Analisis Wakamono Kotoba Dalam Acara Televisi New World Land SMAPXSMAP
DOI:
https://doi.org/10.18196/jjlel.1108Keywords:
Wakamono Kotoba, RyakugoAbstract
Sifat bahasa yang arbitrer dan dinamis menjadi salah satu faktor penyebab merebaknya wakamono kotoba di satu lingkup masyarakat. Wakamono kotoba memiliki karakteristik bahasa tersendiri, terutama dari asal-usul pembentukannya yang berupa pemendekan kata. Makalah ini membahas mengenai arti dan pembentukan wakamono kotoba yang muncul dalam acara televisi New Word Land SmapxSmap.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui memahami cara pemendekan wakamono kotoba dan arti kata dari wakamono kotoba yang muncul pada objek penelitian tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang muncul pada objek penelitian ditranskripkan kedalam tulisan lalu kemudian diidentifikasi serta diinterpretasikan berdasarkan arti dan proses pembentukan dari wakamono kotoba tersebut.
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pembentukan daripada wakamono kotoba tidak terbatas pada pemendekan kata saja, tetapi juga terdapat beberapa kata yang memiliki pola pembentukan tersendiri, seperti pengkiasan dan simbol daripada kata aslinya ataupun penambahan mora/silabel sebagai penegasan kata. Adapun pemendekan kata yang terjadi pada umumnya adalah pelesapan silabel/mora hingga menjadi 3-4 suku kata seperti pada kata 「カラオケのともだち」menjadi「カラとも」. Sedangkan wakamono kotoba yang terbentuk dari pengkiasan salah satunya adalah「武田さん」 yang bermakna「徹夜する」dimana kata sebenarnya dihilangkan dan dikaitkan dengan nama seorang aktor yang memiliki nama bawah yang sama dengan kanji yang dimaksud (Takeda Tetsuya).
References
Chaer Abdul, Agustina Leonie (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Ertina, M Erni (2010). Analisis Wakamono Kotoba pada Terebi Bangumi Haneru Tobira
“Tanshuku Tetsudou no Yoru (Analisis Pemendekan Kata dalam Wakamono Kotoba)
. Unpublished graduate thesis, UPI, Bandung.
Kuwamoto, Yuji. (1998). Ryakugo Keisei kara Mita Nihongo no Choujo Onsetsu no Kouzou
ni Tsuite. Gengo Kagakuronshu, 2, 25-35.
Mulyati, Yeti. (2012). Menyoroti Abreviasi: Singkatan dan Akronim. Bandung:FPBS-UPI.
Retrieved July 31, 2017, from Direktori File UPI database.
Rosidi, Ajip. (2010). Bahasa Gaul. Bandung: Pikiran Rakyat, Juni 5, 2010.
Sudjianto (2007). Bahasa Jepang dalam konteks sosial dan kebudayaannya Bandung:FPBSUPI.
Retrieved July 31, 2017, from Direktori File UPI database.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories, social media account, or on their website) after the article getting published in the journal, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.