Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir

Authors

  • Asti Widuri Bagian THT Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Bambang Edy Susyanto Bagian Anak Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Supriyatiningsih Supriyatiningsih Bagian Kandungan dan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.18196/mm.190122

Keywords:

Skrining Pendengaran, Pendidikan Orang tua, Bayi Baru Lahir, Perkembangan Bicara dan Bahasa

Abstract

Gangguan pendengaran pada anak-anak di negara yang belum ada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir diawali dari kecurigaan saat anak terlambat bicara. Keterlambatan deteksi tersebut karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan bicara dan bahasa sebelum anak berumur 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap sikap/kesadaran tentang deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Penelitian dengan desain potong lintang menilai pendidikan orang tua dan sikap terhadap pemeriksaan deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dilakukan pada orang tua/pasien klinik Asri Medical Centre Yogyakarta (AMC) bulan Juni-Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan 55 responden, 6 (10,9%) dengan pendidikan sangat tinggi, 42 (76,3%) dengan pendidikan tinggi, dan 7 (12,7%) dengan pendidikan menengah. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak adanya pengaruh yang bermakna antara skor pendidikan orang tua, pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, usia dan jumlah anak terhadap sikap orang tua pada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh pada sikap positif/tertarik pada program deteksi dini pemeriksaan pendengaran, sehingga dibutuhkan kebijakan pemerintah agar deteksi dini gangguan pendengaran berjalan optimal.

References

Kanne JT, Schaefer L, Perkins JA. Potential Pitfalls of Initiating A Newborn Hearing Screening Program. Arch Otolaryngol Head Neck Surg, 1999; 125 (1): 28-32.

Olusanya BO, Neonatal Hearing Screening and Intervention in Resource Limited Settings: An Overview. Arch Dis Child, 2012; 97 (7): 654-9.

Pimperton H, Kennedy CR. The Impact of Early Identification of Permanent Childhood Hearing Impairment on Speech and Language Outcomes. Arch Dis Child, 2012; 97 (7); 648-653.

Joint Committee on Infant Hearing. Year 2007 Position Statement: Principles and Guidelines for Early Hearing Detection and Interventions Programs. Pediatrics, 2007; 120 (4): 898-921.

Moeller MP, White KR, Shisler L. Primary Care Physicians' Knowledge, Attitudes, and Practices Related to Newborn Hearing Screening. Pediatrics, 2006; 118 (4): 1357-1370.

Goedert MH, Moeller MP, White KR. Midwives’ Knowledge, Attitude, and Practice Related to Newborn Hearing Screening. J Midwifery Womens Health, 2011; 56 (2): 147-153.

Paludetti G, Ottaviani F, Fetoni AR, Zuppa AA, Tortorolo G. Transient Evoked Otoacustic Emissions (TEOAEs) in Newborns: Normative Data. Int J Pediatr Otorhinolaryngol, 1999; 47 (3): 235-241.

Shulman S, Besculides M, Saltzman A, Ireys H, White KR, Forsman I. Evaluation of the Universal Newborn Hearing Screening and Intervention Program. Pediatrics, 2010; 126 (Suppl1): S19–27.

Kumar S, Kolethekkat AA, Kurien M. Challenges in the Detection and Intervention of Childhood Deafness: Experience from A Developing Country. IJBR, 2015; (6) 01: 40-45

Mazlan R & Min WS. Knowledge and Attitude of Malaysian Healthcare Professionals toward Newborn Hearing Screening Program. Malaysian J Public Health Med, 2018; Special Volume (1): 62-68

Downloads

Published

2019-02-01

Issue

Section

Research