Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi untuk Produksi Batu Bata Ramah Lingkungan dan Tahan Gempa
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anom Wiryasa, N., & Sudarsana, I. (2009). Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Substitusi Semen Dalam Pembuatan Bata Beton Pejal. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 13(1), 39–46.
I Made Nada, Ida Bagus Suryatmaja. (2010). Jurnal ilmiah kurva teknik. 17–35.
Handayani, S. (2010). Kualitas Batu Bata Merah. Kualitas Batu Bata Merah, 12(Handayani Sri), 41–50.
Haryanti, N. H. (2015). Kuat Tekan Bata Ringan Dengan Bahan Campuran Abu Terbang PLTU Asam-Asam Kalimantan Selatan. Fisiki FLUX, 12, 20–30.
Sudarsana, I., Made Budiwati, I., & Angga Wijaya, Y. (2011). Karakteristik Batu Bata Tanpa Pembakaran Terbuat Dari Abu Sekam Padi Dan Serbuk Batu Tabas. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 15(1), 93–101.
Sukamta, S., Abdus Shomad, M., & Wisnujati, A. (2017). Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik Komersial di Dusun Kalipucang, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. BERDIKARI : Jurnal Inovasi Dan Penerapan Ipteks, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.18196/bdr.5113
Suseno, H., Prastumi, P., Susanti, L., & Setyowulan, D. (2012). Pengaruh penggunaan bottom ash sebagai pengganti tanah liat pada campuran bata terhadap kuat tekan bata. Jurnal Rekayasa Sipil, 6(3), 264–271. Retrieved from http://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/226
Yazidun Niam, A. (2016). Pengaruh Treatment Lumpur Lapindo Terhadap Mutu Batu Bata Bahan Lumpur Lapindo Berdasarkan Sni 15-2094-2000. Rekayasa Teknik Sipil, 1(1/REKAT/17), 1–7.
DOI: https://doi.org/10.18196/bdr.8172
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
__________________________________________________________________
Contact us: BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks, Address: Gedung D, LP3M UMY, Alamat: Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. Email: berdikari@umy.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.