Pemerolehan Morfologi Bahasa Jepang pada Anak Hasil Pernikahan Lintas Negara
DOI:
https://doi.org/10.18196/jjlel.v6i1.12394Keywords:
pemerolehan, proses, morfologi, afiksasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan morfologis bahasa Jepang baik dalam bentuk kata, proses morfologis serta situasi yang melatar belakangi pemerolehan morfologis pada anak bilingual yang berusia 4,3 tahun dan 6,2 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskritif. Subjek penelitian adalah keluarga bilingual Jepang-Indonesia dan yang menjadi objek penelitian adalah Haru yang berusia 4 tahun 3 bulan dan Ataya 6 tahun 2 bulan. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa; Pemerolehan dan proses morfologis bahasa Jepang pada anak yang berusia 4,3 tahun (Haru) kata yang diproduksinya sudah bertambah banyak, walapun kebanyakan adalah morfem bebas, bisa mengunakan tiga atau lebih, terdapat proses morfologi, Sedangkan anak yang berusia 6 tahun 2 bulan (Ataya) perbendaharaan kata sudah semakin banyak, terdapat morfem bebas dan morfem terikat. Sudah bisa mengucapkan kalimat dengan sempurna, terdapat afiksasi.References
Adnyani, N. L. P. S., Beratha, N. L. S., Pastika, I. W., & Suparwa, I. N. (2018). The development of verbal morphology and word order in an Indonesian-German bilingual child: A case study. Topics in Linguistics, 19(1), 33-54. https://doi.org/10.2478/topling-2018-0003
Adnyani, N. L. P. S., & Pastika, I. W. (2016). Phonological development in the early speech of an Indonesian-German bilingual child. Research in Language, 14(3), 329-350. https://doi.org/10.1515/rela-2016-0017
Chaer. (2011). Psikolinguistik- kajian teoretik. Rineka Cipta.
Chaer. (2012). Linguistik umum. Rineka Cipta.
Chomsky, N. (1975). Studies on semantics in generative grammar. Mouton.
Dardjowidjojo, S. (2003). Pengajaran, pembelajaran, dan pemerolehan bahasa asing. Yayasan Obor.
Dardjowidjojo, S. (2014). Psikolinguistik: Pengantar pemahaman bahasa manusia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sulistio, D. J. (2015). Pembentukan kata waseigo dalam bahasa Jepang. Universitas Kristen Maharani Bandung Press.
Situmorang, H. (2007). Pengantar lingusitik bahasa Jepang. USU Press.
Hamidah, I. (2018). Pemerolehan bahasa pada anak usia 3,5 tahun berdasarkan aspek fonologi. Jurnal Ilmiah SPS Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(1).
Itani-Adams, Y., Iwasaki, J., & Kawaguchi, S. (2017). Similarities and differences between simultaneous and successive bilingual children: Acquisition of Japanese morphology. International Journal of Applied Linguistics & English Literature, 6(7). http://dx.doi.org/10.7575/aiac.ijalel.v.6n.7p.268
Koizumi, T. (1993). Nihonggo kyoushi no tame no gengogaku nyuumon. Taishuukan Shoten.
Kridalaksana, H. (2009). Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.
Meisel, J. M. (2011). First and second language acquisition: Parallels and differences. Cambridge University Press.
Meiske, M. (2020). Pemerolehan bahasa anak usia 4 tahun (bidang semantik). Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 1(2).
Shirakawa, M. (2013). Experimental study of morphological case making knowlegde in Japanese-English bilingual Children. University of Canterbury.
Romaine, S. (2002). The impact of language policy on endangered languages. IJMS: International Journal on Multicultural Societies, 4(2), 194-212.
Sudaryanto. (2015). Metode dan aneka teknik analisis bahasa: Pengantar penelitian wahana kebudayaan secara linguistik. Universitas Sanata Dharma.
Sudjianto, S. & Dahidi, A. (2012). Pengantar linguistik bahasa Jepang. Kesaint Blanc.
Sumaryanti, L. (2011). Peran lingkungan terhadap perkembangan bahasa anak. MUADDIB: Studi Kependidikan Dan Keislaman, 7(1), 72–89. https://doi.org/10.24269/muaddib.v7n1.2017.72-89
Tamamura, F. (2001). Nihongogaku no monabu no hito no tameni. Sekaiishishousa.
Tsujimura, N. (2000). An introduction to Japanese linguistics. Blackwell Publishers Ltd.
Verhaar. (2012). Asas-asas linguistik umum. Gajah Mada University Press.
Yogatama, A. (2011). Pemerolehan bahasa pada anak usia 3 tahun ditinjau dari sudut pandang morfosintaksis. Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya, (1)1, 66-77.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories, social media account, or on their website) after the article getting published in the journal, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.