Premature Loss dan Perkembangan Rahang
Abstract
Premature loss adalah kondisi dimana gigi desidui yang sudah tanggal sebelum waktunya sementara gigi permanen pengganti belum tumbuh. Kehilangan gigi desidui yang terlalu dini akan berpengaruh pada keberhasilan erupsi gigi apabila ada pengurangan ruang pada lengkung gigi. Kondisi premature loss terkait pula dengan perkembangan rahang. Rahang adalah bagian dari struktur total kepala dan setiap rahang bisa mempunyai hubungan posisional yang bervariasi terhadap struktur lain dari kepala, variasi semacam itu bisa terjadi pada ketiga bidang yaitu sagital, vertikal, dan lateral. Setiap kondisi patologis yang mempengaruhi pertumbuhan rahang bisa menimbulkan efek besar terhadap oklusi gigi. Pertumbuhan maksila dipengaruhi oleh pertumbuhan otak, pertumbuhan tulang cranial dan nasal septal memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan maju mundur maksila. Mandibula merupakan tulang kraniofasial yang sangat mobile dan merupakan tulang yang sangat penting karena terlibat dalam fungsi-fungsi vital antara lain pengunyahan, pemeliharaan jalan udara, berbicara, dan ekspresi wajah. Gerakan pertumbuhan mandibula pada umumnya dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di maksila. Pertumbuhan prosesus alveolaris sangat aktif selama erupsi dan berperan penting selama erupsi serta terus memelihara hubungan oklusal selama pertumbuhan vertikal maksila dan mandibula. Kesimpulan dari telaah literatur ini yaitu kondisi rongga mulut karena premature loss secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada tumbuh kembang rahang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cameron. Caries in Children, Handbook of Pediatric Dentistry, CV Mosby, USA. Chapter 1. 2013.
Das, Beena, dan Azher. Oral health status of 6 and 12 year old school going children in Bangalore city: An epidemiological study, J. Indian Soc Pedod Prevent Dent, Kamataka, India. 2009; 27(1). 6-8.
Finn. Pediatric Dentistry, Mosby & Co, USA, 2014;161-166.
Kidd, E. A.M. dan Bechal, S.J, Dental Caries Dasar-dasar Karies, Penyakit dan Penanggulangannya, EGC, Jakarta. 2009; 18-76.
Mc. Donald dan Avery. Dentistry for the Child and Adolescent, ed. 9, Mosby Co., St. Louis, Missouri. 2015; 221-223.
Nanda. Biomechanic in Clinical Orthodonsia, Saunders Co., St. Louis, Missouri. 2004; 21-23.
Snawder, K.D., Handbook of Clinical Pedodontics, St Louis, Missouri, USA. 2017; 242-275.
Pinkham. Pediatric Dentistry, edisi 4, WB Saunders and Co, Philadelphia. 2013; 242-256.
Koch, G., Kreiborg, S., & Andreasen, J. O. Eruption and shedding of teeth. Pediatric Dentistry. A Clinical Approach. 3rd ed. Oxford: Wiley-Blackwell, 2017; 40-54.
Aludden, H. C., & Jensen, T. Dentoalveolar Segmental Osteotomy Combined with Orthodontic Treatment for an Impacted and Ankylosed Upper Canine: A Case Report. Open Journal of Stomatology, 2016; 6(4): 97-102.
Rakhshan, V. Congenitally missing teeth (hypodontia): A review of the literature concerning the etiology, prevalence, risk factors, patterns and treatment. Dental research journal, 2015; 12(1): 1-13.
Widyastuti, Y., & Kemal, Y. Perawatan ortodontik pada pasien periodontal kompromi. Makassar Dental Journal, 2015; 4(3): 98-102.
DOI: https://doi.org/10.18196/di.7297
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva are indexed by:
Office:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) International license.