Prevalensi Maloklusi Anak Usia 9-11 Tahun di SD IT Insan Utama Yogyakarta

Wustha Farani, Moh Irvan Abdillah

Abstract


Maloklusi adalah ketidaksesuaian dari hubungan rahang atau gigi yang tidak normal. Maloklusi dapat menyebabkan terjadinya resiko karies dan penyakit periodontal. Derajat keparahan malokulusi berbeda-beda dari rendah ke tinggi yang menggambarkan variasi biologi individu. RISKESDAS tahun 2013 melaporkan sebanyak 25,9% penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi sekitar 80% dari jumlah penduduk dan merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi maloklusi gigi pada anak usia 9-11 tahun di SD IT Insan Utama Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu dilakukan dengan cara mendeskripsikan data prevalensi maloklusi gigi pada anak usia 9-11 tahun. Populasi penelitian berjumlah 216 anak, berdasarkan kriteria inklusi didapatkan 149 anak yang menjadi responden penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kondisi gigi yang mengalami maloklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 149 anak usia 9-11 tahun di SD IT Insan Utama, maloklusi kelas I sebanyak 82 anak dengan prevalensi 57,3%, maloklusi kelas II sebanyak 62 anak dengan prevalensi 41,6%, maloklusi kelas III sebanyak 5 anak dengan prevalensi 3,3%. Maloklusipada anak laki-laki sebanyak 49 orang (59.8%) dan pada anak perempuan sebanyak 33 orang (40.2%). Prevalensi tertinggi Maloklusi kelas Isebanyak 82 anak (57.3%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah total prevalensi maloklusi pada semua kategori pada anak usia 9-11 tahun di SD IT Insan Utama Yoyakarta sebesar 61.7% untuk anak laki-laki dan 38.3% untuk anak perempuan. Prevalensi paling besar terdapat pada maloklusi kelas I.


Keywords


Anak ; Maloklusi; Prevalensi; 9-11 Tahun

Full Text:

PDF

References


Susilowati. Prevalensi Maloklusi Gigi Anterior pada Siswa Sekolah Dasar (Penelitian Pendahuluan di SD 6 Maccora Walihe, Sidrap): Makassar Dent J. 2016; 5(3):97-101.

Demmajannang T, Erwansyah E. Gambaran indeks Bolton pada Pasien yang Dirawat dengan Piranti Ortodontik Lepasan di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Hasanuddin Overview of Bolton Index on Patients Treated with Removable Orthodontic Appliance in Dental Hospital of Hasanuddin University. J Dentomaxillofacial Sci. 2013 Oct 30;12(3):175.

Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Aditya MY, Baehaqi Moh, Sri Praptiningsih R. Pengaruh Pengetahuan Orang Tua Tentang Ortodonsi Preventifdengan Perilaku Pencegahan MaloklusipadaGigi Anak, Odonto Dent J. 2015 Nov 12;2(1):46.

Wijayanti P. Gambaran Maloklusi dan Kebutuhan Perawatan Ortodonti pada Anak Usia 9-11 tahun (Studi Pendahuluan di SD At-Taufiq, Cempaka Putih, Jakarta). 2014;5.

Wahyuningsih S, Hardjono S, Suparwitri S. Perawatan Maloklusi Angle Klas I dengan Gigi Depan Crowding Berat dan Cross Bite Menggunakan Teknik Begg pada Pasien dengan Kebersihan Mulut Buruk. Maj Kedokt Gigi Indones. 2014 Dec 1;21(2):204.

Zou J, Meng M, Law CS, Rao Y, Zhou X. Common Dental Diseases in Children and malocclusion. Int J Oral Sci. 2018;10(1):7.

Premkumar S. Textbook Of Orthodintics-E-Book. Elsevier Health Sciences; 2015.

Premkumar S. Manual of Pediatric Dentistry. Jaypee Brothers Medical Publisher (P) Limited; 2014.

Joelijanto R. Oral Habits That Cause Malocclusion Problems. Insisiva Dent J Maj Kedokt Gigi Insisiva. 2012;1(2).

Bansal M, Gupta N, Gupta P, Arora V, Thakar S. Reasons for Extraction in Primary Teeth Among 5-12 years School Children in Haryana, India-A Cross-Sectional Study. J Clin Exp Dent. 2017;9(4):e545.

Lucas-Rincón SE, Robles-Bermeo NL, Lara-Carrillo E, et al. Interproximal Caries and Premature Tooth Loss in Primary Dentition as Risk Factors for Loss of Space in The Posterior Sector: A Cross-sectional Study. Medicine (Baltimore). 2019;98(11):e14875.

Murshid SA, Al-Labani MA, Aldhorae KA, Rodis OM. Prevalence of Prematurely Lost Primary Teeth in 5–10-year-old Children in Thamar City, Yemen: A cross-sectional study. J Int Soc Prev Community Dent. 2016;6(Suppl 2):S126.

Shrestha A, Marla V, Shrestha S, Maharjan IK. Developmental Anomalies Affecting the Morphology of Teeth – a Review. RSBO. 2015;12(1):68–78.

Buku ajar Ortodonti / Joko Kusnoto, Fajar H. Nasution, Haryanto A. Gunadi | OPAC Perpustakaan Nasional RI. [Internet]. [cited 2021 Apr 22]. Available from: https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=956015#

Rythén M, Thilander B, Robertson A. Dento-alveolar Characteristics in Adolescents Born Extremely Preterm. Eur J Orthod. 2013;35(4):475–82.




DOI: https://doi.org/10.18196/di.v10i1.7534

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva are indexed by:

 

Office:

Gedung Siti Walidah F3 4th Floor, Faculty of Dentistry Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jalan Brawijaya (Lingkar Selatan), Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62 274 387656 Ext.217
Email: jurnalkgumy@gmail.com
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/di/index

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) International license.