Data citation
Hormon BAP dengan 3 taraf yaitu 1,0 mg/L, 2,0 mg/L, dan 3,0 mg/L, sedangkan faktor kedua yaitu perlakuan hormon NAA dengan 2 taraf yaitu 2,0 mg/L dan 4,0 mg/L dan kedua faktor dilakukan kombinasi dan diulang 6x pengulangan. Hasil penilitian dapat diketahui bahwa plikasi BAP 2,0 mg/L dengan NAA 4,0 mg/L memberikan jumlah tunas terbanyak yaitu 8 tunas. Sedangkan kombinasi BAP 1,0 mg/L dengan NAA 4,0 mg/L yang menghasilkan 7 tunas dengan rerata panjang tunas 2,14 cm dan panjang akar 3,6 cm, perlakuan tersebut juga memunculkan tunas paling awal yang mempengaruhi propagasi tunas secara proporsional. Penambahan konsentrasi perlakuan maksimal yaitu BAP 3,0 mg/L dengan NAA 4,0 mg/L terjadi penurunan laju pertumbuhan disetiap parameter pengamatan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Didik Pudji Restanto, Seto Purnomo Aji, Etty Handayani, Tri Ratnasari, Mochammad Wildan Jadmiko, Mohammad Candra Prayoga, Mohammad Nur Khozin, Budi Kriswanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Editorial Office
Planta Tropika
Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387656, Ext.: 224 / +62 81329320575
Email: plantatropika@umy.ac.id
E-ISSN: 2528-7079
p-ISSN: 0216-499X
Planta Tropika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.