Perencanaan Angkutan Pemadu Moda Bandara H.A.S. Hanandjoedin

Sherly Devianty

Abstract


Abstrak

Meningkatnya pergerakan orang maupun barang di Bandara H.A.S. Hanandjoedin memerlukan perhatian dari berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung transportasi dalam memperlancar aktivitas ekonomi dan sosial. Kondisi Bandara H.A.S. Hanandjoedin di Tanjung Pandan saat ini tidak terlayani transportasi umum, hal ini menyulitkan penumpang untuk menuju/dari Bandara. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan layanan transportasi salah satunya adalah dengan menyediakan angkutan pemadu moda sebagai akses menuju Bandara dan/atau sebaliknya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi demand dan merencanakan sistem operasional angkutan pemadu moda di Bandara H.A.S. Hanandjoedin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik stated preference (SP) dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan di Bandara H.A.S. Hanandjoedin. Teknik analisis menggunakan ordered probit model dengan software Limdep versi 7.0 untuk mengetahui tingkat kemauan responden menggunakan layanan angkutan pemadu moda sebagai dasar untuk merencanakan sistem operasional angkutan pemadu moda serta sarana dan prasarananya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh potensi demand angkutan pemadu moda adalah sebanyak 575 orang/hari. Jumlah tersebut merupakan jumlah demand dengan rute Tj.Tinggi – Bandara dan sebaliknya. Waktu pelayanan didesain selama 12 jam/hari dengan kendaraan pertama beroperasi pada pukul 05.00 dan pelayanan terakhir berangkat dari bandara mengikuti kedatangan pesawat yang terakhir. Angkutan pemadu moda yang akan digunakan adalah kendaraan bus sedang dengan kapasitas 24 orang, dengan tarif Rp. 10.000, waktu perjalanan 45 menit, headway 21 menit dan jumlah kendaraan yang dibutuhkan adalah sebanyak 6 unit.

 

Abstract

The increasing of air plane passenger and goods in H.A.S. Hanandjoedin airport need attention from many parties to improve the quality of supported transportation facilities to carry on economics and social activities. H.A.S. Hanandjoedin airport in Tanjung Pandan is currently not served by public transportation. So the goverment should be able to fullfill the need of efective and efisien public transportation. The porposes of this research are to analyze the potential demand and planning the characteristic operational system of integrated mode transport in H.A.S. Hanandjoedin Airport. The data collection of the research use a stated preference survey (SP) with questioners that are distributed in H.A.S. Hanandoedin Airport. The research result shows that the potential demand of integrated mode transport are 575 people/day. The service time is designed for 12 hours/day with the first vehicle operating at 05.00 and the last service depart from the airport following the arrival of the last arrived. The integrated mode transport that will be used are vehicle with a capacity of 24 people, a tariff of Rp.10.000, travel time are 45 minutes, headway 21 minutes and number of vehicles needed are 6 units.


Keywords


integrated mode transport, potential demand, operational system

Full Text:

PDF

References


Cochran, W. G. dan Cox, G. M. (1957). Experimental Design. New York: John Wiley & Sons Ltd.

Joint Transport Research Centre (2008). The Role of Accesibility in Passengers’ Choice of Airports. International Transport Forum. No. 2008-14.

Ortuzar, J.D. dan Willumsen, L.G. (1994). Modelling Transport-Second Edition. England: John Willey & Sons Ltd.

Pearmin, D. dan Kroes, E. (1990). Stated Preference Techniques, A Guide To Practice. Richmond: Steer Davis & Gleave Ltd.

Prasetya, Y. dan Muthohar, I. (2012). Analisis Penerapan Integrasi Keretaa-Pesawat Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Jurnal Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Teknik Sipil dan Lingkungan.

Prayitno, E. (2008). Analisis Kemauan Penumpang Pesawat Udara untuk Menggunakan Bus Trans Jogja, Tesis, Program Studi Magister Sistem dan Teknik Transportasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Perhubungan No: KM 35 Tahun 2003, Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sugiyanto, G. dan Malkhamah, S. (2009). Model Pemilihan Moda Antar Mobil Pribadi dan Bis Trans Jogja Akibat Penerapan Biaya Kemacetan. Jurnal Transportasi, Vol. 9(2), 97-106.

Supriyanto, D. dan Widayanti, A. (2010). Kinerja Layanan Bis Kota di Kota Surabaya.

Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Tranportasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.




DOI: https://doi.org/10.18196/st.221232

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Sherly Devianty

Editorial Office :

SEMESTA TEKNIKA

Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Jln. Brawijaya Tamantirto Kasihan Bantul 55183 Indonesia

Telp:(62)274-387656, Fax.:(62)274-387656

Email: semesta_teknika@umy.ac.id, semestateknika@umy.university

Website: http://http://journal.umy.ac.id/index.php/st

Creative Commons License

Semesta Teknika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.