Kajian Penggunaan Pupuk Organik pada Sistem Usahatani Bawang Merah di Serang Banten

Authors

  • Resmayeti Purba Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, Jalan Ciptayasa km 01, Ciruas, Serang, Banten 42182

DOI:

https://doi.org/10.18196/pt.2016.049.1-6

Keywords:

Organic fertilizer, Growth, Yield, Shallots

Abstract

Yield of shallot bulbs in Banten still low because famers do not use organic fertilizers. This study aims to study the effectiveness of organic fertilizers combined with inorganic fertilizer on the growth and yield of shallot. This study was conducted in farmers’ fields in Sawahluhur village, district Kasemen, Serang. Studies used a randomized complete block design consisting of 5 treatments and 4 replications. The varieties used are Bima. The results showed that the use of organic fertilizers in combination with inorganic fertilizers provide a good influence on the growth and yield of shallots. The use of organic artificial fertilizer 5.000 kg//ha + Urea 100 kg/ha+ SP-36 200 kg/ha + 300 kg/ha NPK Phonska resulted in higher yield of tubers and profits than without organic fertilizer on shallots farming.

References

Asaad, M dan Warda. 2010. Kajian Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman Bawang Merah Asal Biji di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol13 No.1 :20-28.

Azmi, C., I.M.Hidayat dan G. Wiguna. 2011. Pengaruh Varietas dan Ukuran Umbi terhadap Produktivitas Bawang Merah. Jurnal Hortikultura 21(3): 206-213.

Haryati, Y dan A. Nurawan. 2009. Pengkajian Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Cirebon. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol.12.No.5 :201-209.

Kusmana, R.S. Basuki dan H. Kurniawan. 2009. Uji Adaptasi Lima Varietas Bawang Merah Asal Dataran Tinggi dan Medium pada Ekosistem Dataran Rendah Brebes. Jurnal Hortikultura, 19(3);281-286.

Limbongan, J dan A. Monde. 1999. Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah Kultivar Palu, Jurnal Hortikultura .19 (3):212 -219.

Napitupulu, D dan L. Winarto. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Jurnal Hortikultura, 20 (1):27-35.

Putrasamedja, S. 2000. Tanggap Beberapa kultivar bawang merah terhadap vermalisasi untuk dataran rendah. Jurnal Hortikultura. 10 (3):177-182.

Putrasamedja, S dan A.H. Permadi. 2001. Varietas Bawang Merah Unggul Baru Kramat 1, Kramat 2 dan Kuning. Jurnal Hortikultura, 11(2):143-147.

Resmayeti, P. 2014. Aplication of NPK Phonska and KCl fertilizer on the growth and yield of shallots (Allium ascalanicum) in Serang Banten. International Journal of Applied Science and Technology Vol 4 (3): 197-203.

Sofiari, E., Kusmana dan R.S. Basuki. 2009. Evaluasi daya hasil kultivar lokal bawang merah di Brebes. Jurnal Hortikultura, 19(3);257-280.

Thamrin, M., Ramlan, Armiati, Ruchjatiningsih dan Wahdania. 2003. Pengkajian Sistem Usahatani Bawang Merah di Sulawasi Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Vol, 6 (2) : 141 – 153.

Winarno, L., M. Prama dan L.Haloho. 2009. Kajian Paket Teknologi Bawang Merah di Haranggaol Sumatera Utara. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol.12.No.5 :201-209.

Downloads

Published

2016-02-10

Issue

Section

Articles