Response of Corn-Soybean Intercropping to Fertilizer Packages in Dry Land with Dry Climate

Afandi Kristiono, Siti Muzaiyanah

Abstract


Intercropping soybean with corn on dry land with dry climate (DLDC) is an alternative program to expand the soybean cultivation harvested area. This study evaluated the effectiveness of fertilization performance in the intercropping of soybean-corn in DLDC. The experiment in this study was arranged in a randomized block design, consisting of seven fertilizer package treatments with four replications. The spacing between corn (Pertiwi 3) and soybean (Dena 1) was (50 cm x 200 cm) x 40 cm (2 plants/clump) and between soybeans (Dena 1) was 40 cm x 15 cm (2-3 plants/clumps). The observations consisted of soil analysis (pH, organic matter, total N (Kjeldahl), available P, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, and Na-dd), soybean leaf chlorophyll index (45 and 60 days after planting/dap), plant height at (45 daps and harvest), number and weight of root nodules (45 daps); Corn: chlorophyll index (56 daps), plant height (harvest), analysis of corn and soybean plant tissue (60 daps), yield, and yield components of dry seeds of soybean and corn per hectare. The results showed that effective fertilization for the intercropped crops was 53 kg N + 1,500 kg of manure per hectare in corn plant and 7 kg N + 22 kg P2O5 + 18 kg K2O + 1,500 kg/ha manure + Rhizobium Iletrisoy/Agrisoy in soybean crops.

Keywords


Corn; Fertilizing; Intercropping; Soybean

References


Aminah, I. S., Budianta, D., Munandar, M., Perto, Y. & Sodikin, E. (2014). Tumpangsari Jagung (Zea mays L.) dan Kedelai (Glycine max L. Merrill) untuk Efisiensi Penggunaan dan Peningkatan Produksi Lahan Pasang Surut. Jurnal Tanah dan Iklim, 38(2), 119-129.

BPS. (2016). Statistik Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. 680 hal.

Directorate General of Food Crops. (2015). Petunjuk Teknis Pengelolaan Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016. Dirjen Tanaman Pangan. Kementerian Pertanian.

Kartiwa, B. & Dariah, A.(2013). Teknologi pengelolaan air lahan kering. hlm. 103-122 dalam Prospek Pertanian Lahan Kering dalam mendukung Ketahanan Pangan, Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian. IARRD Press.

Mulyani, A.& Sarwani, M.(2013). Karakteristik dan potensi lahan sub optimal untuk pengembangan pertanian, Sumberdaya Lahan, 7 (1): 47-55.

Mulyani, A. (2013). Karakteristik dan Potensi Lahan Kering beriklim Kering untuk Pengembangan Pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur. dalam Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pertanian Lahan Kering. Kupang, (hlm. 593-600). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Purwaningsih, S. (2015). Pengaruh Inokulasi Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L) Varietas Wilis Di Rumah Kaca. Jurnal Berita Biologi 14(1): 69-77.

Putri, M. P. (2011). Analisis komparatif usahatani tumpangsari jagung dan kacang tanah dengan monokultur jagung di kabupaten wonogiri. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Rosariastuti, R., Hartati, S., Widijanto, H.,& Utomo, E. W. (2012). Evaluasi Kesuburan Kimia Tanah Di Lahan Kering Sub Daerah Aliran Sungai Samin Kabupaten Karanganyar. Sains Tanah: Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 9(1), 39-52.

Sudaryono. (2009). Tingkat Kesuburan Tanah Ultisol Pada Lahan Pertambangan Batubara Sangatta,Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan, 10 (3), 337 – 346.

Sukarman, Subiksa, I. G. M. &Ritung, S. (2012). Identifikasi lahan kering potensial untuk pengembangan tanaman pangan. hlm. 103-122 dalam Prospek Pertanian Lahan Kering dalam mendukung Ketahanan Pangan. Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian. IARRD Press.

Sumarno& Adie, M. M. (2010). Strategi Pengembangan Produksi Menuju Swasembada Kedelai Berkelanjutan. Iptek Tanaman Pangan,5(1):49-6.

Widuri. (2006). Pengaruh Pupuk Fosfor Dan Pupuk Kalsium Terhadap Kualitas Benih Kedelai Setelah Masa Simpan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jember.

Winardi. (2014). Prospek Budidaya Kedelai Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Dan Sawah Irigasi Sederhana Untuk Peningkatan Produksi Kedelai Di Indonesia. AGRITECH, 16(2), 89 – 97.

Yuwariah,Y., Ruswandi, D. & Irwan, A.W. (2017). Pengaruh Pola Tanam Tumpangsari Jagung Dan Kedelai Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Hibrida Dan Evaluasi Tumpangsari di Arjasari Kabupaten Bandung.Jurnal Kultivasi,16(3), 504-513.




DOI: https://doi.org/10.18196/pt.v9i2.4378

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Siti Muzaiyanah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.





 

Editorial Office
Planta Tropika
Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387656, Ext.: 224 / +62 81329320575
Email: plantatropika@umy.ac.id
E-ISSN: 2528-7079
p-ISSN: 0216-499X

 

Creative Commons License
Planta Tropika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.