Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Kalimantan Selatan

Authors

  • Dede Marizal Sesar Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
  • Fakhrurrazy Fakhrurrazy Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
  • Roselina Panghiyangani Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.18196/mm.190125

Keywords:

Tingkat Aktivitas Fisik, Fungsi Kognitif, Lansia

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada golongan lanjut usia adalah gangguan fungsi kognitif. Penurunan tingkat aktivitas fisik diduga menjadi faktor menurunnya fungsi kognitif pada lansia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Sejahtera Kalimantan Selatan. Sampel penelitian sebanyak 39 responden dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi adalah usia > 60 tahun, laki-laki, bersedia menjadi responden. Lansia yang mengalami gangguan neuropsikiatrik, gangguan pendengaran dan pengelihatan tidak diikutkan sebagai responden. Tingkat aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner General Practicioner Physical Activity Questionaire (GPPAQ), sedangkan untuk mengetahui nilai fungsi kognitif menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data menggunakan uji Fischer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% tingkat aktivitas fisik aktif dan 28% pasif. Sebesar 59% fungsi kognitif buruk dan 41% fungsi kognitif baik. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna p>0,05. Disimpulkan bahwa sebagian besar lansia laki-laki memiliki tingkat aktivitas fisik tergolong aktif (72%), namun 59% memiliki fungsi kognitif tergolong buruk. Secara statistik terbukti bahwa tingkat aktivitas fisik tidak berhubungan dengan fungsi kognitif.

References

Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kesehatan: Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2014.

Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2015.

Azizah LM. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011.

Foster PP, Rosenblatt KP, Kuljis RO. Exercise-induced Cognitiveplasticity, Implications for Mild Cognitive Impairment and Alzheimer’s Disease. Frontiers In Neurology Dementia, 2011; 2 (28): 1-10.

Muzamil MS, Afriwardi, Martini RD. Hubungan antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Usila di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur. Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2014; 3 (2): 202-205.

Kirk-Sanchez NJ, McGough EL. Physical Exercise and Cognitive Performance in the Elderly: Current Perspectives. Clin Interv Aging, 2014; 9 (1): 51–62.

Hernandez SS, Coelho FGM, Gobbi S, Stella F. Effects of Physical Activity on Cognitive Functions, Balance and Risk of Falls in Elderly Patients with Alzheimer’s Dementia. Rev Bras Fisioter Sao Carlos, 2010; 14 (1): 68-74.

Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif, Bivariat dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia. 2014.

Nafidah N. Hubungan antara Aktivitas dengan Tingkat Kognitif Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Jakarta: FK UIN Syarif Hidayatullah. 2014.

Miu DKY, Szeto SL, Mak YF. A Randomised Controlled Trial on the Effect of Exercise on Physical, Cognitive and Affective Function in Dementia Subjects. Asian J Gerontol Geriatri, 2008; 3 (1): 8–16.

Chung J, Park J, Cho M, Park Y, Kim D, Yang Y. A Study on the Relationships between Age, Work Experience, Cognition and Work Ability in Older Employees Working in Heavy Industry. J Phys Ther Sci, 2015; 27 (1): 155-157.

Wreksoatmodjo BR. Beberapa Kondisi Fisik dan

Penyakit yang Merupakan Faktor Risiko Ganggu-

an Fungsi Kognitif. CDK. 2014, 41 (1): 25-32.

Rahmawati A, Pramantara IDP, Martalena BP. Asupan Zat Gizi Mikro dengan Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 2012: 8 (4): 195-201.

Amalia DR. Hubungan Hipertensi dengan Fungsi Kognitif. Aceh: Fakultas Kedokteran Syiah Kuala. 2014.

Rohmah ASN. Hubungan antara Gangguan Gerak dan Fungsi Kognitif pada Wanita Lanjut Usia di Panti Wredha Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009.

Salthouse T. Interrelations of Aging Knowledge and Cognitive Performance. USA: University of Virginia. 2002.

Lumbantobing S. Kecerdasan pada Usia Lanjut dan Demensia. Edisi keempat, Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2006.

Van dijk KRA, Van Gerven PWM, Van Boxtel MPJ, Van der Elst W, Jolles J. No Protective Effects of Education During Normal Cognitive Aging: Results From the 6-Year Follow-Up of the Maastricht Aging Study. American Psychological Association, 2008; 23 (1): 119–130.

Etnier JL, Nowell PM, Landers DM, Sibley BA. A Meta-Regression to Examine the Relationship between Aerobic Fitness and Cognitive Performance. Brain Res Rev, 2006; 50 (1): 119–130.

Downloads

Published

2019-02-21

Issue

Section

Research