Interferensi Leksikal pada Pidato Berbahasa Jepang Orang Indonesia di Media Online Youtube
DOI:
https://doi.org/10.18196/jjlel.v6i2.12299Keywords:
Interferensi, Pidato, Leksikal, Bahasa JepangAbstract
Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan interferensi leksikal yang muncul pada pidato berbahasa Jepang, mengidentifikasi penyebabnya dan mendeskripsikan pengaruh terhadap maksud yang ingin disampaikan penutur dalam pidatonya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan objek penelitian pidato berbahasa Jepang tiga orang Indonesia yang diambil dari sosial media Youtube. Hasilnya adalah interferensi leksikal yang muncul dominan pada pelafalan kata, penggunaan kata yang berulang karena faktor bahasa ibu. Penyebab interferensi muncul dalam pidato adalah faktor kedwibahasaan peserta tutur, tidak cukupnya kosakata bahasa penerima dan terbawanya kebiasan dalam bahasa ibu, namun interferensi yang muncul dalam pidato tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap maksud yang ingin disampaikan oleh penutur dan dapat difahami dengan baik terlihat dari respon pendengar yang tidak menanggapi negatif terhadap ungkapan yang disampaikan, bahkan kalimat tertentu yang mengalami interferensi mendapatkan respon yang baik.References
Al Nizar, F. (2014). Interferensi Fonologis dan Leksikal Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia dalam Terjemahan Buku Washoya Al-Abaa’Lil-Abnaa’. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 1(1), 28-35.
Aprilianti, R., & Arianto, A. (2020). Interferensi Bahasa Indonesia dalam Penggunaan Partikel Bahasa Jepang Pada Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa STBA JIA. Ennichi, 1(1).
Aslinda, L. S., & Syafyahya, L. (2007). Pengantar sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama.
Aziza, R., & Markhamah, M. (2017). Interferensi Leksikon Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia Dalam Pembelajaran Sosiolinguistik Di Prodi PBI FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Budiarti, A. B. (2013). Interferensi bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris pada abstrak jurnal ilmiah. Bahasa Dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, 41(1).
Derakhshan, A., & Karimi, E. (2015). The interference of first language and second language acquisition. Theory and Practice in language studies, 5(10), 2112.
Diani, I., Yunita, W., & Syafryadin, S. (2019). Interferensi bahasa Indonesia terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa Universitas Bengkulu. Paper presented at the Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra.
Effendy, M. (2017). Interferensi Gramatikal Bahasa Madura Ke Dalam Bahasa Indonesia. dialektika: jurnal bahasa, sastra, dan pendidikan bahasa dan sastra indonesia, 4(1), 1-19-10.
Hidayat, R., & Setiawan, T. (2015). Interferensi bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara siswa negeri 1 Pleret, Bantul. LingTera, 2(2), 156-168.
Jendra, I. W. (1991). Dasar-dasar sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana.
Juliastika, I. K., Mardani, D. M. S., & Hermawan, G. S. (2019). Interferensi BAhasa Indonesia dalam Pemilihan Verba Pada Sakubun Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Tahun Ajaran 2016/2017 UNDIKSHA. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha, 5(3), 356-368.
Levin, B., & Hovav, M. R. (1991). Wiping the slate clean: A lexical semantic exploration. cognition, 41(1-3), 123-151.
Morita, F. (1997). Bahasa Sopan Dalam Bahasa Jepang. Jakarta: Universitas Indonesia.
Nababan, P. (1985). Bilingualism in Indonesia: Ethnic language maintenance and the spread of the national language. Southeast Asian Journal of Social Science, 1-18.
Pujiono, M. (2006). Interferensi Gramatikal dan Leksikal Bahasa Indonesia Terhadap Bahasa Jepang.
Ratnanto, N. (2010). Kohesi gramatikal dan leksikal editorial the Jakarta post. UNS (Sebelas Maret University).
Rofii, A., & Hasibuan, R. R. (2019). Interferensi bahasa batak mandailing dalam tuturan berbahasa indonesia pada acara parpunguan masyarakat mandailing kota jambi. Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 16-24.
Saeed, J. I. (2011). Semantics (Vol. 16): John Wiley & Sons.
Susilowati, D. (2017). Aktualisasi Interferensi Bahasa Daerah Dalam Bertutur Kata Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah. Jurnal Ilmiah Edunomika, 1(02).
Susyanawati, E. (2016). Interferensi Fonologi Pada Pembelajar Bahasa Jepang Mahasiswa Baru Sastra Jepang Angkatan 2016 Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya.
Utama, H. (2012). Pemakaian Deiksis Persona dalam Bahasa Indonesia. Students e-Journal, 1(1), 7.
Verhaar, J. W. (1993). Suzanne Romain. Language, Education, and Development. Urban and rural Tok Pisin in Papua New Guinea. Studies in Language. International Journal sponsored by the Foundation “Foundations of Language”, 17(2), 514-518.
Weinreich, U. (1957). On the description of phonic interference. Word, 13(1), 1-11.
Wulandari, N. K. A., Antartika, I. K., & Sadyana, I. W. (2017). Interferensi dalam Pemakaian Bahasa Jepang Pedagang Souvenir di Pasar Ubud. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha, 3(3), 443-453.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories, social media account, or on their website) after the article getting published in the journal, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.