Kesulitan Mempelajari Yarimorai Hyougen dan Permasalahan Pengenalan Yarimorai Hyougen ke Pembelajar Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.18196/jjlel.v5i2.10772Keywords:
Yarimorai Hyougen, -te morau, -te kureru, kesulitan pembelajar, kuesionerAbstract
Penelitian ini membahas kesulitan-kesulitan pembelajar dalam mempelajari Yarimorai Hyougen dan mengulas pengenalan konsep Yarimorai Hyougen khususnya -te morau dan -te kureru di buku panduan mengajar Bahasa Jepang 『みんなの日本語-教え方の手引き』 serta buku pegangan pembelajar 『みんなの日本語-翻訳・文法解説』. Penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa aktif di perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki JLPT N3 untuk menyelidiki jenis kesalahan pembelajar. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa 1) Pembelajar belum bisa membedakan kapan suatu peristiwa diungkapkan menggunakan konsep Yarimorai Hyougen dan kapan tidak, 2) Pemahaman pembelajar tercampur dengan bentuk pasif, dan 3) Pembelajar kebingungan membedakan pemakaian -te morau dengan -te kureru.” Sementara, di buku panduan mengajar tidak dituliskan dengan jelas perbedaan -te morau dengan -te kureru, hasil terjemahan kalimat -te morau dengan -te kureru dalam Bahasa Indonesia tidak konsisten dan dirasa ambigu sehingga kedua hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan kepada pembelajar. Untuk itu penelitian ini mengulas tentang kesalahan pembelajar menggunakan ungkapan ini serta kelemahan buku ajar yang sering digunakan untuk dijadikan referensi dalam pengembangan teknik pengajaran yang lebih efektif. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menemukan model pengajaran yang tepat dengan memperhatikan kesulitan-kesulitan yang telah ditemui dalam penelitian ini.References
Harada, T. (2006). Onkei reiki wo arawasu to no kakawari : tokuni「tekureru」wo chuushin toshitte bunpouteki sokumen to shakai gengogaku teki sokumen. Gengo to bunka Vol 10, 201-217. http://doi.org/10.14990/00000437
Harada, T. (2007). Nihongo kaiwa ni okeru no shiyoujittai to poraitenesu sutoratejii : (Nihon go kaiwa deeta beesu Kamimura ko-pasu ni miru. Gengo to bunka Vol 11, 117-138. http://doi.org/10.14990/00000450
Kabata, K., & Toratani, K. (2016). Cognitive-functional approaches to the study of Japanese as a second language. De Gruyter Mouton, 301-318. https://doi.org/10.1515/9781614515029
Inaguma, M. (2004). Kankokujin nihongo gakushusha no juju hyougen no shuutoku ni tsuite-“morau”kei to “kureru”kei wo chushin ni-. Forum of International Development Studies 26, 13-26. https://doi.org/10.18999/forids.26.13
Iriantini, S. (2013). Analisis penggunaan juju hyougen dalam kalimat bahasa Jepang. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa 2 (2), 69-82, http://doi.org/10.26499/rnh.v2i2.236
Lili, P. S. (2016). “Ungkapan Yarimorai pada Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Sosiopragmatik) Nihongo ni ikeru Juju Hyougen.” Science of Language (Linguistics). Universitas Diponegoro, 121-149. http://eprints.undip.ac.id/48853/
Naito, H. (2016). Nihongo gakushuusha ni okeru jujuhyougen no goyoukenkyuu: Eigokengakushuusha wo chuushin ni Nihonbungaku no-to. Miyagi gakuin joshi daigaku Nihon bungakkai. Dai 51 gou, 178-199. http://id.nii.ac.jp/1502/00000310/
Sari, A. N. (2015). Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat II Terhadap Penggunaan Juju Hyougen (Ageru, Kureru, dan Morau Berdasarkan Mastery Learning (Studi Kasus Pada Kelompok Mahasiswa kelas 4C Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2014/2015). Skripsi. Repositori Universitas Pendidikan Indonesia. 1-84. http://repository.upi.edu/21208
Shikaura, Y., & Kobayashi, S. (2016). Washa no shiten ni tatta yarimorai hyougen no kyoujuhou – kansha wo arawasu kureru to irai wo arawasu morau. Ryugakusei bekka nihongo kyouiku ronshuu, 23-40. http://id.nii.ac.jp/1443/00007752/
Simandalahi, I. M. (2019). “Analisis Penggunaan Yarimorai dalam Buku Nihon No Mukashi Banashi.” Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara. 9-63. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13251
Solilah, I. (2011). Analisis kesalahan mahasiswa terhadap ungkapan yari-morai dalam kalimat bahasa Jepang. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia Bandung. 1-62. https://123dok.com/title/analisis-kesalahan-mahasiswa-pengguna-ungkapan-kalimat-bahasa-jepang
Wulandari, W., Aibonotika, A., & Rahayu, N. (2014). Analisis kesalahan mahasiswa terhadap penggunaan verba kureru dan morau sebagai verba bantu. Hojodoushi. Jurnal Online Mahasiswa, l1(1), 1-7. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/21346
Yokota, T. (2009). A study of effective methods for introducing giving and receiving verbs as seen from “Japanese speaker’s viewpoint”. Hokuriku University Kiyou No 33, 143-151. http://doi.org/10.15066/00000034
Yabuki-Soh, N. (2017). Nihongo gakushuusha no danwa ni okeru shitenhyougen – nihon bogowasha to no hikaku kara. Journal CAJLE, 18, 90-112. https://www.cajle.info/publications/journal-cajle/volume-18-2017/
Yamamoto, Y. (2002). “-tekureru” no Kinou ni Tsuite:Taijinchousetsu teki na Kinou ni Chuumoku shite. Gengo to Bunka. vol.3. Nagoya Daigaku Daigakuin Kokusai Gengobunka Kenkyuuka, 127-144. (http://hdl.handle.net/2237/8197)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories, social media account, or on their website) after the article getting published in the journal, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.