Pengaruh Stressor Renjatan Listrik (Electrical Foot Shock) Terhadap Kadar Serum Alkalin Fosfatase Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Jantan
Abstract
Stres merupakan mekanisme kompensasi tubuh guna mempertahankan homeostasis walaupun dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan pada saat stres terjadi perubahan hormonal, terutama kortisol. Hormon kortisol dapat mempengaruhi kadar hormon estrogen atau androgen dimana kedua hormon tersebut berperan penting dalam proses metabolisme tulang. Pada metabolisme tulang, enzim alkalin fosfatase sangat dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stressor renjatan
listrik pada kadar serum alkalin fosfatase tikus wistar jantan. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi perlakuan berupa stresor rasa sakit renjatan listrik dengan mengalirkan arus listrik 5-30mA, tegangan 25V dan frekuensi 60Hz selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar serum alkalin fosfatase pada kelompok perlakuan lebih rendah dibanding kelompok kontrol. Hasil uji analisis Mann Whitney U menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermaknaantara kelompok kontrol dan perlakuan (p<0.05). Kesimpulan menunjukkan bahwa stresor renjatan listrik dapat mempengaruhi proses pembentukan tulang yang ditandai dengan penurunan kadar alkalin fosfatase.
listrik pada kadar serum alkalin fosfatase tikus wistar jantan. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi perlakuan berupa stresor rasa sakit renjatan listrik dengan mengalirkan arus listrik 5-30mA, tegangan 25V dan frekuensi 60Hz selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar serum alkalin fosfatase pada kelompok perlakuan lebih rendah dibanding kelompok kontrol. Hasil uji analisis Mann Whitney U menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermaknaantara kelompok kontrol dan perlakuan (p<0.05). Kesimpulan menunjukkan bahwa stresor renjatan listrik dapat mempengaruhi proses pembentukan tulang yang ditandai dengan penurunan kadar alkalin fosfatase.
Keywords
stressor renjatan listrik; hormon estrogen; hormon androgen; alkalin fosfatase
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.18196/di.v2i1.553
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva are indexed by:
Office:
Gedung Siti Walidah F3 4th Floor, Faculty of Dentistry Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Brawijaya (Lingkar Selatan), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387656 Ext.217
Email: jurnalkgumy@gmail.com
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/di/index
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) International license.