Perdarahan Pascapersalinan oleh Karena Retensi Plasenta pada P4a0 Postpartum Spontan, Janin Besar, dengan Hipertensi dalam Kehamilan

Authors

  • Ivanna Beru Brahmana Bagian Obstetri dan Ginekologi, Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.18196/mm.180112

Keywords:

Perdarahan Pascapersalinan, Retensi Plasenta, Postpartum Spontan, Janin Besar, Hipertensi dalam Kehamilan

Abstract

Perdarahan pascapersalinan pada seorang ibu melahirkan anak keempat, berusia 41 tahun, dimana ketiga persalinan sebelumnya berjalan lancar tanpa komplikasi. Faktor risiko terjadinya perdarahan pascapersalinan yang didapat pada pasien ini berupa: kehamilan yang keempat pada usia ibu lebih dari 40 tahun, janin besar, dan adanya hipertensi dalam kehamilan. Hal yang menarik dicermati pada kasus ini adalah: betapapun ketiga persalinan sebelumnya aman lancar, setiap persalinan harus tetap waspada. Yang ternyata pada persalinan keempat ini mengalami perdarahan pascapersalinan yang memerlukan penanganan yang cepat sehingga pasien dapat tertolong. Kewaspadaan terhadap faktor risiko: kehamilan yang keempat dengan taksiran berat janin besar, adanya hipertensi mengharuskan setiap penolong persalinan untuk siaga terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan pascapersalinan. Kasus ini menjadi unik dan perlu untuk pembelajaran pada setiap penolong persalinan adalah kewaspadaan terhadap faktor risiko yang ada pada pasien. Yang ternyata faktor risiko yang telah disebutkan tadi benar-benar terjadi pada pasien. Oleh karenanya dengan mewaspadai faktor risiko, kejadian fatal pada pasien dapat dihindari. Saat terjadi perdarahan pascapersalinan, penanganan dilakukan sesuai dengan manajemen penanganan perdarahan pascapersalinan, yaitu meliputi: masase uterus, pemberian uterotonika, dan pemberian transfusi darah untuk mengembalikan kadar hemoglobin yang normal pada pasien. Pada pasien ini terjadi perdarahan pascapersalinan hingga membutuhkan transfusi darah sebanyak 1250 ml PRC (Packed Red Cell).Dengan mencermati faktor risiko dan penanganan yang tepat, pasien bisa pulang dengan keadaan sehat, dan kontrol kembali dalam keadaan baik.

References

Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2016.

Anderson J.M. and Etches D. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. Am Fam Physician. 2007; 75 (6): 875-882.

Weisbrod AB, Sheppard FR, Chernofsky MR, Blankenship CL, Gage F, Wind G, et al. Emergent Management of Postpartum Hemorrhage for the General and Acute Care Surgent. World J Emerg Surg, 2009; 4: 43.

Smith JR. Management of the Third Stage of Labor. Medscape. Updated: Jan 06, 2015.

Magann EF, Evans S, Chauhan SP, Lanneau G, Fisk AD, Morrison JC. The Length of the Third Stage of Labor and the Risk of Postpartum Hemorrhage. Obstet Gynecol, 2005; 105 (2): 290-3.

Magann EF, Lutgendorf MA, Keiser SD, Porter S, Siegel ER, McKelvey SA, et al. Risk Factors for a Prolonged Third Stage of Labor and Postpartum Hemorrhage. Abstract. South Med J, 2013; 106 (2):131-5.

Maughan K., Heim S., Galazka S. Preventing Postpartum Hemorrhage: Managing the Third Stage of Labor. Am Fam Physician, 2006; 73 (6): 1025-8.

Leduc D, Senikas V, Lalonde AB. Active Management of the Third Stage of Labour: Prevention and Treatment of Postpartum Hemorrhage. J Obstet Gynaecol Can. 2009; 31 (10): 980-993.

Urner F., Zimmermann R., Krafft A. Manual Removal of the Placenta after Vaginal Delivery: An Unsolved Problem in Obstetrics. J Pregnancy, 2014: 1- 5.

Sosa CG, Althabe F, Belizan JM, Buckens P. Risk Factors for Postpartum Hemorrhage in Vaginal Deliveries in a Latin-American Population. Obstet Gynecol. 2009; 113 (6); 1313-1319.

Drife J. Management of Primary Postpartum Haemorrhage. Br J Obstet Gynaecol. 1997; 104 (3): 275-277.

Sentilhes L, Ambroselli C, Kayem G, Provansal M, Fernandez H, Perrotin F, et al. Maternal Outcome After Conservative Treatment of Placenta Accreta. Obstet Gynecol. 2010; 115 (3): 526-34.

Published

2018-02-02

Issue

Section

Case Report