dua tahun. Kadar EYU diukur dengan menggunakan Ammonium Persulfat Dry Digestion dan Perkembangan bayi dinilai dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kadar median EYU ibu kemudian dikorelasikan dengan status perkembangan bayi, menggunakan uji Spearman. Hasil menunjukkan bahwa kadar EYU ibu optimal (173,5 ppm). Sebanyak sembilan ibu (30%) memiliki status EYU optimal, namun status perkembangan bayi dengan kategori meragukan sebanyak 12 bayi (40%). Hasil uji korelasi antara kadar EYU ibu dengan status perkembangan bayi menunjukkan p = 0,428; r = 0,150. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar EYU ibu menyusui dengan status perkembangan bayi usia dibawah dua tahun.

Disorders due to iodine deficiency (GAKY) in infants have an effect inhibit the growth and development processes. This study aims to determine the relationship of urinary iodine excretion (UIE) of breastfeeding mothers with the development of infants aged under two years in the endemic areas of GAKY. This research is observational with cross sectional design. The sample was 30 breastfeeding mothers with babies under two years old. Urinary iodine excretion levels were measured using Dry Digestion Ammonium Persulfate and Infant Development were assessed using a Pre-Screening Appraisal Questionnaire (KPSP). The maternal UIE median level was then correlated with the infant’s developmental status, using the Spearman test. The results showed that the mother’s UIE level was optimal (173,5 ppm). There were nine mothers (30%) had optimal UIE status, but infant development status in the dubious category of 12 (40%). Result of correlation test between mother UIE level with infant development status showed p = 0,428; r = 0.150. It was concluded that there was no significant association between UIE of breastfeeding mothers and developmental status of infants aged under two years.

Keywords


Iodine Deficiency Disorder (IDD); Urine Iodine Excretion (UIE); Development of Baby; Iodine; Induced Hypertiroidism (IIH); Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY); Ekskresi yodium urin (EYU); Perkembangan Bayi; Iodine Induced Hypertiroidism (IIH)

Full Text:

PDF

References


Depkes. Gangguan Akibat Kurang Yodium. Diakses 15 November 2011, dari http://gizi.depkes.go.id/gaky/lb-gaky.pdf

Indriastuti, W. Gangguan Akibat Kurang Yodium. 2008. Diakses 15 November 2011, dari http://blogsiez.blogspot.com/2008/01/gangguan-akibat-kekurangan-yodium-gaky.html

WHO. Assesment of Iodine Deficiency Disorder and Monitoring Their Elimination, A Guide for Programme Managers, 2nd edition. 2001.

Muhilal. Perubahan Kandungan Yodium dalam ASI setelah Pemberian Yodium Dosis Tinggi per Oral pada Ibu Menyusui. Jakarta: Balai Litbang Kesehatan. 2003.

Pardede, LVH., Hardjowasito,W., Gross, R., Dillon, DHS., Totoprajogo, OS., Yosoprawoto, M., et al. Urinary Iodine Excretion is The Most Appropriate Outcome Indicator for Iodine Deficiency at Field Conditions at District Level. J. Nutr; 1998. 128 (7): 1122-1126.

Budiman, B. Risiko Menjadi Kretin pada Bayi yang Menderita Gangguan Neurologik di Daerah Endemik GAKY dalam Kurun Waktu Lima Tahun. 2002. Diakses pada 22 April 2011 dari http://digilib.litbang.depkes.go.id/ go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2002-basuki-1448gaki&q=gaki

Widodo, U. Kelainan Kongenital dan Hambatan Tumbuh Kembang Anak di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. 2004. Diakses 15 November 2011, dari http:// www.litbang.depkes.go.id/-download/ penelusuran/abstrak/Abstrak2004.pdf

Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 2010.

Kusmil, R. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. 2008. Diakses 15 November 2011, dari http://www.aqila-putri.rachdian.com/content/ view/23/29/1/1/

Chamidah, A.N. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jurnal Pendidikan Khusus. 2009. 1 (3): 83-93




DOI: https://doi.org/10.18196/mmjkk.v15i2.3759

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


      

Editorial Office:
Journal Room, G1 (Biomedic) Building, Ground Floor, Faculty of Medicine and Health Science Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 
Jalan Lingkar Selatan (Brawijaya), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387 656 (ext: 231)
WA : +62 811-2650-303
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mm 
E-mail: mmjkk@umy.university

Creative Commons License
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats