Formulasi dan Uji Stabilita Fisik Sediaan Oral Emulsi Virgin Coconut Oil

Authors

  • Ingenida Hadning Bagian Fisika Farmasi Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.18196/mmjkk.v11i2.934

Keywords:

emulsi oral, Virgin Coconut Oil, evaluasi fisik, uji stabilita fisik

Abstract

Virgin coconut oil (minyak kelapa murni) sampai saat ini dikonsumsi oleh masyarakat secara oral dalam bentuk minyaknya, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi sediaan minyak kelapa murni menjadi sediaan emulsi yang memiliki penampilan dan stabilita fisik yang baik. Pemeriksaan mutu minyak kelapa murni dilakukan sesuai standar yang ditetapkan oleh Codex Stan 19-1981 (revisi 2-1999). Pengembangan formulasi sediaan emulsi minyak kelapa murni dilakukan dengan cara basah menggunakan berbagai emulgator alam dengan berbagai konsentrasi. Formula emulsi dengan penampilan fisik yang baik diperoleh menggunakan emulgator PGA 20%, kombinasi emulgator xanthan gum dan veegum dengan perbandingan konsentrasi (1:1) sebanyak 2% dan (3:2) sebanyak 2,5%. Formula tersebut dievaluasi secara fisik meliputi penentuan tipe emulsi, penentuan berat jenis, uji homogenitas, pengamatan organoleptik, penentuan pH dan viskositas. Uji stabilita fisik terhadap ketiga formula emulsi dilakukan menggunakan uji sentrifugasi dan uji freeze thaw. Dapat disimpulkan bahwa formula emulsi oral minyak kelapa murni dengan penampilan dan stabilita fisik yang paling baik adalah formula menggunakan emulgator PGA 20%.

References

Alamsyah AN. Virgin Coconut Oil: Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Depok: PT. Agromedia Pustaka, 2005; 1-104.

Wibowo S. Peran Virgin Coconut Oil Untuk Kesehatan dan Pencegahan Komplikasi Diabetes, Workshop Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10, Kedeputian Perkembangan Riptek-Kementerian Negara Riset dan Teknologi. 2005.

Sutarmi. Taklukkan Penyakit dengan Virgin Coconut Oil. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005; p.33-47.

Lachman LHA, Lieberman, Kanig JL. Teori dan Praktek Farmasi Industri, ed. 3, jil. 2, terjemahan S. Suyatmi. Jakarta: UI-Press, 1994; p.1029–1088.

Martin AJ, Swarbrick, Cammarata A. Farmasi Fisik : Dasar-dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, jil. 2,ed. 3, Jakarta: Penerbit UI Press, 1993; 1035-1120, 1143-1170.

Rowe RC, Paul JS, Paul JW. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 4th ed. London: The Pharmaceutical Press, 2003; p.1-2, 27-29, 9799, 343-346, 549-550, 691-693.

Leiberman HA, Rieger MM, Banker GS. 1988. Pharmaceutical Dossage Forms: Disperse System, vol. 1. New York: Marcel Decker Inc., 1988; p.199-240.

Leiberman HA, Rieger MM, Banker GS. 1988. Pharmaceutical Dossage Forms: Disperse System, vol. 2. New York: Marcel Decker Inc., 1988; p.335-369.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Farmakope Indonesia, ed. 4 , Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1995, 6-7, 948-950, 1030-1031.

Aditiawati P. Pengembangan Minyak Kelapa Fermentasi (Virgin Coconut Oil), Workshop Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10, Kedeputian Perkembangan Riptek-Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta, 2005, 1-3.

Patel NK, Romanowski JM. Heterogeneous Systems II : Influence of Partitioning and Molecular Interactions on In Vitro Biologic Activity of Preservatives ini Emulsions. J Pharm. Sci 1970;59:372-375.

Wade A, Weller PJ. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 2nd ed., London: The Pharmaceutical Press, 1994; p.1, 47, 269, 477.

King RE. 1984, Dispensing of Medication, 9th ed. Pennsylvania: Mack Publishing Company, 1984; p.108-117.

Lissant KJ. 1974, Surfactant Science Series Volume 6: Emulsions and Emulsion Technology. New York: Marcel Dekker Inc., 1974; p. 1-123.

Lund W. 1994, The Pharmaceutical Codex, 12th ed., London: The Pharmaceutical Press, 1994, p.32-37.

Swarbrick J, Boylan JC (Eds.). Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol.5. New York: Marcel Dekker Inc., 1992; p.137-157, 169-184.

Downloads

Published

2016-01-29

Issue

Section

Research