Redesain Kolom Segiempat Ke Kolom Lingkaran Pada Gedung Kejaksaan Tinggi Riau

Ali Usman, Yoga A. Harsoyo

Abstract


Fasilitas perkantoran banyak dibangun di Indonesia mulai dari kantor untuk pemerintahan hingga swasta. Kantor dibangun sebagian besar menggunakan kolom pada umumnya yakni kolom berpenampang persegi. Penampang kolom dengan bentuk lain yakni kolom lingkaran, kolom ini ketika berada dilapangan pada perkantoran jarang digunakan sehingga peneliti melakukan penelitian yang bisa menjadi saran bahwa kolom lingkaran baik digunakan pada bangunan kantor dari segi biaya, tulangan dan beban gempa. Redesain dilakukan pada gedung Kejaksaan Tinggi Riau dimana yang redesain pada kolom utama K1. Perancangan ulang dibantu dengan Etabs 2016 serta SNI 2847:2013, SNI 1726:2013, SNI 1727:2013 dan peraturan lain. Salah satu langkah menjadi pembeda dari penelitian lain diagram interaksi 1%-6% dibuat secara manual berdasarkan SNI 2847:2013 untuk penentuan persen tulangan utama kolom. Penelitian membuahkan hasil dimana kolom lingkaran dari biaya lebih murah 48,7% dari persegi. Kebutuhan tulangan utama lebih kecil dari persegi dengan persentase 3,13%. Sengkang 85,08 persen lebih kecil lingkaran. Kinerja menahan beban gempa kolom lingkaran hampir menyamai dengan persegi dengan selisih displacement pada arah x dan y sebesar 0,0001 m. Sehingga dari hasil disimpulkan bahwa kedepannya dalam membangun sebuah gedung kantor tidak hanya menggunakan kolom persegi sebagai kolom utama tetapi juga dapat menggunakan kolom lingkaran sebagai kolom utama.

 

Office facilities have been built in Indonesia ranging from offices for government to private. The office was built mostly using columns in general, square columns. Column cross-section with another form that is a circle column, this column when in the field in offices is rarely used so researchers conduct research that could be a suggestion that the circle column is good for office buildings in terms of cost, reinforcement and earthquake load. The redesign was carried out at the Riau High Prosecutors building where the redesign was in the main column K1. The redesign was assisted with Etabs 2016 and SNI 2847: 2013, SNI 1726: 2013, SNI 1727: 2013 and other regulations. One step becomes a differentiator from other studies 1% -6% interaction diagram created manually based on SNI 2847: 2013 for determining the main percent reinforcement column. The research yielded results where the circle column of the cost is 48,7% cheaper than the square. The need for major reinforcement is smaller than a square with a percentage of 3,13%. Brace 85,08 percent smaller circle. The performance of withstanding earthquake column circle loads is almost equal to square with displacement difference in the x and y directions of 0,0001 m. So from the results concluded that in the future in building an office build not only uses a square column as the main column but also can use the circle column as the main column.


Keywords


circle column; square column; column interaction diagram; column redesign; SNI 2847:2013

Full Text:

PDF

References


Arfiadi, Y. (2017). Diagram Interaksi Perancangan Kolom dengan Tulangan pada Empat Sisi Berdasarkan SNI 2847: 2013 dan ACI 318M-11. Jurnal Teknik Sipil, 13(4), 268-290.

Budiono, B., Dewi, N.T.H., Kristalya, M., Manik, S.L.C. & Ong, E.H.K. (2017). Contoh Desain Bangunan Tahan Gempa dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Dinding Struktur Khusus di Jakarta. Bandung: ITB Press.

BPS. (2018). Kecepatan Angin dan Kelembaban di Stasiun Pengamatan BMKG, 2011-2015. Diambil dari: https://www.bps.go .id/statictable /2017/02/08/1960/kecepat an-angin-dan-kelembaban-di-stasiun-pengamatan-bmkg-2011-2015.html, diunduh pada 10 Juni 2019 pukul 13.34 WIB.

Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2013). Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727-2013. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI 2847-2013. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (1989). Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI 03-1727-1989. Jakarta.

BPKAD. (2018). Standar Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun 2018. Pekanbaru.

Febrian, D.B., Budi, A.S., & Sambowo, K.A. (2014). Evaluasi Kinerja Gaya Gempa Pada Gedung Bertingkat dengan Analisis Respon Spektrum Berdasarkan Base Share, Displacement, dan Drift Menggunakan Software ETABS. Matriks Teknik Sipil, 2(2), 27-34.

Kusumowibowo, T.S., & Wahyuni, E. (2017). Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta dengan Metode Pracetak. Jurnal Teknik ITS, 6(1), 19-24.

Maulana, T.I. (2014). Perancangan Ulang Struktur Gedung dengan SNI 03-1726-2012 Dan SNI 03-2847-2013 (Studi Kasus Gedung 5 Lantai dan 6 Lantai Palagan Gallery Hotel Yogyakarta). Tugas Akhir. Program Studi Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Nugraha, L.A, Supardi, S. & Supriyadi, A. (2017). Evaluasi Kekuatan dan Detailing Tulangan Kolom Beton Bertulang Sesuai SNI 2847: 2013 dan SNI 1726: 2012 (Studi Kasus: Hotel 10 Lantai di Semarang). Matriks Teknik Sipil, 5(3), 887-894.

Nusantara, J.L.W., Aminullah, A., & Triwiyono, A. (2019). Optimization of Reinforced Concrete Column Using Android-based Mobile Application. MATEC Web of Conferences, 258(02009), 1-8.

Puspita, R.R.. (2017). Desain Struktur Gedung Hotel Swiss-Bellin Darmocentrum Surabaya Menggunakan Sistem Ganda dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok–Plat Lantai. Tugas Akhir. Program Studi Diploma IV Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Pratama, F., Budi, A.S., & Wibowo. (2014). Evaluasi Kinerja Struktur Gedung 10 Lantai dengan Analisis Time History pada Tinjauan Drift dan Displacement Mengunakan Software ETABS. Matriks Teknik Sipil, 2(3), 377-384.

Prabowo, A., & Lase, Y. (2016). Tinjauan Nilai Faktor Modifikasi Respon (R) dan Faktor Kuat Lebih (ΩO) pada Struktur Gabungan Rangka Baja dan Rangka Beton Bertulang dengan Analisis Pushover. Journal of Civil Engineering, 23(1), 75-88.

Setiawan, A., 2016, Perancangan Beton bertulang berdasarkan SNI 2847:2013, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sudarsana, I.K., Putra, D., & Dewi, A.A.I.L. (2016). Pengaruh Bentuk Penampang Kolom Terhadap Kinerja Struktur Beton Bertulang. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 20(1), 58-65.

Simatupang, P.H., Siallagan, G.D., & Pah, J.J.S. (2018). Pengaruh Variasi Perhitungan Tegangan dan Regangan Kolom Beton Bertulang Terhadap Daktilitas Penampang Takterkekang. Jurnal Teknik Sipil, 7(1), 45-56.

Nuryati, S., & Suwanto, S. (2019). Tingkat Efisiensi Perhitungan Kolom Beton (Perbandingan PBI 1971 dengan SNI 1991). BENTANG: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, 7(2), 79-103.




DOI: https://doi.org/10.18196/st.222247

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ali Usman, Yoga A. Harsoyo

Editorial Office :

SEMESTA TEKNIKA

Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Jln. Brawijaya Tamantirto Kasihan Bantul 55183 Indonesia

Telp:(62)274-387656, Fax.:(62)274-387656

Email: semesta_teknika@umy.ac.id, semestateknika@umy.university

Website: http://http://journal.umy.ac.id/index.php/st

Creative Commons License

Semesta Teknika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.